🍀🍀🍀
Sepertinya karena salah makan kemarin malam, seharian ini Eunhee harus bolak-balik ke kamar mandi. Entah ini sudah yang keberapa kalinya, sampai Eunhee tidak ingat. Kini dia bahkan tidak bisa merasakan tubuhnya, kakinya sakit, perutnya sakit dan ditambah kepalanya sakit karena memikirkan Kyuhyun yang pergi meeting tak kunjung pulang.
"Eonni, sebaiknya kau kerumah sakit," saran Hee Jin, perempuan itu berjalan mendekat ke arah Eunhee dan memijat bahunya pelan.
Mendengar kata-kata Hee Jin, Eunhee yang sudah tidak mampu bicara hanya dapat menggelengkan kepalanya sambil menunjuk obat di atas mejanya. Siang tadi, saat Hu Joon pergi untuk makan siang di luar dia meminta laki-laki itu untuk mampir di apotek terdekat untuk membeli obat diare.
"Eonni, harus banyak minum ya! Jangan sampai dehidrasi, lihat tuh keringatnya keluar terus. Apa perutnya masih sakit?"
Eunhee menjawabnya dengan tanda yang dibuat dengan kedua jarinya, jari telunjuk dan ibu jari yang di sejajarkan dengan sedikit ruang di antaranya.
"Sedikit?" tanya Hee Jin memastikan.
"Aigoo, Eunhee-ya! Sudahlah menyerah saja dan pergilah ke rumah sakit. Jangan keras kepala begitu, kau menyiksa dirimu sendiri tau?"
Dae Gun yang datang dari arah pantry, membawa secangkir teh hangat yang langsung di berikan pada Eunhee.
"Terima kasih, sunbae-nim!"
Eunhee tersenyum senang, lalu mengangkat cangkir meminta ijin pada Dae Gun untuk meminum tehnya.
"Hee Jin-ah, apa kau sudah menghubungi direktur?"
Hee Jin yang sudah memposisikan dirinya duduk di samping Eunhee menatap Dae Gun dengan bingung. Dae Gun menunjuk obat yang ada di meja dan juga Eunhee secara bergantian dengan matanya.
"Ah! Direktur ya, aku sudah bilang pada eonni, tapi dia bersikeras agar kita tidak menghubungi direktur," Hee Jin hanya tersenyum kecil dan mengarahkan pandangannya pada Eunhee yang mengangguk pelan.
Sejak dia menyadari Eunhee sakit, Hee Jin sudah berusaha menghubungi direktur, namun dia tidak menjawab. Hee Jin sebenarnya tahu salah satu kebiasaan direkturnya itu setelah beberapa bulan bekerja disini. Direkturnya—Cho Kyuhyun selalu mematikan ponselnya disaat sedang melakukan meeting dengan klien ataupun para investor. Walaupun dia terus berusaha menghubunginya, hasilnya tetaplah nihil. Satu-satunya cara adalah meminta Eunhee untuk ke rumah sakit dan mengobati dirinya sendiri.
"Aku akan mengantarmu, nuna!"
Hu Joon masuk ke ruangan mereka dengan tergesa-gesa, lalu meraih tangan Eunhee.
"Tidak perlu, Hu Joon-ah,"
Eunhee memejamkan matanya dan melepaskan tangan Hu Joon. Matanya melirik ke arah kaca pemisah ruangannya dan memandangi sosok pria yang dia ketahui sebagai Sekertaris Kim sedang berjalan ke arah ruangan Kyuhyun. Dia menarik napas panjang sebelum akhirnya memilih bangun dari duduknya secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Wedding
FanfictionWarning 🔞 Eunhee yang ceria dan baik hati bertemu dengan Kyuhyun yang egois, otoriter dan kekanak-kanakan. Mereka berdua di pertemukan dalam keadaan tak terduga dan berakhir saling mengikat satu sama lain. Kesepakatan membuat keduanya menjalin hubu...