Sang fajar telah tersenyum dan memancarkan sinarnya. Ini masih terlalu pagi, tepatnya pukul 05.45 matahari pun belum banyak memancarkan cahayanya yang penuh kehangatan. Namun, Aresha sudah berada dalam kelas yang hanya ada dirinya dan lima murid lainnya. Entah apa yang dipikirkan dia untuk datang lebih awal. Aresha dikenal sebagai orang yang paling ngaret. Tapi tidak untuk saat ini, dia malah datang lebih awal dari biasanya.
☜☆☞
Jam dinding yang berada dikelas dekat bingkai foto presiden dan wakil presiden telah menunjukkan pukul tujuh tepat. Sekarang kelas sudah mulai penuh dengan murid yang sudah berdatangan. Bu Rina selaku wali kelas X 1 jurusan mipa telah masuk kelas untuk memberitahu informasi KBM pada semester ganjil ini.
"Pagi anak-anak." Bu Rina menyapa muridnya dengan sederet gigi putihnya yang tertata dengan rapi.
"Pagi juga bu." jawab seluruh murid dengan kompak.
"Hari ini ibu ingin memberitahu tentang KBM pada semester ganjil ini." ujar Bu Rina.
Setelah Hampir 20 menit Bu Rina menjelaskan tentang KBM pada semester ganjil, Bu Rina menyarankan para muridnya untuk tetap tenang di dalam kelas. Dikarenakan Pak Rio selaku Guru PKN sedang sakit jadi hari ini tidak ada pembelajaran. setelahh itu Bu Rina menyampaikan bahwa nanti akan ada seorang senior yang datang dari setiap ekskul yang ada di SMA Harapan. Tak lama kemudian Bu Rina meninggalkan kelas karena harus mengajar di kelas lain.
"selamat pagi, kita dari ekskul paskibra mau mengajak kalian untuk mengikuti ekskul kami. Jika kalian minat untuk mengikuti silahkan maju dan tulis nama kalian dikertas yang sudah disediakan. " ujar salah satu anggota paskibra.
Setelah anggota paskibra selesai berbicara, Para murid X 1 jurusan MIPA ini sibuk untuk berdiskusi.
"Woi Alyysa." teriak Aresha.
"kenapa sha? " tanya Alyysa.
"kuylah ikut paskibra, nanti jadi cantik pas lo mau lomba." ajak Aresha dengan semangat.
"hmm gimana ya?" jawabnya dengan ragu.
"Ah gak usah bingung deh, anak paskibra itu banyak cogan aduh." sahutnya dengan semangat.
"Yaudah deh gue ikut lo aja kayanya ini boleh juga." Jawab Alyysa dengan senyum kecil pada bibirnya.
"Nah gitu dong dari tadi." cetusnya dengan kegembiraan yang terlihat di wajahnya.
Aresha dan Alyysa pun jalan beriringan untuk maju mendaftarkan diri mereka.
Setelah selesai mempromosikan ekskul, anggota paskibra memberitahu bahwa hari ini adalah jadwal mereka untuk latihan paskibra. Jadi, anggota baru diwajibkan mengikuti untuk memperkenalkan diri dan mendapat beberapa informasi tentang sejarah paskibra.☜☆☞
Tak terasa bel pulang sekolah pun sudah berbunyi. Aresha, Rania, Fatin, dan Alyysa berjalan keluar kelas. Namun, Aresha dan Alyysa tidak boleh pulang duluan. Dia harus datang untuk acara perkenalan anggota baru paskibra. Akhirnya mereka berdua menuju ke lapangan untuk menyusul yang lain.
Setelah acara pembukaan, para senior menyuruh anggota baru untuk memperkenalkan dirinya. Aresha dan Alyysa pun maju untuk memperkenalkan dirinya.
Dimulai dari Aresha dan dilanjutkan oleh Alyysa."Hai, Nama gue Aresha Mahveen dari kelas X 1 jurusan MIPA." ucap Aresha memperkenalkan dirinya dengan senyuman lebar yang memperlihatkan lesung pipinya itu.
