Aresha celingak-celinguk didalam kelasnya. Dia melihat sekelilingnya, banyak teman-temannya yang sedang asyik mengobrol dan bercanda karena jam pelajaran yang kosong, tidak hanya itu, ada juga murid yang sedang fokus belajar seperti Ghaisa dan Felysia. Mereka berdua adalah siswi yang rajin, mereka memanfaatkan waktu kosong untuk belajar tidak seperti murid yang lain.
"Arrghh... Bosen banget nih." Keluh Aresha dengan kesal.
Rania pun yang mendengar keluhan Aresha, langsung saja ia segera mengangkat kepalanya yang sejak tadi ia rebahkan di meja sambil menutup matanya.
"Kenapa sih Sha?" tanya Rania sambil membenarkan jilbabnya yang berantakan akibat tertindih oleh kepalanya yang ia rebahkan di meja.
"bosen gue!" jawabnya malas.
"udah tidur aja sih biar hilang bo-." saran Rania yang langsung terputus karena mendapat penolakan keras dari Aresha.
"apaan sih Rania! Gue bosen bukannya mau tidur." teriak Aresha dengan suara badainya yang mengagetkan murid-murid lain.
Lalu, suasana menjadi hening seketia...
Alyssa dan Fatin yang merasa heran dan juga kaget akibat teriakan Aresha akhirnya segera menghampirinya.
"ada apaan sih?" tanya Alyssa.
"Biasa." sahut Rania dengan mata yang ia lirikkan ke Aresha yang terlihat badmood dengan maksud memberi kode kepada kedua sahabatnya itu.
"ooh.." Fatin menganggukkan kepalanya karena dia mengerti apa yang Rania maksud.
"Lo bosen Sha?" tanya Alyssa lembut.
"hmm.. Iya." jawab Aresha dengan nada tidak bersemangat.
Suasana mulai hening kembali...
"gue juga bosen Sha, mending kita curhat-curhatan aja gitu kaya mamah dedeh." Fatin memecahkan keheningan yang melanda.
"yaudah, siapa yang jadi mamah dedeh?" tanya Aresha.
"Lo aja kali Sha." Rania berkata enteng sehingga mendapat tatapan malas dari Aresha.
"iya, cocok sih lo kalo jadi tempat curhat." sahut Alyssa dengan cepat.
"yakali." balas Aresha dengan sigap lalu meninggalkan ketiga sahabatnya itu.
Aresha bingung mengapa dirinya sedari tadi mengomel. Mungkinkah akibat PMS? Tanya Aresha pada batinnya. Mood Miliknya sudah mulai hancur, ia sangat marah dan kesal.
"Aresha!!" teriak Felysia memanggil Aresha.
"Aresha mau kemana?" tanya Felysia sambil mengejar Aresha.
Aresha berhenti karena mendengar ada seseorang yang menyebut namanya. Dia berhenti dengan napas yang tersengal-sengal.
"Aresha lo mau kemana?" tanya Felysia dengan berusaha menormalkan napasnya yang tersengal-sengal akibat berlari untuk mengejar Aresha.
"Gak tau, intinya gue bosen banget." jawab Aresha.
"dan juga gue kesel banget sama Rania,Fatin,Alyssa. Mereka tuh gak berguna banget gue lagi bosen dia malah ngajak gue main curhat-curhatan kayak mamah dedeh, mana yang jadi mamah dedehnya itu gue. Ya gue kesel banget lah kalo begitu caranya!" sambung Aresha dengan nada ketus pada kata terakhir yang ia ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESHA
Teen FictionAresha, perempuan pengagum setiap laki-laki yang menurutnya tampan. Namun, meski seperti itu hatinya akan tetap terpaku hanya kepada seorang laki-laki yang benar-benar ia suka dan menurutnya memang baik untuk kehidupannya kelak. Bagaimana kisah Are...