Warning 🔞
Eunhee yang ceria dan baik hati bertemu dengan Kyuhyun yang egois, otoriter dan kekanak-kanakan. Mereka berdua di pertemukan dalam keadaan tak terduga dan berakhir saling mengikat satu sama lain.
Kesepakatan membuat keduanya menjalin hubu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍀🍀🍀
Hujan turun. Eunhee termenung sambil menatap liukan air hujan yang turun melalui kaca jendela kamarnya. Sudah tak terhitung berapa kali perempuan itu menghela napas. Sudah hampir satu bulan dia tinggal disini, bersama seorang pria yang dia nikahi karena sebuah kesepakatan. Awalnya semua berjalan dengan baik, seluruh masalahnya terselesaikan dan kehidupannya berubah drastis. Tapi entah kenapa dia merasa tertipu, seolah semua kebahagiaan yang datang padanya hanyalah ilusi. Rasanya dia ingin menangis. Hari itu dia hanya melihat corak yang tertinggal di dinding kaca dengan wajah sedih. Perempuan itu membenamkan wajahnya ke lutut, teringat dengan semua yang telah terjadi. Matanya kembali mengedar ke sekeliling ruangan berukuran lima kali empat meter itu, memperhatikan dengan seksama setiap inci ruang tidurnya. Hatinya terasa begitu dingin. Seperti ada bongkahan es beku yang menutupi jantung dan hatinya. Mata Eunhee sedikit bergetar dan berkaca-kaca.
Sejak pertemuan Kyuhyun dan juga Yoona di kantor waktu itu, Kyuhyun langsung berubah. Kyuhyun menjadi lebih sering murung dan sedih. Saat ini rasa penasarannya terhadap cerita diantara Kyuhyun dan Yoona semakin tinggi. Entah kenapa tetapi sepertinya dia tahu, apa yang sebenarnya di rasakan Kyuhyun saat mendengar rencana Yoona dan calon suaminya itu. Ketika memikirkan semua itu Eunhee merasa sedikit lebih dekat dengan Kyuhyun.
Eunhee merasa hatinya miris, seolah dia dapat merasakan bagaimana sakitnya Kyuhyun saat Yoona memintanya bernyanyi di pernikahannya nanti. Saat mengingat bagaimana ekspresi wajahnya, dia seperti melihat Kyuhyun yang menggunakan topeng palsu. Senyumannya dan juga perkataannya benar-benar dibuat untuk menutupi semua perasaannya.
Hujan berhenti. Setelah seharian menangis sendirian di dalam kamar Eunhee yang merasa lapar melangkahkan kakinya ke dapur. Mengambil kotak berisi cokelat yang di beli Kyuhyun disaat belanja keperluan bulanan. Dia duduk di atas sofa ruang tamunya dengan melipat ke dua kakinya. Dia sedang memasukkan potongan cokelat kedua ketika pintu apartemennya terbuka. Dia ingat dulu dia selalu terkejut ketika mendengar suara pintu apartemen yang terbuka sendiri, sekarang kehadiran Kyuhyun yang keluar masuk rumah sudah mulai menjadi kebiasaannya.
"Sedang apa kau?" Kyuhyun bertanya sambil masuk ke dalam rumah. Eunhee menutup kotak cokelat dan menaruhnya di atas meja tanpa menjawab sepatah kata pun. Karena takut Kyuhyun tahu bahwa dia baru saja menangis, Eunhee memalingkan wajahnya ke arah berlawan.
"Apa ini?" Kyuhyun yang masuk ke ruang tamu, melewati meja sambil melihat ke arah kotak itu.
"Cokelat..."
"Aku kan yang membelinya," Kyuhyun berkata sambil melepas jasnya. Eunhee menatapnya dengan tatapan aneh.
"Jadi maksudmu aku tidak boleh memakannya?" Kyuhyun menoleh ke arah Eunhee.
"Kalau aku yang beli ya aku yang makan!" Kyuhyun menjawab dengan ketus.
"Astaga... Kau ini kenapa pelit sekali sih?" Eunhee yang kesal mendorong kotak cokelat itu ke arah Kyuhyun sambil membalikkan bahunya.