First Day of School

282 29 6
                                    

Aresha Mahveen, Perempuan yang dapat dikatakan sebagai perempuan yang selalu mengagumi laki-laki yang ditemuinya. Eits tunggu dulu , bukan berarti orang gila juga Aresha suka, tapi yang dimaksud itu adalah laki-laki yang terlihat tampan bagi Aresha, dan sudah pasti Aresha akan langsung mengagumi dan berkhayal yang aneh-aneh. Hmm harap dimaklumi, Aresha ini adalah seorang pengkhayal berat. Dia lebih menyukai dunia khayalan dibandingkan dunia nyata. Dia  menyukai dunia khayalan sejak dirinya masuk jenjang sekolah dasar. Tiada hari tanpa berkhayal, karena di saat dirinya sedih dia akan berusaha mengkhayal sesuatu yang akan membuat dirinya melupakan kesedihan itu dan akhirnya hatinya mulai senang dan raut wajahnya mulai mengembangkan senyuman yang manis dengan lesung pipinya itu.

☜☆☞

Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru. Aresha mulai memasuki gerbang SMA Harapan. Aresha adalah siswi di tahun ajaran baru ini. Alasan Aresha masuk ke SMA  Harapan ini adalah karena dirinya memiliki beribu bahkan berjuta harapan dalam hatinya. Bagi Aresha dia akan mulai dapat menggapai harapannya dengan masuk SMA Harapan. Hmm, dasar perempuan aneh. Yang jelas harapan Aresha adalah bertemu pria bad boy yang mempunyai daya tarik dan cara tersendiri untuk memikat hati perempuan seperti yang ia baca dinovel-novel, dan yang lebih utama adalah teman-teman yang akan selalu ada untuknya bukan di keadaan Aresha bahagia saja.Namun, di saat Aresha sedang bersedih. Dalam khayalannya Aresha memimpikkan akan bertemu dengan seorang kakak kelas yang berpenampilan bad boy, lalu mereka akan saling jatuh cinta. Namun, khayalan itu berhenti ketika sadar akan dirinya yang terbanting ke bawah, ia mengira bahwa itu adalah salah satu dari khayalannya yang akan dibantu berdiri oleh bad boy yang dirinya maksud. Namun tidak! Ternyata baru saja terdengar suara aneh.

Bukkk!!
Ternyata itu adalah suara Aresha yang terjatuh karena tertabrak oleh seseorang yang berada di belakangnya.

"Aaaduuuuhh!!! " teriak Aresha dengan ketus.

"Jalan tuh yang bener dong, jadinya jalanan yang luas begitu lo gak liat dan akhirnya malah Nabrak gue!!" sambungnya sambil berdiri dan membersihkan rok dan tangannya yang kotor.

"Lah lo tuh pagi-pagi udah melamun aja! Apa kali yang di khayalin. Lo yang salah gue yang kena ocehan receh lo!" balas seorang perempuan dengan tegas yang sepertinya merupakan siswi baru juga.

"apa? Lo ngomong sama gue? " jawab Aresha ketus sambil berjalan menuju kelas meninggalkan perempuan itu.

Perempuan itu akhirnya memilih mengalah dan menahan emosinya yang hampir saja meledak. Karena dirinya tahu bahwa berdebat dengan Aresha pasti tidak akan pernah ada ujungnya, bagaimana tidak? Aresha memiliki sifat yang keras kepala dan tidak mau diatur oleh orang lain yang dia anggap hanya melelahkan dirinya saja.

☜☆☞

Aresha memilih tempat duduk kedua dekat tembok, dan saat ini tempat duduknya hanya ada dirinya. Namun, 5 menit lagi kelas akan segera dimulai tapi Aresha masih saja duduk sendiri tidak seperti murid lain yang sudah mendapatkan pasangan duduk. Aresha tetap saja melamun mengarah ke tembok, entah apa yang dirinya khayalkan sehingga tidak mendengar ada seorang perempuan yang berbicara kepadanya.

"Hai, gue boleh duduk disini gak?" ucap seorang perempuan.

"woi dengar gak sih?! " lanjutnya dengan tegas.

"Hahh?! eh kok lo lagi sih!!" jawabnya dengan ketus.

"lah gue kira itu bukan lo, yaudah gak jadi makasih gue cari tempat duduk yang lain aja, males gue ketemu lo mulu. " jawabnya dengan ketus.

ARESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang