Jam masih menunjukkan pukul setengah dua siang, namun Sakura bawaannya pengen cepet-cepet pulang.
Mana seharian ini Yujin dan Yena pas banget nggak masuk. Entah kebetulan atau sengaja merencanakannya. Hampa udah rasanya dikelas nggak ada mereka, buat Kkura semakin ga mood di kelas.
Sudah dua minggu berlalu dari kejadian di rooftop, Sakura menjadi lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk tidur dan bermain fortnite.
Ya sesekali ia khilaf, diam-diam mencuri kesempatan pergi ke bar sendiri hanya untuk membunuh rasa kesepiannya.
Tentu jika Yujin dan Yena mengetahui hal itu, mereka mungkin akan marah. Memang sih dulu mereka sering kesana bersama, namun itu sebelum kebucinan menyerang dan merubah mereka bertiga.
Dan setelah itu mereka berjanji untuk tidak akan menjamah tempat itu lagi beserta hal-hal yang berkaitan.
Tapi kini, tidak berlaku lagi untuk Sakura. Tidak ada lagi alasan bagi dia untuk tetap berpegang teguh pada janjinya.
Nggak ada lagi.
Pikirnya hanya, 'Janji dibuat hanya untuk dilanggar, kan?'
Bel sekolah telah berbunyi, Sakura langsung buru-buru meninggalkan kelas.
Tapi sialnya, di Hall ia tidak sengaja menabrak seorang gadis dan menjatuhkan makanan yang dibawanya.
Shit.
Gadis itu tertunduk melihat makanannya yang sudah berceceran di lantai.
"Eh, sorry ya." Sakura mau langsung kabur gitu aja.
"Woi!" Panggil gadis itu. "Abis jatuhin takoyaki kesukaan gue, mau seenaknya kabur?!"
Gadis itu mendongakkan wajahnya, "Gamau tau lo harus ganti!"
Sakura baru ngeh, gadis yang dia tabrak barusan ini adalah kakak kelasnya.
"Ganti?"
"Iyalah! Lo yang jalan kaya kesetanan main seruduk sana-sini." Kakak kelasnya mulai ngamuk, yang dimana jadi mencuri perhatian seluruh murid yang berada di Hall.
Karena ia sedang malas ribut, Sakura langsung mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang seratus ribuan, "Yaudah, berapa? Segini cukup?"
"Astaga! Gue ini laper." Sewot kakak kelasnya itu. "Dikata gue makan duit??!"
"Yaelah gue buru-buru ini."
"Pokoknya gamau tau harus ganti sekarang! Lo ga ngerti gue abis capek-capek try out sesi siang, kelaperan, nunggu go-food lama banget, giliran dateng malah lo jatuhin, duit jajan gue jadi kebuang sia-"
"IYA-IYA OKE. GUE GANTI SEKARANG." Sakura sudah tidak tahan dengan teriakkan kakak kelasnya itu, "Ayo."
"Apaan ayok ayok?!"
Sakura memutar bola matanya, "Ya belilah."
"Jangan bilang lo berharap gue kesana beli sendirian demi lo, terus anterin kesini lagi?" Tanya Sakura malas, "Nggak. Gue ga mau ganti kecuali lo juga ikut kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet
Fanfictionbittersweet • /ˌbɪt̬·ərˈswit/ (adj.) containing a mixture of sadness and happiness.