17. Putting On a Good Show

2.1K 235 43
                                    

🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀🍀

Eunhee sedang duduk di cafetaria kantornya ketika seorang perempuan datang ke arahnya. Dia yang terkejut hampir saja menyemburkan ice americano yang tengah di minumnya. Perempuan itu adalah ibu mertuanya.

"Ppftt... ommoni?"

Hu Joon yang berdiri di sampingnya menoleh ke arah Eunhee dengan wajah heran.

"Apa kau sibuk?"

Eunhee melirik sedikit ke arah Hu Joon lalu tersenyum ketir menatap ibu mertuanya. Dia ingat terakhir kali saat dia bertemu dengan ibu mertuanya, Kyuhyun marah besar. Kalau sampai Kyuhyun tahu ibunya datang ke kantornya dan bertemu dengan dirinya, Kyuhyun pasti akan kembali marah. Dia tidak tahu apa alasannya, yang jelas Kyuhyun sudah memintanya untuk memberi tahu jika ibunya datang atau menelepon dirinya.

"Tidak kok, apa yang ommoni lakukan disini?"

Eunhee melemparkan pandangannya ke arah Hu Joon lalu mengibaskan tangannya di udara mengirimkan pesan pada laki-laki itu untuk segera kembali ke atas. Hu Joon yang mengerti menganggukkan kepalanya cepat dan buru-buru pergi dari sana.

"Apa laki-laki itu temanmu?"

Eunhee dengan gugup menganggukkan kepala, lalu menuntun ibu mertuanya itu untuk duduk di salah satu kursi kosong cafetaria.

"Apa ommoni mau minum sesuatu?"

"Tidak perlu, aku hanya ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat. Ini adalah hal yang penting. Apa kau sibuk?"

Eunhee mengerutkan dahinya, dia bingung.

"Hmmm... aku tidak sibuk, tapi ommoni Kyuhyun..."

"Ini adalah masalah perempuan, kau tidak perlu memberitahu Kyuhyun. Jika kau berpikir harus minta ijin terlebih dahulu padanya, biarkan aku yang melakukannya."

Ibu mertuanya itu menyunggingkan senyum yang terlihat begitu tulus, dengan wajahnya yang cantik seperti malaikat itu, Eunhee merasa seperti habis mendengar sebuah matra ajaib yang membuatnya tidak mampu untuk menolak.

Eunhee sebenarnya sangat ingin lolos dari situasi seperti ini, apalagi ketika bayangan wajah Kyuhyun yang marah besar kembali hinggap di kepalanya. Tetapi saat itu dia tidak sempat memikirkan apapun untuk melarikan diri karena sudah digiring keluar dari kantor oleh ibu mertuanya. Sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna hitam sudah menunggu di depan, tepat disaat dirinya dan juga ibu mertuanya keluar dari pintu kantor sang sopir buru-buru membukakan pintu untuknya.

"Ommoni apa tidak seharusnya kita hubungi Kyuhyun terlebih dahulu?" Eunhee bertanya pelan sambil menahan pintu mobil dengan tangannya.

"Aku akan menghubunginya saat kita sampai di sana."

Eunhee tidak bisa membayang hal lain selain kemarahan Kyuhyun, saat ini dia jadi semakin cemas. Dia memang ingin sedikit lebih dekat dengan Kyuhyun terutama pada keluarganya, tapi sepertinya tidak bisa dengan cara seperti ini.

Best WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang