-13-

2.6K 103 10
                                    

Selamat membaca...

POV Vany
10 April...
03.30
Tepat hari ini Bayu ultah, dan gue sekarang menuju apartmentnya untuk memberinya kejutan.

"Semoga lo suka Bay walau sangat sederhana" gumam gue dalam mobil, lalu keluar membawa bolu ulan tahunnya.

Saat setelah sampai di depan pintu apartment nya Bayu gue langsung masuk aja, gue tau pin apartment jadi gak perlu mijit bel lagi saat mau masuk.

"Kok sepi ya?" gumam gue. Lalu gue ke kamarnya untuk memastikan apakah dia ada dikamar.

Tapi nihil. Dikamar maupun kamar mandi gak ada Bayu nya. Sekarang tinggal dapur yang belum gue periksa. Gue pun menuju dapur dengan hati hati.

Tapi saat gue ke dapur gue... Melihat yang seharusnya gak gue lihat... Yaitu gue melihat Bayu dan Aza sedang berciuman...
Tanpa sengaja air mata gue jatuh dan refleks bolu yang ada di tangan gue jatuh...

Prang

Karna mendengar sesuatu Bayu dan Aza pun menoleh dan melihat gue disana sedang menangis. Karna gue udah terlihat gue pun langsung berlari keluar, tapi saat gue di ruang tamu dan hampir sampai ke pintu keluar ada tangan kekar yang menahan gue, siapa lagi kalau bukan BAYU.

"Van jangan pergi, pliss dengerin gue dulu" kata Bayu.

"Hiks... Hiks... Hisk..." isak gue.

"Van plis jangan nangis, gue bisa jelasin semuanya Van... Apa yang lo lihat itu cuma salah paham" kata Bayu.

"Bagian mana yang gue salah paham! Bagian mana Bay!!!" bentak gue ke Bayu.

"Pliss Van dengerin gue dulu!" kata Bayu.

"Gue muak ama lo! Pantas aja berapa hari ini lo berubah! Lo jauhin gue! Lo sering marah marah sama gue! Ternyata lo udah ada yang baru! Lo emang gak berubah Bay!!! Lo tetaplah PlayBoy!!!" bentak gue. Dan gue melihat Aza ada di belakang Bayu yang baru Keluar dari dapur.

Gue pun mendekati Aza...
"Dan lo! Gue kira lo emang sahabat gue yang baik! Ternyata lo lebih busuk dari pada Bayu! Gue penasaran deh, lo itu masih perawan apa ngak sih! Pacar temen aja lo embat! Dasar Bitch!!!" kata gue sambil nunjuk² Vany.

Plakkk

Karna kesel gue pun menampar Aza

"Cukup Van cukup!!!" bentak Bayu ke gue.

"Oh jadi lo masih belai jalang ini! Cuihh" kata gue.

"Lo pikir gue mau temenan dengan lo! Gue mau temenan dengan lo karna lo itu most wanted di sekolah! Lo sangat terkenal melebihi kak Eca! Lo lebih berani dari pada kak Eca! Dan gue memanfaati lo! Karna gue mau melebihi lo! Asal lo tau aja ya! Niat gue yang utama untuk mau berteman dengan lo itu karna Bayu! Dulu Bayu itu terus ngejar ngejar gue! Tapi semenjak lo berani melawan kak Eca saat kak Eca bully lo! Bayu jadi berpaling dari gue dan ngejar lo! Dan saat itulah gue mau berteman sama lo karna gue mau ngerebut Bayu dari lo lagi!!!" kata Aza dan langsung gue tampar!

Plakkk

"Ternyata lo berdua itu sama busuk nya!!!" kata gue lalu pergi tempat terkutuk itu.

Gue pun langsung pulang karna otak gue lagi gk setabil. Gue mengendari mobil di atas rata rata dan menangis karna gue di khianati oleh orang yang gue percaya dan bukan hanya 1 orang tapi sekali berkhianat 2 orang.

Karna gak bisa nahan rasa sakit gue pun menuju ke danau dimana persahabatan gue mulai. Bukan hanya persahabatan tapi hubungan gue dengan Bayu juga dimulai disini.
Gue gak bisa jerit jerit di mansion karna itu bisa bikin orang yg ada disana khawatir.

"I hateeeeeeeeee" teriak gue.

Gue bebas berteriak karna ini adalah danau punya gue dan gak sembarang orang bisa masuk sini karna kawasan ini di jaga.

