Quarrel

1.3K 174 57
                                    

Typo itu aesthetic:>
Happy reading!!!

.

.

.

Hari ini Renjun sedang dalam mood yang buruk. Sangat buruk.

Bayangkan saja, dia mendapat hukuman karena mengerjakan tugas kelompok sendirian. Padahal dia sudah mengajak seluruh anggotanya ikut bekerja, tapi mereka hanya berkata 'iya' saja. Ya, mau tak mau Renjun harus mengerjakannya sendiri.

Sekarang, ia malah mendapat hukuman dan dimarahi teman sekelompoknya. Dan akhirnya ketika bel pulang berbunyi, ia menggebrak meja dan mengumpat. Lalu langsung pulang ke rumahnya.

.

.

.

Renjun saat ini butuh kedamaian... 

Tetapi, sepertinya ia harus bersabar. Karena Lucas hari ini main ke rumahnya, dan bermain PS di kamarnya. 

Padahal Renjun sedang mengerjakan tugas hukumannya, dan Lucas dengan tidak pekanya malah asik main dan membuat kegaduhan.

Karena tersulut emosi Renjun membanting buku dan alat tulisnya, dan membuat Lucas langsung menengok ke arah Renjun. Sebelum Lucas menanyakan ada apa dengan Renjun, Renjun langsung berkata, "Pergi dari sini."

Lucas langsung auto bengong.

"Ge, nggak budeg kan? Atau nggak tau kata pergi?" ujar Renjun dengan ekspresi dingin.

Lucas berdiri menghampiri Renjun. "Wait, kamu kenapa hm?"

Ketika tangan Lucas ingin mengelus pipi Renjun, langsung Renjun tepis dengan kasar. "Ge, gege ngerti nggak sih? Dari tadi gege tuh mainan terus, berisik lagi! Sementara aku lagi ngerjain tugas, pusing, capek!" 

"Maafin gege..."

"Aku nggak butuh permintaan maaf, sekarang gege keluar aja. Bawa semua milik gege juga," Renjun berbalik dan menidurkan dirinya ranjang. Dan berbalik memunggungi Lucas.

Lucas mengemas-ngemasi barangnya ke tas, dan memandang pundung Renjun sedih. Lucas pun keluar dari kamar Renjun.

Tetapi, tak sampai 1 menit, Lucas kembali lagi ke kamar Renjun. Tanpa berbalik Renjun berkata. "Kenapa balik lagi?"

"Ada barang berharga gege yang lupa gege bawa."

"Yaudah, ambil aja—EH? GEGE NGAPAIN HEH!!"

Lucas menggendong Renjun seperti karung beras. "Ya, ngebawa 'barang berharga'nya gege lah."

Pipi Renjun sedikit memanas. "A-aku bukan barang!!! Jadi turunin ihh!!"

"Iya, iya.." Lucas menurunkan Renjun dengan hati-hati. 

"Njun, dengerin aku baik-baik. Kamu tuh harta berharga gege. Maafin gege yang belum bisa ngertiin kamu, kalau ada masalah bilang sama gege ya. Jangan dipendem sendiri. Gege nggak mau ngeliat kamu sedih sendirian, gege juga mau ikut sedih sama kamu. Nggak mau ikut bahagianya aja. Soalnya gege sayang banget sama kamu..."

Renjun tertegun melihat gegenya yang bisa bersikap dewasa seperti itu. Tangan Renjun menggapai dahi Lucas. Dan tersenyum paksa.

.

.

.

"Pantesan waras, orang si gege demam gini..."

.

.

.

Akhirnya Renjun menyeret(?) Lucas dan menjejalkan makanan dan obat anti demam agar panasnya turun.

.

.

.

.

"Our moment when we're quarrel..." (Fin)

.

.

.

Halooo??
Masih ada yang nungguin ini??

Makasih udah baca, vote, dan komennya yaaa~!!!

Maaf juga nggak up-up :(
Lagi sibuk sama nggak mood huhuhu T^T

Kira-kira ini mending lanjut atau nggak ya'-'
Aku agak nggak pede sama work ini wkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Colourful Daily [LuRen/CasRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang