Aneh, mengapa seperti ini? Dulu kamu pernah menjadi orang yang selalu ada dimanapun aku berada. Kamu pernah menjadi satu-satunya yang mengetahui perasaanku. Kamu pernah menjadi seseorang yang kusapa saat menjelang tidur dan pada pagi hariku. Namun kini, untuk sekadar bertanya kabar saja enggan. Kamu berubah. Secepat senja yang tenggelam dimakan malam. Kamu mengasingkan diri, dariku yang sebenarnya masih tak mau pergi.Bukankah kau telah berjanji untuk sehidup semati? Lalu mengapa kau memilih untuk pergi?
Sungguh, tak ada perasaan selain mencintai dirimu. Luka yang kau gores sebab kepergiaan masih coba kutahan. Aku menutupinya dengan kenangan indah masalalu. Hingga kini aku tak dapat percaya bahwa kau telah tiada. Aku kini terasingkan oleh cinta yang coba kurawat setengah mati. Aku tercekik oleh rindu yang tak mau pergi.
Andai kamu tahu, tak pernah ada cinta yang kusimpan selain kamu. Namun aku sadar, membiarkan diri mengingat ia yang telah pergi adalah sesuatu yang tak berarti. Aku memutuskan untuk melanjutkan jalanku yang baru. Aku tak lagi melakukan hal-hal yang membuatmu ingat akan dirimu. Aku tak lagi coba mengirim pesan di nomormu yang sebenarnya sudah tak aktif lagi.
Aku mengasingkan diri dari hal-hal perihal kamu. Barangkali itu memang satu-satunya jalan untuk menghapus kamu dari hatiku.
Butuh waktu lama untuk menghapus luka dibanding menanam cinta. Aku sadar, resiko dari mencintai adalah kehilangan. Setiap orang akan mengalami hal itu. Entah sebab maut memisahkan, atau kehilangan sebab waktu yang mulai angkat tangan.Kini, aku tak lagi mengunjungi tempat yang pernah kita kunjungi berdua. Aku tak lagi melihat foto berdua kita saat sedang bersama. Aku telah menyimpan segala peihal kamu. Aku mengasingkan diri. Ini hanya masalah waktu. Semoga aku lekas bertemu orang baru yang lebih bisa menjaga cinta daripada kamu.
Bangkalan – Juli 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/158309506-288-k559523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghapus Luka
RomanceLuka itu wajar. Yang tidak wajar adalah terlalu hanyut dalam luka yang kau rasa. Mari sama-sama berusaha menghapusnya.