Chapter 10 : Pendekatan (2)

33 7 0
                                    

"Hot news, gaes! Gua kenalan sama Kak Nigell!"

-Q U I L A-

* * * * *

Langit sudah sangat gelap. Bintang-bintang kejora berkumpul menghiasi langit. Kalau dilihat, seperti lampu-lampu tumblr yang berkelap-kelip. Angka pada jam menunjuk pukul 18.35 malam. Pada jam itu, Agatha baru pulang dari tempat lesnya.

Agatha membuka pintu rumahnya. Keadaan rumah lumayan sepi. Hanya dipenuhi suara televisi yang cukup besar. Saat ini, rumah Agatha dihuni oleh tiga anggota keluarga. Agatha, mama, dan Jeffin-adiknya. Papanya tidak di rumah karena sedang kerja di luar kota, tepatnya di Balikpapan.

Tentu saja Kota Balikpapan di Kalimantan, bukan papan yang benar-benar terbalik atau dibalik maksudnya.

Agatha berjalan ke kamarnya untuk menaruh tasnya lalu keluar menuju dapur. Mamanya Agatha sedang mencuci piring. Pantas saja di ruang keluarga, televisi menyala tetapi tidak ada yang menonton. Kalau mamanya di dapur dan tidak ada yang di ruang keluarga, kemungkinan Jeffin sedang di kamarnya.

"Baru pulang?" tanya Mama Agatha saat menyadari anak gadisnya sedang duduk di meja makan.

"Iya, baru sampai," Agatha membuka tutup saji di meja makan. "Aku makan dulu, Mama. Udah lapar banget perut aku."

"Iya, kamu makan dulu, Tha. Mama sama Jeffin udah selesai makannya kok."

Mama Agatha selesai mencuci piring. Beliau berjalan ke ruang keluarga untuk menonton televisi yang sejak tadi dinyalakan. Agatha mengambil piringnya. Ia menuangkan dua sendok nasi ke atas piringnya.

Nasinya memang sedikit yang ia ambil, tapi lauknya diambil lebih banyak dari nasi. Agatha memang begitu kalau makan nasi. Seperti kata pepatah yang ia buat...,

"Berakit-rakit dahulu. Berenang-renang kemudian. Makan nasinya dahulu. Makan lauknya aja kemudian."

******

Selesai makan malam sendirian, Agatha membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah itu mengganti pakaiannya di kamarnya. Ia memakai baju piyama bergambar para neko berwarna hitam dan abu-abu. Dalam bahasa Jepang, neko artinya kucing.

Agatha menarik kursi dari bawah meja belajarnya. Ia niatnya ingin mengerjakan tugas dari sekolah yang belum ia selesaikan. Ia mau menyelesaikannya. Diiringi musik orkestra berjudul Can Can yang berseru di kamarnya dapat meningkatkan rasa semangat Agatha dalam menyelesaikan tugasnya.

Sudah sekitar tiga puluh menit, akhirnya Agatha selesai mengerjakan tugasnya. Ia merebahkan tubuh di atas spring bed. Lalu berguling-guling ke kiri dan ke kanan. Entah apa maksudnya ia melakukan itu. Ia menghela napasnya. Mengambil ponsel dan membuka aplikasi WhatsApp. Agatha ingat kata-kata Ferald tadi kalau ia akan melanjutkan chat-nya.

Kebetulan sekali. Ferald mengirim pesan.

Ferald XI IPA 1 Mercury : P

Ferald XI IPA 1 Mercury : Agatha

Ferald XI IPA 1 Mercury : Udh balik blm nih?

Agatha : Ehh iya Fer...

Agatha : Mbb ya...

Agatha : Udah balik dari tadi ko, ini habis ngerjain tugas tadi

Ferald XI IPA 1 Mercury : Ohh... Gua ganggu ya?

Ferald XI IPA 1 Mercury : Sorry ya klo gua ganggu...

Agatha : Ih, engga ga ganggu ko

FER(A)THATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang