Chapter 3 : Ribet + Rebut = Ribut

35 12 0
                                    

"Tanpa keribetan dan keributan geng kita, suasana gak bakal asik!"

-S H E N D Y-

* * * * *

Bel istirahat sudah berbunyi nyaring, menandakan waktu jamkos mereka berakhir dan mereka diperbolehkan untuk makan. Shendy Valerie Lollita dan Shaquila Katnees Averdeen datang menghampiri Agatha dan Wendy yang masih asyik dengan dunia mereka sendiri, saking asyiknya mereka berdua tidak mendengar bel istirahat sudah berbunyi.

"Udah istirahat, woy!"

Shendy memukul kepala Agatha, agak pelan tapi kuat. Agatha langsung mengaduh dan mengelus kepalanya. Karena Shendy, khayalan Agatha dengan cerita novel yang ia baca menjadi buyar.

"Argh, Shendy ganggu, ish!"

Agatha memekik. Lalu, ia membalas dengan memukul tangan Shendy-tangan yang tadi dipakai memukul kepala Agatha. Pukulannya lebih menyakitkan daripada pukulan Shendy. Bahkan, Shendy saja langsung menjerit kesakitan.

"ADAW! SAKIT EGO!"

"Noh, itu balasan buat yang suka ganggu orang!"

"Tapi 'kan, gue mukul pala lu gak kenceng-kenceng amat, Gat!"

"Ya udah, lah! Gapapa, anggep aja biar impas!"

"Ya, tapi 'kan sakit ego, Gat!"

"Ih, kamu mah bawel banget sih, Ndy!"

Keributan yang mengusik telinga itu diabaikan oleh Quila dan Wendy. Ketika Quila datang menghampiri bersama Shendy tadi, ia langsung ikut menonton video MV K-Pop yang ditonton Wendy. Ia tidak ikut campur urusan Shendy dan Agatha.

Tapi, lama kelamaan keributan itu mulai mengganggu Quila dan Wendy. Menonton video yang tadinya terasa seru menjadi tidak, karena suara keributan Shendy dan Agatha lebih keras daripada suara videonya. Padahal, volume-nya sudah paling full.

"Eh, udah napa kalian berdua téh! Gandéng pisan!" omel Wendy dalam logat Sunda khasnya.

Quila menjitak kepala Agatha dan Shendy satu persatu, ia terlihat seperti seorang ibu yang menjitak anak-anaknya. "Tau nih kalian! Berisik banget, ganggu kita yang lagi nonton video-nya EXO!"

"Lo malah ikutan jitak-jitakan! Sakit ego, Quil!" Shendy langsung menunjuk ke pintu keluar-berlagak mengusir orang. "Kalo kalian mau nonton video tanpa gangguan, mending kalian nonton di luar aja deh! Gak usah ribet!"

"Kok lo malah ngusir gue sama Quila, Ndy?" Wendy mengernyit.

"Gue nyaranin kalian, ya. Bukan ngusir kalian."

"Lu itu ngusir kita, Shendy!" lagi-lagi Quila menjitak Shendy.

"Gini, gaes!" dengan gaya seolah pembela, Agatha mengangkat kedua tangannya sehadap dadanya. "Ngusir sama nyaranin itu beda ya, kawan-kawanku. Nyaranin itu kayak yang diomongin Shendy tadi. Tapi kalo ngusir tuh kayak gini ngomongnya, 'Kalian keluar aja sono kalo gamau keganggu mah! Hush!' gitu."

Quila menunjuk ke arah Agatha. "Noh, barusan lo ngusir kita tuh!"

"Itu cuma contoh doang, Shaquila!" pekik Agatha.

Wendy menghela napasnya lalu menyipitkan matanya. "Itu sama aja, Agatha Rosseane Kharien!"

"Udah deh! Sekarang gini, kalian kalo mau nonton video dan gamau keganggu, di luar kelas aja."

Agatha menunjuk dirinya, memasang wajah 'polos'. "Kalo aku, Ndy?"

"Kalo lu mah gak usah, Gat!" Shendy merangkul Agatha. "Lu sama gua aja, Gat. Mereka nonton video di luar. Nah, kita lanjutin debat aja di sini."

FER(A)THATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang