Ternyataaaaa

564 28 3
                                    

MAAF GAES BARU BISA NGLANJUTIN SEKARANG. GAPAPA YAAAA :V

MAAF YA DI PART SEBELUMNYA KAK ABIDZAR JADI JARANG MUNCUL, WKWKWK MAAPKAN GAES😅

































"umi, ceritakan pada zahra tentang bu merry dan pak hanan" pintaku

"umi akan cerita sama kamu ra, tapi Umi mau kamu mandi dulu trus sholat,nanti umi ceritakan sambil makan sore" ujar beliau

Aku mengangguk setuju,dan menuruti perintah beliau.

           Udara sore kali ini cukup tenang, aku dan umi menikmati makanan sambil sedikit cerita tentang Bu Merry dan Pak Hanan.

"Jadi gimana mi cerita nya?"

"jangan tergesa-gesa, makan dulu aja."

           Aku pun segera menghabiskan makanan, aku sudah tak sabar menunggu cerita dari beliau. Awalnya aku belum siap menerima cerita dari umi tapi kapan lagi coba kalau nggak sekarang. Jadi ku berani kan diri untuk mendengarkan nya.

"udah siap nih denger cerita nya?" tanya umi memastikan

"iya umi, zahra udah nggak sabar meskipun nanti zahra bakal kecewa tapi yaudahlah nggak papa"

"Jadi dulu itu pak hanan teman dekat abah kamu. Dia sering datang kesini sama bu merry. Dia baik banget sama umi dan abah, sering bawain makanan juga. Pokok nya udah kayak saudara sendiri. Tapi waktu itu abah sama umi sulit untuk memiliki keturunan, sedangkan pak hanan waktu itu sudah memiliki 3 anak dan salah satu nya kamu. Dan dulu itu mereka sibuk banget sama pekerjaan nya hingga akhirnya kamu sering di titipkan disini. Tapi saat itu waktu kamu umur 1 tahun abah pengen kamu tetep tinggal disini, awalnya pak hanan sama bu merry tidak mengizinkan. Tapi umi dan abah memohon untuk menjaga dan merawat kamu sampai besar. Hingga akhirnya beliau mengizinkan dan mempercayai kami untuk merawatmu. lalu 4 tahun kemudian umi baru bisa hamil. Dan lahir lah adik kamu, Hasan."

"maaf ya ra, umi terlalu jahat sama kamu."

"umi belum bisa ngasih apa-apa sama kamu,umi gabisa apa-apa ra tanpa kamu."

Air mata umi mengalir dengan sendiri nya, umi berusaha menyeka dengan tangan kanan nya. Aku hanya menunduk membayangkan hal yang terjadi pada ku sebelumnya. Sangat tak ku sangka jika aku bukan anak kandung dari umi. Meskipun begitu aku tidak bisa menolak takdir. Ini sudah takdir ku, jadi apapun yang terjadi aku harus menerima nya. Ku peluk umi dengan erat. Sambil ku bisikan kata

"umi i love you than more"

umi tersenyum padaku dan berkata
"i love you too zahra kanaya. kabari umi kalau ada apa-apa"

Aku pun mengangguk mengerti.

       Hari sudah semakin gelap, Zahra segera pamit kepada umi dan hasan untuk segera kembali pulang ke rumah. Jarak antara rumah umi dan bu merry tak memerlukan banyak waktu hanya sekitar 10 menit, zahra memilih untuk pulang jalan kaki. Sedikit demi sedikit langkah kaki nya dipercepat agar segera sampai tujuan. karena Ia takut jika pulang terlalu larut.

                                                                                      X X X X X













MAAF GAES BARU SEGINI DOANG.
KOMENNNN DONGGGG
TINGGALKAN JEJAK JUGA KALAU SELESAI BACA :'
VOTE YAAAAA PARA READERS YANG BERBAIK HATIIIIII🙏
VOTE VOTE VOTEEEEE
MAKASIHHH BANYAK YG UDAH NGESUPPORT AUTHOR.
POKOK NYA I LOVE YOU ALL❤💙💚💛💜

AbiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang