6. Jika pada akhirnya kau menyerah, untuk apa dulu kau bangun kisah.

41 0 0
                                    

Pernah ada keyakinan

menyebut kau yang terakhir.

Namun, ternyata

kau lebih memilih kisah ini berakhir.

Hari itu, dibawah langit yang mulai membias jingga kamu bicara tentang luka. Katamu, kau tak ingin mengakhiri semua. Katamu, aku masih menjadi yang petama. Katamu, aku adalah nama yang selalu kau selipkan pada bait-bait doa. Namun, sore itu semuanya tiba-tiba sirna. Impian yang sempat kita bagi bersama seolah runtuh seketika. Keputusanmu benar-benar tak dapat diterima oleh logika.

Mengapa pergi selalu menyakitkan? Aku bahkan tak tau apakah bisa menjalani hari tanpa hadirmu. Jalanan itu terlalu liar untuk kujelajahi sendiri. Mau tidak mau, aku harus menjalani hidup baruku tanpamu. Sempat ada ingin menyebut kau yang terakhir. Menjadi laki-laki yang kucintai tanpa pernah usai. Menjadi cinta yang tak pernah ada akhir sampai kita berpisah dunia.

Kau pernah menjadi fajar yang selalu kutunggu pada malam hari. Pernah pula menjadi senja yang kutunggu pada lelah saat jarak memisah. Segala yang terjadi tak akan menjadi sia. Terimakasih telah bersedia menerima. Kuharap, hanya hari ini kita berpisah rasa. Kuharap semua akan segera membaik.

Nyatanya meluluhkan hatimu saja tak cukup untuk kita. Aku lupa, kau memiliki orang tua yang juga harus menerima aku juga.

Kita adalah rasa yang memiliki harapan sama. Katamu, kau akan berusaha meyakinkan hati mereka. Katamu aku cukup berdoa saja. Maaf kali ini aku tak dapat memenuhi keinginanmu. Bukankah cinta adalah dua rasa yang berjuang bersama. Ini adalah untuk kita berdua. Bagaimana bisa kubiarkan kau melangkah pergi sendiri. Aku percaya, akan ada hal baik jika kita selalu berfikiran baik.

Aku ingin kita berjuang bersama-sama. Aku ingin kisah kita terlahir dari usaha kita berdua. Mari luluhkan hati orang tuamu bersama-sama. Tujuan kita baik. Mengapa harus takut ? Mengapa kau mudah sekali menyerah ? Kau kini membuatku ragu, apa benar dulu kau menaruh hati padaku?

Menghapus LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang