Bagi Jingga, Aldy adalah sahabat sekaligus kekasih yang ia cintai, namun seperti wanita kebanyakan selalu ada rasa gensi dan canggung untuk mengungkapkan perasaannya
Bermula dari pertemuan tak sengaja di danau dekat rumahnya dan menjadi sesuatu yang...
Waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa kini aku sudah di penghujung sekolah tingkat SMP, detik-detik menjelang ujian yang sungguh terasa.
Begitu juga dengan Aldy, selain persiapan ujian nasional ia juga mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas, sehingga waktu kami bertemu belakangan ini agak berkurang.
Aku membuka aplikasi instagram, memilih-milih foto yang terlihat bagus untuk aku posting, sampai akhirnya ada satu foto yang menarik perhatianku. Foto minggu lalu saat Aldy menemaniku mengerjakan tugas.
Instagram
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤170 💬11 Jinggarainn 😛😛😛
Bintangkecil cieeee😂 Jinggarainnapasih kamuuu😂 @Bintangkecil Bintangkecil iya deh, aku yang gak punya someone spesial mah bisa apa atuh😂
Aku menarik seulas senyum membaca komentar dari temanku yang satu itu. Aku membalikkan tubuhku membuat posisi tidur telentang, menatap langit-langit kamar yang penuh bintang-bintang kecil berkilauan yang di pasang Aldy bulan lalu. Aku kembali tersenyum mengingat kala itu.
Flash back. Sepulang sekolah aku meminta Aldy mengantarku terlebih dahulu ke sebuah toko yang menyediakan berbagai jenis pernak-pernik.
"Mau ngapain sih kamu kesana ngga?" Tanya Aldy dengan raut wajah agak sebal, karena sebetulnya saat itu hari sudah mulai sore.
"Ada yang mau aku beli Dyyyy." Jawabku setengah merengek.
"Yaa apa sih? Enggak bisa ya besok lagi?"
"Engga Dy harus sekarang pokoknya."
"Yaudah ayok." Kata Aldy final.
"Yeeeaaay!" Aku bersorak kegirangan.
Hari minggu pun tiba, setelah selesai dengan urusan rumah aku langsung berlari ke rumah Aldy, menyeretnya paksa untuk kerumahku.
"Mau ngapain sih? Aku belom mandi loh ini?" Tanya Aldy.
"Mau minta tolong." Jawabku.
"Tolong apa? Lampu kamarmu mati? Itu ko ada tangga?" Tanya Aldy lagi.
"Enggak kok."
"Terus?"
Aku berjalan ke arah meja belajar menarik salah satu laci lalu mengeluarkan beberapa bungkus bintang glow in the dark.
"Pasangin ini di langit-langit hehehe." Kataku sambil mengangkat bungkusannya.
"Pegangin yang bener ya."
"Aye aye captain."
Aldy fokus memasang bintang-bintang itu di langit-langit kamarku. Hingga saat pekerjaannya hampir selesai, jiwa nakalku menggelitik menyuruhku agar aku menggoyangkan tangganya membuat Aldy sedikit berteriak.
"Kamu apa-apaan sih Jingga? Kalo aku jatuh gimana?" Kata Aldy yang kini sepertinya menempel erat pada tembok.
"Hehehe ya maap aku kan gatau."
"Itu namanya sengaja bukan gatau."
"Hehehe iya deh ga lagi-lagi."
"Awas aja kalo aku udah turun."
"Jangan doongg."
Pada akhirnya kami saling berkejaran sambil tertawa-tawa. Satu momen manis yang kembali tercipta tanpa di sengaja.
Flash back off
Aku kembali tersenyum sendiri mengingatnya. Betapa Aldy selalu bersedia menjadi apa saja hanya untukku. Membuat hadirnya sebuah gejolak aneh di dalam hatiku. Tapi kemudian ku tepis karena aku tak mau terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dalam persahabatan kami.
I'm come back gais😂 maaf yaa aku ngilang lama banget pokonya love buat kalia yang masih save story ini di perpustakaan pribadi kalian❤