Jangan lupa vote+comen+kritik...
HAPPY READING...
POV VANY
15.30
Tok... Tok... Tok...Gue terbangun saat mendengar suara ketukan pintu dan cukup bising diluar.
"Vany... Ayo bangun sayang... Jangan lupa sholat asar nya" kata GrendMa."Iya ma" jawab gue.
"Nanti keluar kita makan. Kamu dari tadi belom makan sayang" ajak GrendMa.
"Iya ma ntar Vany keluar" jawab gue.
Saat gue lihat jam ternyata udah jam 15.30. Gue pun langsung ke kamar mandi untuk mandi, ambil wudhu lalu sholat.
Selesai sholat gue pun merasa lapar. Saat gue buka pintu mau keluar, ternyata diluar ramai, tapi disana ramai dengan remaja berpakaian SMA, oh mungkin teman temannya Uwen, Abang, dan kakak . Gue pun nggak jadi keluar, tapi gue merasa ada 1 cowok yang terus memerhatikan gue saat gue hanya sedang mengintip. Tapi ntahlah apa benar dia memerhatikan gue atau benda sekitar gue. Akhirnya gue pun masuk kekamar lagi dan nggak jadi buat keluar.
Gue pun kembali guling gulingan dikasur ngilangin penat gue. Dan gue pun kembali menatap bingkai foto yang berisi foto gue, GrendPa dan GrendMa. Gue teringat masa masa kita masih di Swiss yang hanya dipenuhi dengan canda dan tawa kita kita. Tanpa sadar air mata lagi lagi lolos dari kelopak mata dan telah mengalir deras di pipi gue. Tiba tiba...
Tok... Tok... Tok...
"Vany ayo makan sayang... Dari pagi kamu belum makan" ajak GrendMa lagi dan lagi karna dari GrendMa membangunkan gue tadi, gue belum keluar dari kamar."Iya ma" jawab gue dan gue pun keluar dari kamar.
Saat gue lihat diluar sudah sepi, dan ternyata tamu tamu tadi telah pulang.
"Vany ayo sini kita makan" panggil GrendMa dari meja makan.
"Iya ma" kata gue lalu mendekat.
Gue pun memilih duduk di tengah tengah bang twins.
"Ayo dimakan Vany" kata bang Danes."Iya bang" kata gue lalu mengambil makanan dan memakannya walau gue sangat sangat sedikit mengambil porsi makannya.
Saat makan hanya ada suara perpaduan antara sendok dan piring saja. Disini hanya ada keheningan. Nggak ada yang memulai percakapan sehingga suasana disini selalu dingin. Suasana makan disini sangat bertolak belakang dengan suasana makan di Swiss yang selalu dipenuhi oleh canda dan tawa.
"Vany udah selesai makannya, Vany langsung kekamar. Good night semua" kata gue lalu kekamar.
Disini dikamar ini lagi lagi gue hanya guling guling tidak jelas. Disini gue sungguh bosennnn dan badmood. Nggak ada yang menarik perhatian gue disini.
Fyuuhhh hari yang sangat sangat membosankan bagi gue, karna biasanya di Swiss gue selalu dipenuhi kegiatan ntah itu yang berfaedah ataupun yang unfaedah.POV ARDEAN
'Hm siapa cewek tadi? Saudara sepupu Uwen? Bukannya Uwen nggak punya saudara sepupu? Saudara sepupu Uwen hanya bang Iqbal dan bang Danes. Lalu siapa dia?' batin gue terus bertanya tanya siapa cewek yang hanya mengintip tetapi tidak mau keluar dari ruangan yang selama ini gue taunya itu ruangan kosong tetapi selalu di rawat dan di jaga dengan baik oleh om firdiansyah.Hai hai guyss...
Sorry pendek guyss...
Gue lagi sibuk mau masuk SMA ini jdi sorry ya...
Hehe sorry jdi curhat gue:D
Jgn lupa vote+comen+kritik ya guyss
See you later muahhh:*

KAMU SEDANG MEMBACA
LAURA
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA YA GUYSSS!!!♥️ Jika kalian pikir ini cerita hanyalah tentang Bad boy ketemu cewek nerd? Bad girl ketemu cowok cupu? Bad girl vs Bad boy? Bad boy ketemu cewek barbar? Sang cewek menembak cowok? Cool boy vs Cool...