"Kalo gue Alyysa Azzahra dari kelas X 1 jurusan MIPA." lanjutnya dengan senyuman lebar yang memperlihatkan giginya itu.
Setelah acara perkenalan, para senior menjelaskan beberapa sejarah tentang paskibra. Namun, sekarang jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Waktunya para murid untuk meninggalkan lingkungan sekolah.
"Yaudah teman-teman, karena jam sudah menunjukkan pukul lima sore jadi gue tutup aja. Sampai ketemu hari kamis untuk latihan pertama kita. Semoga kalian gak bosen ya disini dan gak hanya numpang nama aja! " jelas ketua anggota paskibra SMA Harapan.
☜☆☞
Hari ini adalah jadwal latihan paskibra SMA Harapan. Aresha dan Alyysa pun sudah siap berbaris di lapangan. Mereka berdua selalu saja tidak bisa diam, terutama Aresha yang sedari tadi memandangi seniornya. Entah apa yang dipikirkan dalam khayalannya.
"Alyysa, liat dah cogan anjirr. " ucapnya dengan muka alaynya itu.
"mana sih? Biasa aja juga." Jawab Alyysa dengan cepat.
"mata lo katarak ya? Dia ganteng begitu lo bilang dia biasa aja." Celetuk Aresha dengan ketus.
"intinya jelek ah." sahut Alyysa.
"duhh, kayanya gue suka dia deh." jawabnya dengan manja.
"ah siapa sih nama dia? Oh iya namanya Rico anak paskibra. ." lanjutnya.
"bodo amat, lo kayanya harus gue bawa ke uks soalnya lo kurang sehat. Lo tuh nanya tapi lo yang jawab. Gak sehat namanya." Cetus Alyysa dengan muka datarnya.
"lo ngomong sama gue?" balas Aresha.
Akhirnya Alyysa yang malas menanggapi perkataan Aresha pun lebih baik memilih diam. Dia tahu jika dia berdebat dengan Aresha, pasti Aresha tidak akan berhenti sebelum dia memenangkan perdebatan ini.
☜☆☞
Tak terasa latihan paskibra pun selesai. Padahal Aresha dan Alyysa belum terlalu paham, karena Aresha selalu mengganggu Alyysa yang sedang berusaha fokus memperhatikan apa yang dijelaskan seniornya. Sedangkan dari tadi yang ada di kepala Aresha hanyalah Rico!
Hari-hari Aresha berjalan dengan rasa senang bisa bertemu teman-teman baru yang menyenangkan serta Rico. Tapi, Aresha masih kecewa karena belum mendapatkan seorang sahabat yang dia harapkan. Dia ingin memiliki sahabat sebagai pengganti sahabatnya yang telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya dan tak akan pernah kembali lagi. Dia merindukan sosok sahabat yang selalu ada untuknya, selalu sayang kepada Aresha. Kini, Aresha sedih dia benar-benar merindukan sahabatnya setelah ditinggal pergi 7 tahun yang lalu.
Tapi Aresha berpikir bahwa dirinya tidak harus merasa sedih. Toh, dia punya banyak teman-teman yang baik yang mungkin dapat menggantikan sosok Andrea sahabatnya itu, Namun tidak untuk selamanya.
Tak terasa sudah hampir 3 bulan Aresha menjalani kehidupan di sekolah barunya. Dia sangat menyukainya dan juga menyukai Rico!
☜☆☞
KALAU ADA KESALAHAN TULISAN, PENEMPATAN KATA, ATAU BAHASA MOHON MAKLUMI, KALAU TIDAK SILAHKAN KOMEN UNTUK MEMBERI KRITIK ATAU SARAN.
SAYA MASIH PEMULA.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESHA
Teen FictionAresha, perempuan pengagum setiap laki-laki yang menurutnya tampan. Namun, meski seperti itu hatinya akan tetap terpaku hanya kepada seorang laki-laki yang benar-benar ia suka dan menurutnya memang baik untuk kehidupannya kelak. Bagaimana kisah Are...