6. Tak terduga

32 2 0
                                    

"Thanks yaa." Kata Jingga saat Aldy telah menghentikan motornya di depan rumah.

"Iyah sama-sama. Udah sana pulang, mandi, beres-beres, ntar habis magrib aku anter ke toko tante." Aldy berceloteh panjang.

"Siap bos!" Kata Jingga sambil memberikan hormat.

"Diterima." Kata Aldy sambil ikut memberi hormat. Lalu mereka berdua tertawa geli karenanya. Jingga melambaikan tangan dan keluar dari pekarangan rumah Aldy.

Saat Jingga duduk di bangku kelas 5 SD dan adik Jingga berusia dua tahun, Wulan Ibu Jingga memutuskan membuka toko kue di dekat jalan besar yang lumayan dekat dari rumah mereka, hanya tiga puluh menit berjalan kaki dan sepuluh menit jika naik motor.

Jingga meletakan tasnya di kamar lalu berganti pakaian dan bergegas mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel dan mencuci pakaian. Tidak perlu memasakan dan mencuci piring karena biasanya Jingga dan keluarganya akan makan malam di toko. Selesai membereskan semua pekerjaan Jingga langsung bergegas mandi karena waktu maghrib sudah hampir tiba. Selepas sholat dan mengunci pintu Jingga langsung menuju rumah Aldy.

"Budee." Sapa Jingga pada Ibu Aldy yang sedang duduk di sofa ruang tv.

"Eh Jingga, nyari Aldy?"

"Iya bude."

"Langsung naik aja ya sayang, kayanya tadi habis makan masuk kamar lagi deh."

"Oke deh bude." Jingga langsung bergegas naik kelantai dua dimana kamar Aldy berada.

Jingga langsung membuka pintu kamar Aldy yang seperti biasa tidak di kunci. Namun, tiba-tiba saja Jingga berteriak membuat Aldy pun spontan mengikuti Jingga.

"Kyaaaaaaaa!!!!!!"

"Aaaaaaaaaaa!!!!!"

Jingga langsung menutup matanya dan berbalik badan, sementara Aldy segera berlari menutup pintu. Jingga merutuki kebodohannya karena sembrono, ia lupa kalau Aldy itu laki-laki. Sementara Aldy juga merutuki kebodohannya karena tidak mengunci pintu kamar dan terlalu lama memilih pakaian.

"Ada apa sih ribut-ribut?" Tanya bude Ratih yang baru sampai di depan kamar Aldy di barengi dengan keluarnya Aldy.

"Eh. Anu... aduh apa yaa... itu... eh iya... ini eh duh apa siihhh..." Belum sempat Jingga menjawab pertanyaan dengan benar tiba-tiba saja Bude Ratih menyela.

"Apa? Apa? Ko ngomongnya jadi ga jelas sih? Kenapa?" Tanya Bude Ratih mengintrogasi. Aldy sejak tadi diam saja sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, baru tersadar saat Jingga menyengolnya dengan siku.

"Ini loh Bu tadi Jingga gak sengaja liat Aldy belum pake baju, terus cuma boxeran."

"Oh Ibu kira kenapa." Jawabanya sambil mesem-mesem tidak jelas. "Cie Jingga malu yaa." Sambung Bude Ratih sambil menoel pipi Jingga yang sejak tadi menunduk saja.

"Hahaha ya sudah sana, kalian mau ke toko kue kan? Nanti keburu Isya, oh iyah sekalian Ibu titip nastar juga ya Dy." Sambunya lagi.

"Iya Bu." Jawab Aldy. "Ayo." Sambungnya. Dan di jawab oleh anggukan kepala Jingga.

Sepanjang perjalanan Jingga hanya diam saja tanpa berbicara sepatah katapun.




























Saya sadar part ini emang gaje banget😂😂 saran sub judul bab ini dong?😂 udah lah segitu aja, jangan lupa votmennya yaa😢😢😢

Berita Dari Angin Senja(New Vesion)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang