Tak terasa persahabatan Jingga dengan Aldy sudah berjalan selama tiga tahun. Kini Jingga duduk di bangku kelas tujuh sekolah menengah pertama dan Aldy duduk di bangku kelas sekolah menengah atas. Berbeda tingkat memang, tapi keduanya memilih sekolah dengan yayasan yang sama sehingga masih bisa bertemu satu sama lain dan masih bisa berangkat bersama seperti dulu walaupun sempat terhenti.
Jingga sedang merutuki kebodohannya karena sepertinya ia akan terlambat padahal ini hari pertamanya masuk sekolah. Seharusnya Jingga menuruti Aldy saja yang memang harus berada di sekolah lebih pagi, dari pada kesiangan seperti sekarang. Untung saja Jingga tidak telat terlalu parah, hanya saja semua tempat duduk sudah terisi penuh, hanya ada satu kursi kosong di samping sorang gadis berambut pendek pada barisan depan. Jingga memantapkan hati untuk mencoba duduk di samping gadis berambut pendek itu.
"Eh. Hai! Boleh gak aku duduk di sini." Kata Jingga sambil menunjuk kursi kosong yang terdapat tas di atasnya. Jingga berharap-harap cemas takut gadis itu tak mau menerimanya.
"Iyah boleh ko." Katanya sambil menggeser tasnya.
"Makasih yaa." Jawab Jingga.
"Iyah sama-sama." Katanya sambil tersenyum.
"Oh Iya. Nama aku Jingga nama kamu." Tanya Jingga sambil menyodorkan tangannya.
"Namaku Bintang. Salam kenal yaa." Jawabnya sambil menyambut tangan Jingga.
"Iyah." Jawab Jingga sambil tersenyum.
***
Tadi saat jam istirahat Ibu Jingga memberi tahu lewat sms bahwa ia tak bisa menjemput Jingga hari ini karena toko kuenya sedang ramai, jadi Jingga harus pulang bersama Aldy dan seperti biasa ia harus menunggu. Untung kali ini ia tak sendiri karena Bintang juga menunggu kakaknya yang juga satu sekolah dengan Aldy. Kurang lebih Jingga harus menunggu sampai dua jam sampai akhirnya Aldi tiba di halte depan sekolah Jingga bersama motor matic hitam pemberian ayahnya ketika hendak masuk SMP.
"Hai. Sory yah lama." Kata Aldy saat sudah berhenti sempurna di depan Jingga.
"Iyah gak papa lo Al, sory juga yah ngerepotin." Kata Jingga.
"Malah aku seneng di repotin sama kamu hehe." Kata Aldy sambil menyodorkan helm pada Jingga.
"Ah kamu mah!" Kata Jingga sambil menepuk bahu Aldy. "Bintang aku duluan yaa. Dah!" Jingga melambaikan tangan pada Bintang yang masih duduk menunggu sang kakak.
"Iya. Hati-hati ya Jingga." Sahut Bintang sambil membalas lambaiyan tangan Jingga.
Sepanjang perjalanan pulang Aldy dan Jingga tak hentinya di iringi oleh derai tawa, rasanya tiga tahun begitu lama untuk bisa menikmati momen kebersamaan saat pulang sekolah seperti sekarang ini.
"Tadi gimana di sekolah kamu." Tanya Aldy.
"Ya gitu deh, gak ada yang aneh ko biasa aja." Jawab Jingga.
"Tadi teman baru kamu?"
"Iyah teman baru aku. Soalnya cuma dia yang mau temenan sama aku."
"Loh kok gitu sih? Bukannya banyak kakak kelas yang naksir kamu yaa.." Goda Aldy.
"Ih Aldy apaan sih. Enggak yah enggak ada yang begitu-begituan Jingga kan masih kecil, kata Mama juga pamali tau." Kata Jingga.
"Dih aku kan becandan Jingga hahaha."
"Tapi becandaannya gak lucu garing!"
"Yee malah marah hahaha."
"Eummm atau jangan-jangan Aldy yaa yang kejar-kejar sama kakak kelas yang menor-menor itu? Hayo ngaku?"
"Yeh apaan sih Jingga, suka ngaco deh kalo ngomong."
"Padahal Jingga seneng tau kalo Aldy punya pacar."
"Kenapa emangnya?"
"Artinya Aldy ganteng dan gak malu-maluin di jadiih pacar hahaha."
"Yeuh dasar."
"Nanti Jingga bilang Ah sama Bude Ratih kalo Aldy mau punya pacar hahaha."
"Dih Jingga apaan sih. Jangan aneh-aneh yaa." Kata Aldy sambil menggoyang-goyangkan setir motor.
"Ahaaaa iyaaa ampuuuuuunnnn." Kata Jingga sambil memeluk Aldy ketakutan.
"Makanya jangan nakal hahahahahahaha."
"Aldy jahat! Jingga sebel!" Kata Jingga sambil memukul bahu Aldy kesal.
"Haha iya iya ampuuuun."
Hai gais i'm come back😂 gimana? Udah greget belom? Hehehehe. Maafin aku yang menghilang beberapa hari ini yaa😂😂😂😂 jangan lupa vote komennya yaaauw luv yu Alll😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Berita Dari Angin Senja(New Vesion)
RomanceBagi Jingga, Aldy adalah sahabat sekaligus kekasih yang ia cintai, namun seperti wanita kebanyakan selalu ada rasa gensi dan canggung untuk mengungkapkan perasaannya Bermula dari pertemuan tak sengaja di danau dekat rumahnya dan menjadi sesuatu yang...