"Sepertinya akan lama."
Lusi hanya berdeham sementara Gilang mulai menyalakan musik agar suasana tidak terasa canggung.
"Kau sakit pasti karena kehujanan kemarin."
Lusi tersenyum simpul, badannya sudah tidak sepanas tadi saat meninggalkan apartement.
Tangannya yang mungil mulai meraba - raba leher miliknya, dan menetap di sana.
"Ah, kau kedinginan? Biar ku kecilkan AC mobilnya."
Lusi mengangguk.
Mereka menunggu hujan reda tanpa berkata - kata. Hanya Gilang yang sesekali mengajak bicara dan menanyakan sesuatu.
Tetapi amarah Lusi belum sirna.
Ia masih tidak terima Dian berlaku sedemikian lancang terhadap privasinya.Lusi menengok ke arah jendela, membelakangi Gilang.
Ia mulai gusar, berpikir jika bukan Dian yang bisa dipercaya, lantas siapa?
Ia mulai menggerayangi sosok di sampingnya, Gilang yang tengah sibuk memegang kemudi dan cemas dengan hujan yang tak kunjung reda.
Lusi mulai menaruh perhatian pada wajah Gilang yang terlihat hangat, berbeda dengan Dian.
Alis dan rambutnya juga tidak sama dengan Dian. Gilang memiliki rambut yang lurus dan rapih. Sementara Dian dengan heavy curly nya.
Lusi tak melepas pandang barang sebentar, hingga Gilang perlahan sadar jika Lusi tengah memperhatikan.
Tapi tak lantas canggung, Gilang justru membuka suara
"Ada apa? Apa aku jelek?"
Lusi tersenyum geli, dan menggeleng.
"Hmm.. Aku minta maaf telah lancang meminta alamatmu. Habis aku tidak tahu lagi harus bertanya pada siapa."
"Tidak apa. Bukan salahmu."
"Jangan marah pada Dian, dia baik."
Lusi menatap wajah Gilang yang memekik welas. Lusi perlahan tersenyum. Dan hawa tubuhnya renyah kembali.
Mereka berbincang pada sore itu,
Sesekali saling melontar ejek dan tawa.Dan sesekali Lusi layangkan pukul kearah pundak Gilang yang kokoh.
Mereka terus demikian, hingga sama - sama tenggelam.
hingga dini hari.
Lusi menyadari Gilang berbeda dengan Leo.
Meski hujan mengguyuri.
Meski macet tak kunjung dapat terlewati.
Lusi merasa baik baik saja dengan orang asing, untuk pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Dingin dan Wanita Pemalu
RomanceJangan menghindariku, pun jangan berulah denganku Jangan menjauhiku, pun jangan mendekat padaku