Kamu Dicari

907 27 0
                                    

"Lusi?"

Gadis mungil itu menoleh, ia sangat kewalahan. 

"Kamu dicari, Gilang. Kakak kelas kita. Kata dia, kenapa lari?"

Lusi diam. Tak ada sahutan berarti. Kemudian duduk ia, sembari mengeluarkan saputangan yang lainnya.

"Ada apa?"

Kemudian suara seraknya meliuk pelan.

Gadis ini mengambil nafas berat dan memejam kedua kelopaknya yang cokelat.

"Aku tau, kamu tak suka ada dalam banyak kerumun. Tapi mau sampai kapan? Lagi pula maksud Kak Gilang kan baik."

Lusi menoleh kemudian menuju arah Dian. Hanya Dian yang berhasil membuat Lusi bicara, entah kepada Gilang, entah kepada para pria lain yang berusaha mendekat padanya.

Lusi mendekatkan kedua alis tipisnya, ia berdeham sebentar, dan bibir orange itu kemudian terkatup, ia berbicara.

"Baik katamu? Jangan belagak paham mengenai Gilang atau siapa pun itu. Kamu itu tak lain sama denganku, yan."

Lusi beranjak meninggalkan Dian, dalam koridor lantai tiga ruang kelas - kelas yang sinarnya terbebani senja.

Lusi si rambut pendek itu beranjak menuruni tangga. Tiada sungging senyum ia pecah. Tiada harap yang bisa ia percaya.

Lusi, hanya diam saja, seperti biasa. 

Pria Dingin dan Wanita PemaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang