Cuplikan - 00.1

97.5K 3.5K 9
                                    

Detak jantung berdebar kian kencang, dengan deruan napas yang menggema ke seluruh penjuru ruangan. Luna tidak bisa menahan diri lagi, dia ingin melepaskan segalanya. Akan tetapi, dia tahu dia tidak bisa ... dia tidak bisa melakukannya di depan lelaki ini.

"Lepaskanlah semuanya, Sweetheart. Aku tahu kau menikmatinya." Bisikan itu terdengar halus ke telinga Luna, membuat sekujur tubuhnya langsung merinding.

Luna merasa pening, dia tidak menginginkan hal ini, demi Tuhan! Akan tetapi, tubuhnya bereaksi sebaliknya. Seolah tak kenal malu, dia malah menikmati sentuhan pria tua ini.

"Berhenti ... memanggilku ... Sweetheart, dasar kau Bastard!" Dengan napas yang terengah, Luna menatap tajam ke arah lelaki itu. Dia tidak mau kalah, sebisa mungkin dia ingin bertahan. Akan tetapi, serangan lelaki itu semakin dalam, membuat Luna mau tidak mau harus mengigit bibirnya karena sensasi yang tak terelakkan.

"Masih berani memanggilku Bastard, ha?" Lelaki itu tersenyum kala melihat ekspresi Luna. Dia tahu, gadis itu sudah luluh sepenuhnya. Di dunia ini, tak ada seorang wanita pun yang bisa menolak pesonanya. Termasuk Laluna Laviora, gadis kecil itu hanya setitik debu yang bisa ia dapatkan dengan mudah.

"Kau ... berengsek, Zero!" teriak Luna terputus-putus.

"Berengsek, ya?" Zero maju ke depan, lalu menyentuh bibir Luna dengan jari telunjuknya. "Namun, sepertinya tubuhmu mencintai sentuhan pria berengsek ini, bukan begitu, Laluna?"

"Kau--argh!"

"Terima saja, dan nikmati. Aku tidak menerima protes, kau mengerti?"

"Aku--"

"Masih ingin mengeluh?" Zero mempercepat ritmenya, membuat Luna tidak bisa berkata-kata karena sensasi yang sungguh luar biasa. Dia mencengkram sprei dengan sekuat tenaga saat sensasi itu datang lagi.

Zero tersenyum puas kala Luna tidak lagi berkata-kata karena kehabisan tenaga. Dengan lembut, lelaki itu mendekati Luna yang terbaring lemas dan menyelipkan anak rambutnya.

"Kau adalah milikku, dan aku berhak atasmu. Sayangnya, hal itu tidak berlaku sama untukmu. Karena kau tahu apa? Kau hanya bonekaku, Laluna. Kau hanya boneka pelampiasan hasratku. Apa kau mengerti?"

***

Cerita ini mengandung konten ++
Yang tidak akan digambarkan secara jelas secara aku masih polos🤧
Semoga suka :)

MY ARROGANT MAN (OPEN PO!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang