Library

2K 250 25
                                    

Typo itu manusyawi:>
Happy reading!!!

.

.

.

Renjun baru saja keluar dari kelas, ia tidak kaget melihat penampakan Lucas yang sudah tersenyum lebar menyambut dirinya.

"Yo! Renjun!" Lucas melambaikan tangannya agar Renjun melihat dan menoticenya. Padahal tidak perlu seperi itu Renjun sudah melihatnya, dan yang pasti mengabaikannya. Renjun langsung meninggalkan Lucas dan menuju perpustakaan.

Lucas yang ditinggal langsung mengejar Renjun lalu menyamakan langkah mereka. "Njun, kamu nggak pulang? Udah waktunya pulang loh."

Renjun menghentikan langkahnya dan menatap Lucas. "Kalau gege mau ikut, jangan berisik!" Lucas langsung menutup mulutnya dengan tangannya dan mengangguk.

Sebenarnya Renjun ingin tertawa dengan kelakuan Lucas yang sangat nurut dan seperti anak kecil, tapi ia gengsi jadi ia hanya tersenyum saja. Renjun ingin menepuk kepala Lucas, tapi tidak sampai, jadi dia menepuk lengan Lucas. "Good boy!"

Senyuman Lucas langsung merekah melihat senyuman manis Renjun. Tapi tidak terlihat, karena Lucas masih menutup mulutnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan. Dan setelah menaiki lantai 2, mereka sampai pada tujuan. 'Oh, Njun pengen ke perpustakaan. Duh, bisa liat dia pakai kacamata dong! Nanti makin aw aw~'

"Kenapa senyum-senyum aneh gitu? Nggak pernah ke perpustakaan?" Ucap Renjun membuyarkan Lucas yang sedang melamun.

"E-enggak kok! Ini kita mau belajar?" Tanya Lucas.

"Kita? Oh, gege bisa belajar?"

"Bisa dong, apalagi ditemenin princess—AW!" Lucas langsung dihadiahi cubitan maut oleh Renjun. "Aku laki-laki, Yukhei gege!"

"Ssst!!" Tiba-tiba petugas perpustakaan menghampiri mereka dan menyuruh mereka agar tidak berisik. Renjun dan Lucas segera meminta maaf sambil membungkukkan badan.

Renjun pun berjalan menuju rak buku bagian biologi dan Lucas hanya membuntutinya seperti anak ayam pada induknya. Renjun yang agak risih segera berbalik. "Ge, mending gege ambil buku bacaan buat nanti nemenin aku belajar."

Tiba-tiba muka Lucas langsung bersinar cerah. "Njun mau gege temenin? Okay! Gege bakal cari buku buat nemenin Njun tersayang!" Lucas langsung lari mencari buku dan dimarahi petugas lagi.

Renjun terkekeh dengan kelakuan Lucas. "Ada-ada aja gege yang satu itu," Renjun mengeleng-geleng dan tersenyum simpul.

.

.

.

Setelah mendapatkan buku yang ia cari, ia mencari tempat duduk. Dan ternyata Lucas sudah menyiapkan tempat duduk untuknya. Kenapa Renjun tau? Karena Lucas sekarang sedang melambai-lambai dan menunjuk tempat duduk di depannya. Boleh kah Renjun tertawa?

Renjun menuruti keinginan Lucas, ia pun menaruh buku-buku dan duduk di hadapan Lucas. Renjun mengeluarkan kacamatanya dari tasnya, lalu memakainya. Ia pun mulai membaca buku yang ia bawa. Lucas terus menatap Renjun sambil tersenyum.

"Nggak usah liat-liat, gege baca aja bukunya," Lucas kaget karena Renjun mengetahui bahwa ia menatapnya. "nggak usah bingung, firasat seorang Huang Renjun itu tepat."

"Hm, o-okay," Lucas langsung membaca buku yang ia ambil. Lucas membacanya dengan serius. Renjun sedikit menurunkan bukunya, lalu mengintip Lucas yang sedang sibuk berkutat dengan bukunya. Renjun yang tadinya hanya berniat mengecek Lucas apa sudah tidak menatapnya atau tidak, malah terpesona oleh orang dihadapannya itu.

Renjun terpesona oleh wajah serius Lucas itu, baru pertama kali ia melihat raut wajah yang seperti itu pada Lucas. Karena setiap didekat Renjun, Lucas hanya tersenyum, tertawa, cemberut, melakukan aegyo. Tanpa sadar, pipi Renjun memanas dan dada Renjun berdetak tidak teratur.

"Renjun, kamu nggak papa? Muka kamu merah. Kamu sakit?"

"Aku nggak pa— "

"Kalau sakit kenapa maksain diri buat belajar sih?!"

"Aku ng—"

"Kamu itu keras kepala ya!"

"A—"

"Gege anter—"

'BRAK!'

"Wong Yukhei gege! Aku nggak papa, ini bukan demam!" kata Renjun sambil menggebrak mejanya.

"SST!!" Dan membuat petugas perpustakaan memperingati Renjun. Renjun lagi-lagi membungkuk meminta maaf.

"Terus, kenapa mukanya merah?" Tanya Lucas heran bercampur khawatir, karena takut Renjun ternyata benar-benar sakit.

"Gara-gara gege," ujar Renjun sambil menutupi mukanya dengan buku.

"Gege?" ujar Lucas sambil menunjuk diri sendiri. Renjun hanya membalas dengan berdeham saja. "Kok bisa?"

"Baca bukunya serius banget, mana ekspresinya gitu."

Lucas langsung blank. 'Apa maksudnya?'

Loading 1%...

Loading 23%...

Loading 57%...

Loading 82%...

Loading 100%...

Setelah menyadarinya Lucas langsung tersenyum lebar, sangat-sangat lebar. "Renjun~ Maksudmu gege itu ganteng banget pas baca buku kan? Okay, kayanya gege harus sering-sering baca buku."

"Ng-nggak ganteng tuh, biasa aja!" Bantah Renjun yang masih menutupi wajahnya dengan buku.

"Ah, masa~"

"I-iya!" Renjun semakin menenggelamkan wajahnya pada buku. Lucas menarik buku itu, dan melihat wajah Renjun yang sudah berubah menjadi tomat. "Iya ganteng kan?" Kata Lucas sambil menaik turunkan alisnya.

"Iy-ENGGAK!" Renjun langsung meninggalkan Lucas di perpustakaan. Lucas sangat bahagia, dan tersenyum lebar.

"MAMA! AKHIRNYA SETELAH BERTAHUN-TAHUN RENJUN MENGAKUI LUCAS GANTENG!!!!!"

.

.

.

Dan akhirnya Lucas di usir penjaga perpustakaan, karena teriak-teriak tidak jelas.

.

.

.

"Our moment when in the library..." (Fin)

.

.

.



HALLOWW~ !!!!
Oke, kali ini work LuRen~

Hampir bisa dikatain oneshoot, tapi bersambungan'-'/
Nah, bingung kan. Antha juga bingung:>

Sejenis slide of life, kayanya'-'/

Dan karena kaya gitu genrenya, jadi nggak terlalu panjang:>
Diusahakan fast update:>

Antha nggak tau ini ada yang minat enggak....
Nggak ada yang minat yaudah...
Kalo ada....


"WUAYA SENENG BENGAD!!!" -Lucas


Maap, dibajak Lucas'^'/

Vomment kalo suka ><!
Bhabay~~

Our Colourful Daily [LuRen/CasRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang