DSPP - 5

127 14 0
                                    

“Harka....” teriak Mothy penuh ketakutan.

“Mothy.... tolong aku... Mothy....” teriak Jodha yang tengah hanyut terbawa arus sungai.

“Tolong....Tolong....” teriak Mothy sambil berlari kesana kemari mencari bantuan. “Harka....” kembali Mothy memanggil Jodha seraya menangis tak karuan.

“Mothy... Mothy....” Perlahan suara Jodha mulai menjauh dan semakin menjauh hingga tak terdengar lagi.

Moti menjatuhkan diri di atas bebatuan dengan tangis sejadi-jadinya. Ia ratapi kebodohannya yang telah membiarkan Jodha sendirian berada di sungai.

Sementara Pangeran Akbar yang tengah menikmati kejernihan air sungai, tiba-tiba pandangannya tertuju pada lambaian kain yang tersangkut di ranting pohon yang tumbang ke sungai di seberangnya.

Ia amati kain itu dengan seksama, sontak ia terperanjat bukan main saat samar-samar dilihatnya seseorang di balik kain itu tengah tersangkut di ranting pohon.

Pangeran Akbar bergegas bangkit dan berlari menghampirinya,  perlahan ia melangkah mencoba mendekati sosok seseorang yang tengah tersangkut itu. Dan... betapa terkejutnya saat ia mendapati seseorang yang tengah tersangkut itu tak lain dan tak bukan adalah Farhad.

Akbar bergegas menarik tubuh Farhad ke darat kemudian menguncang-guncangkan tubuhnya yang sedikit kaku. berulang-ulang ia menekan bagian bawah dadanya berusaha mengeluarkan air di dalamnya. Terlihat beberapa kali semburan air keluar dari mulut Farhad, namun sayang, Farhad tidak bisa mempertahankan nafasnya hingga ia terpaksa harus kehilangan detak jantungnya.

“Innalillahi.......” ujar Akbar seraya menangkup kedua mata Farhad.

Sementara Jodha, ia terhimpit diantara bebatuan yang menjorok ke darat sehingga meskipun dalam keadaan tak sadarkan diri, ia masih bisa bertahan karena air tidak sampai menenggelamkannya. Nampak keningnya lebam terkena benturan bebatuan dan tubuhnya luka-luka. Beruntung Todhar cepat menemukannya saat ia tengah mencari kayu bakar. Todhar lekas membawanya pulang dan menyuruh Saraswati untuk merawatnya.

Akbar yang masih merasa shok dengan kepergian Farhad yang tiba-tiba, ia berusaha bangkit untuk mencari bantuan. Dengan tertatih-tatih, Akbar menyusuri pinggiran sungai berharap ada seseorang yang bisa ia temui untuk dimintai bantuan.

Hingga ia berhasil menemukan Mothy yang tengah menangis meratapi kepergian Jodha.

“Nona...?” tanya Akbar seraya memegang bahu Mothy.

Sontak Mothy terperanjat dan lekas membalikan badan menghadapnya. Akbar sedikit terkejut karena ternyata orang yang ditemuinya itu adalah orang yang sama, dimana ia pernah melihatnya bersama gadis cantik yang telah berhasil menarik perhatiannya itu pada saat mereka mandi di sungai.

Mothy lekas menyeka air matanya dan langsung bersimpuh di kaki Akbar.

“Tuan... tolong selamatkan sahabat saya... saya mohon Tuan, apapun yang Tuan inginkan akan saya lakukan asalkan Tuan mau menyelamatkan sahabat saya” ujar Mothy terisak.

“Apa maksudmu Nona??? Dan siapa yang kamu maksud???” tanya Akbar keheranan.

“Harka... Harka telah terseret arus sungai tuan, aku mohon selamatkan dia.. dia sahabatku!!!” ujar Mothy dengan suara yang terdengar bergetar.

DEG..... rasa ketakutan menerpa hati Akbar. Ia takut orang yang dimaksud gadis dihadapannya itu adalah gadis cantik yang sudah berhasil membuatnya terpesona.

“Baiklah... kita coba cari sama-sama” ujar Akbar sambil beranjak dari sana dan diikuti oleh Mothy dari belakang.

Setelah dirasa cukup lama mencari dan Jodha tak juga diketemukan, Mothypun kembali luruh di atas tanah dengan tangis penuh keputusasaan.

Akbar berusaha menenangkan Mothy dan membantunya berdiri serta berniat mengantarnya pulang.

Seperti halnya Mothy, Akbarpun merasa kehilangan meskipun belum begitu mengenal sosok Jodha. Yang ia tahu Jodha adalah seorang gadis cantik dan suka menolong yang pernah ia lihat pada saat Jodha memberi obat di luka Farhad.

Beberapa saat berlalu... merekapun tiba di tempat persinggahan Jodha. Mothy bergegas masuk ke dalam gubuk yang baru saja selesai dibuat oleh Todhar dan lekas memeluk ibunya dengan tangis sejadi-jadinya. Sementara Akbar, ia tertegun di ambang pintu ketika pandangannya tertuju pada sosok Jodha yang terbaring di sudut lain.

Mothy berkali-kali mengucap kata maaf pada ibunya karena tidak bisa menjaga Jodha. Namun Saraswati segera memberitahunya kalau Jodha telah berhasil diselamatkan.

Mothy terkejut tak percaya karena seingat dia, Jodha telah terhanyut terbawa arus sungai yang meluap-luap dan tak ada seorangpun yang menolongnya. Saraswatipun menceritakan semuanya dan lekas membawa Mothy untuk menemui Jodha yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.

Seketika tangis Mothy terhenti dan senyumpun terukir di bibirnya. Ia lekas memeluk Jodha yang terbaring tak sadarkan diri seraya mengucap kata syukur berulang-ulang.

Akbar yang menyaksikan itu, tersenyum lega bisa melihat kembali sosok gadis yang telah berhasil mencuri perhatiannya, dan diakui atau tidak, iapun telah mengaguminya.

“Anda siapa?” Tanya Saraswati pada Akbar yang berhasil menyadarkan Akbar dari ketertegunannya.

“A..Aku... aku AK....”

“Dia yang mambantuku mencari Harka ibu... dia juga yang telah mengantarku ke sini” timpal Mothy.

“Oh.. Baik sekali. Silahkan masuk nak..!!!” ujar Saraswati mempersilahkan.

“Terima kasih bu.. tapi saya harus segera pulang” tolak Akbar halus.

“Baiklah, ngomong-ngomong di mana rumahmu nak..?”

“Aku.. aku.. seorang pengembara, aku singgah di seberang sungai sana” ujar Akbar sambil menunjuk ke arah seberang sungai.

“Sering-sering main ke sini, ibu akan buatkan makanan lezat untukmu..”

“Terima kasih bu... tentu saja, aku akan sering main ke sini” ujar Akbar. Iapun lekas pamit untuk kembali.

Terlihat senyum Mothy terukir di bibirnya seraya memandang kagum kepergian pangeran tampan itu.

“Ehhmm... kau menyukainya?” tanya Saraswati.

“Ibu... apaan sih???” sahut Mothy seraya menyembunyikan wajahnya yang memerah tersipu.

***TBC***

DZULFIQAR - Sang Pedang PenaklukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang