Jam kosong saat pelajaran matematika adalah surga tersendiri bagi Yujin. Ia akan memanfaatkannya dengan pergi ke kantin membeli caffe latte andalannya.
"Kantin kuy." Ajak Yujin kepada kedua sohibnya.
"Gas." Ucap Yena.
"Duluan aja. Ntar gue nyusul." Sakura masih saja bertingkah aneh. Yena dan Yujin hanya bisa memahami kemudian berjalan keluar kelas.
Kebetulan Pagi ini kelasnya Minju, 12 IPS 1 sedang pelajaran olahraga di lapangan basket. Yujin yang melihat itu, memutuskan berhenti sebentar untuk mengamati Minju dari lantai 2.
"Bentar, Yen." Seru Yujin sambil menarik seragam Yena dari belakang. Yang merasa ditarik pun ikut berhenti. "Jarang-jarang gue liat minju pas jam olahraga."
"Alah keburu laper gue."
"Bentar elah. Sampe giliran Minju doang."
Sedangkan di lapangan basket..
"Ju, Yujin tuh." Bisik Hyewon sambil mencolek lengan Minju yang berada disampingnya.
Minju yang tadinya sedang fokus memperhatikan penjelaskan Pak Rusli, guru olahraga mereka, kemudian ia mendengar bisikan Hyewon dan menoleh ke arah lantai dua, dimana terlihat Yujin sedang melambaikan tangan bersama Yena disebelahnya.
Bukannya pelajaran malah ngapain si bocah. Batin Minju.
Lalu minju kembali fokus dengan Pak Rusli.
"Yak sekarang praktek ya, langsung saja dibagi jadi dua kelompok." Perintah Pak Rusli. "Lakukan seperti bagaimana yang saya jelaskan tadi."
Satu persatu murid mulai mempraktekan mendribble bola, lay up, lalu shooting dari sisi lain. Hingga tibalah giliran minju.
Minju mulai mendribble bola ke arah ring, lalu melangkah untuk melakukan lay up.
Pandangan Yujin masih tertuju pada Minju. Tak mempedulikan Yena yang semakin kelaparan.
Kemudian minju melompat dengan tumpuan kaki kirinya dan menembakkan bola ke titik strategis daerah persegi di atas ring dengan tangan kanannya. Bola pun masuk kedalam ring.
Minju melanjutkan berlari ke sisi lapangan lainnya, mengambil bola basket lalu menshootingnya dari jarak yang lumayan jauh.
Dan berhasil. Bola masuk ke dalam ring dengan sempurna.
Semua itu berlalu begitu cepat bagi Yujin. Ia masih tak percaya dengan Minju yang terlihat lemah lembut itu ternyata cukup mahir dalam berolahraga. Terlebih dalam bermain basket, olahraga yang paling Yujin senangi.
Jangankan bermain basket, saat mereka jogging di bersama saja Minju selalu mudah lelah dan nyerah. Yang ujung-ujunga lebih banyak jalan dan jajannya daripada jogging. Ia bahkan hampir tidak pernah melihat Minju benar-benar berkeringat.
Sepertinya setelah ini Yujin harus memasukan 'basket-date' ke dalam to do list nya bersama Minju.
Karena Yujin kelewat bangga Minju melakukannya dengan baik dan tepat, Yujin reflek teriak...
"YEAH! THATS MY GIRL EVERYONE! THATS MY GIRL-"
Teriakan Yujin tentu mendapatkan perhatian semua murid yang berada di sekitar mereka. Termasuk Minju hingga Pak Rusli sekalipun. Minju sendiri juga masih tidak meyangka bisa melakukannya.
Beruntung dengan sigap Yena langsung membekap mulut Yujin dan menrangkulnya untuk diseret ke kantin. Bukan hanya karena ia lapar, tapi juga karena tingkah temannya itu yang memalukan.
Reaksi Minju setelah mendengar teriakan Yujin hanya bisa menundukkan kepala. Seneng sih ya seneng, tapi kan malu juga woi jadi di ceng-cengin teman sekelasnya. Pipinya jadi merah. Apalagi ngeliat respon Pak Rusli yang cuma nggelengin kepala.
Lalu saat jam olahraga selesai, Minju salim dengan pak Rusli untuk pamit sebelum kembali ke kelas.
"Wah, kamu jadi jago basket gara-gara Yujin ya?" Celetuk pak Rusli tiba-tiba.
Minjunya bingung mau jawab apa, cuma bisa cengengesan sambil menggaruk kepalanya.
♡ 273,839 likes
kim.minjoo my 24/7🐶
View all 116 comments
ahnyujin 😍😘😘
k_hyewon iya buk iyaa
kim.minjoo cepet nyusul makanya!!🤣 @k_hyewon
yenaduck taken by?
kim.minjoo by yena dong, thx btw🤓 @yenaduck
ahnyujin bilang aja lo mau pansos @yenaduck
yenaduck bct @ahnyujin
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet
Fanficbittersweet • /ˌbɪt̬·ərˈswit/ (adj.) containing a mixture of sadness and happiness.