Kau hanya menguatkan,
tak lagi memiliki perasaan.
Kau hanya berjanji,
tak pernah memberi bukti.
Pada kisah yang telah tersusun bersama, kita sempat membagi janji berdua, hari itu kau mengatakan tak akan ada wanita lain yang kau cintai selain aku. Katamu kau akan menjaga janji yang kau ucap. Namun nyatanya, hari ini kamu seolah sudah lupa akan segala hal yang kau katakan. Kamu pergi, menghilang dari hidupku. Katamu, kita sudah tak sejalan. Katamu, aku akan lebih bahagia jika tidak denganmu. Semua perkataanmu seoalah hanya sebuah alasan agar kau dapat pergi dariku.
Begitu mudahnya kau katakan pergi. Kau bahkan tak bertanya apakah aku baik-baik saja. Asal kau tau, aku masih mencinta saat kau memilih untuk menghapus perasaan kita. Aku sempat berfikir, apakah mungkin kau sudah lupa dengan semua. Apakah semua yang kita jalani adalah sia ?
Cinta adalah perjanjian. Begitu banyak janji dan mimpi yang sudah kita bagi. Kau dan aku sempat terasa seperti perangko. Namun kini kita terasa seperti air dan api. Kau dengan bersikerasnya memadamkan cintaku. Kau paksa aku untuk lupa. Kau paksa aku untuk tidak lagi cinta. Aku terluka, sebab kepergianmu. Namun aku harus bagaimana, mempertahankanmu juga akan menjadi hal yang sia-sia. Kamu tak cinta. Apakah aku harus memaksakan diri untuk tinggal bersama seseorang yang sama sekali tak ada rasa?
Darimu, aku belajar merelakan. Bahwa cinta yang tulus memang bukan sebab ikatan pacaran. Namun sebab ikatan pernikahan. Jika memang itu pilihanmu, pergilah. Jangan pernah datang kembali. Jangan pernah datang lagi membawa janji yang sama. Aku akan membuka hati untuk cinta yang lain. Aku tak akan menunggu kamu untuk kembali. Sebab aku tahu, sesuatu yang telah dibuang tak akan kembali datang.
Terimakasih karena pernah berjuang. Setidaknya kau menyadarkanku bahwa cinta sebab ikatan tak halal memang menyakitkan. Temukanlah seseorang yang benar kamu cintai. Jagalah ia seperti kamu menjaga diri sendiri. Semoga tak ada lagi hati yang tersakiti sebab kamu mengingkari janji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghapus Luka
RomanceLuka itu wajar. Yang tidak wajar adalah terlalu hanyut dalam luka yang kau rasa. Mari sama-sama berusaha menghapusnya.