"I hate... I hate... I hate... I hate youu... Lo jahat... Semua orang jahat...." kata gue.

Dan ntah kenapa gue jadi keinget dengan bunda yang selalu benci sampai sekarang, jangankan menelpon dan menanyakan kabar, untuk dm gue mengucapkan selamat ulan tahun aja gak pernah selama gue hidup ini.

"Semua orang jahat... Gue benci... Gue mau pergi... Kenapa penyakit gue sembuh sihh... Coba aja ngak sembuh gue pasti udah mati sekarang... Gue ingin pergi... Kalian jahat... Kalian gak ada yang sayang gue... Kalian jahat... I hate... I hate... I hate..." kata gue.

08.00 PM
Karna udah malam gue pun pulang karna takut ntar orang yang di mansion khawatir.

Mobil gue pun sudah masuk halaman mansion Dremeer. Tapi saat gue mau keluar gue melihat mata gue sembab karna gue tadi nangis berjam jam. Gue pun masuk ke mansion menggunakan kaca mata cokelat agar mereka gak tau kalau mata gue sembab.

"Assalamualaikum" salam gue saat masuk.

"Waalaikumsalam" jawab mereka.

"Eh Vany udah pulang, sini ayo makan malam dulu" kata GrendMa.

"Ngak Ma, Vany tadi udah dinner dengan Bayu, yaudah Vany langsung kekamar ya" kata gue lalu kekamar.

Saat sampai ntah kenapa air mata gue jatuh lagi. Karna gue lagi mood gue lagi buruk, gue pun menutup pintu balkon, menutup tirai gordennya, mematikan lampu, hanya lampu tidur atas nakas dan lampu Tumbler yang hidup. Dan gue langsung naik ke kasur dan menyembunyikan kepala gue di bantal.

"Hiks... Hikss... Hikss..." isak gue.

"Lo kenapa? Siapa yang bikin lo nangis sampe kek gitu?" tanya bang Danes yang tiba tiba ada di kamar gue. Saat gue noleh ke bang Danes, bang Iqbal menghidupkan lampu. Ternyata bukan hanya bang Danes, bang Iqbal pun ada.

"Siapa yang bikin lo kek gini!!!" tanya bang Danes kesekian kalinya dengan marah.

Bang Iqbal pun menghampiri gue dan menghapus air mata gue. Karna gak tahan gue pun langsung memeluk bang Iqbal.

"Bayu... Hiks... Bayu khianati gue... Hiks... Di..a... Seling..kuh... Hiks.. sam... Ma... Aza... Mere..ka ber...ciuman... Hikss... di apartment.... Bayu bang... Hikss" kata gue terbata bata karna isakan dari tangisan gue.

"Kurang ajar tuh anak!!!" kata bang Iqbal dan mau keluar untuk menghajar Bayu.

"Jangan bang gue mohon jangan" kata gue sambil menahan tangan bang Iqbal.

"Lo tuh apa apan sih Van! Orang kek gitu masih aja lo belai!" kata bang Iqbal dengan dingin.

"Kontrol emosi lo bal! Saat ini bukan saatnya untuk memberi pelajaran ke brengsek itu! Tapi besok! Besok pulang sekolah adalah kemerdekaan kita untuk menghajarnya! Gue akan menyuruh guru untuk mempulangkan kita lebih cepat dan Kau Vany! Kau akan memancing Bayu untuk ke taman belakang agar gue dan Iqbal mudah untuk memberi pelajaran kepadanya! Jika kau tidak mau! Gue akan marah besar sama lo Van!" bentak bang Danes.

Tanpa babibu lagi gue pun menganggukkan kepala gue.

Dan iya sekolah kita itu adalah sekolah gue, semua orang gak ada yang tau bahwa gue adalah pemimpin Stiven Group's. Hanya bang Danes dan bang Iqbal aja yang tau. Bahkan GrendMa, GrendPa, dan Uncle pun gak tau. Stiven Group's adalah perusahaan tersukses di Swiss, dan perusahaan Stiven Group's sudah mengalahkan perusahaan ayah, GrendPa, dan Uncle. Bahkan kami bekerja sama.

Hai hai hai...
Gimana ceritanya? Keren gak?
Kasihan Vany nya:(
Dia di khianati oleh sahabat dan pacarnya...
Strong ya Vany...
Jangan lupa Vote and Comment ya gayss...
Byee jumpa lagi di part selanjutnya...

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang