Part 6

6 5 2
                                    

Salim

Di rumah pukul 04.00 terdengar suara adzan dari masjid

Aku bangun karena mendengar suara adzan yang berkumandang, menandakan waktu subuh telah dimulai, dan waktunya untuk sholat. Di rumahku aku hanya tinggal bersama adikku yaitu Niel. Niel masih duduk di bangku SMA tepatnya ia duduk di kelas 2 SMA atau bisa disebut dengan kelas 11. Aku membangunkan adikku yang masih tidur nyenyak di kamarnya.
   "Dik... Ayo bangun!, ayo sholat subuh!"
   "Bentar kak, aku masih mimpi indah, 5 menit lagi"
   "Hei... Ayo, jangan menunda nunda sholat!"
   "Bentar aja kak"
   "Ok... Nanti aku ngak mau ngantarin, kamu naik sandal saja ya, atau mungkin sekalian ngak usah aku beri uang saku"

  Niel terbangun setelah mendengar kata "ngak usah aku beri uang saku". Walaupun ia tidak di antar tapi ia bisa naik grab ke sekolah, tapi jika tanpa uang saku ia tidak akan naik grab dan tidak mendapat makanan yang ia sukai di kantin.
   "Ok... Aku bangun kak"
   "Lah gitu donk, ayo sholat!"
   "Ayo kak!"
  Kemudian kami berdua sholat berjamaah di masjid.

Pukul 04.15 setelah sholat subuh

   "Kak.. Pagi ini sarapan apa?"
   "Entahlah, kamu maunya apa lho?"
   "Aku hanya ingin makan roti"
   "Roti apa?"
   "Ya roti, terserah, bisa roti bakar atau roti tawar"
   "Yakin cuma roti"
   "Iya, kali ini aku ada janji sama Faiz"
   "Janji apa?"
   "Janji buat ia menginap di rumahku"
   "Rumahku?"
   "Eh... Maksudnya rumah kakak, kan kakak yang beli, hihi... Maaf"
   "Kapan dia menginap?"
   "Nanti malam lah"
   "Trus apa hubunganya sama roti"
   "Biar pengeluaran kakak tidak banyak, biar hemat kan ketambahan satu orang"
   "Idih... Tumben bijak"
   "Iya aku baca buku milik kakak"
   "Jangan bilang judulnya keluarga super irit"
   "Iya" sambil tersenyum lebar
   "Lain kali izin dulu, kalo ngak izin itu namanya ngosob, sementara ngosob itu dosa"
   "Iya kakak, maafin niel yang kedua kalinya ya..." sambil memasang pupy eyes
   "Ok... Sekarang ayo mandi siapa yang paling lambat, nanti akan traktir makan pagi kali ini"
   "Ayo"
   "Dimulai dari.....sekarang"
Mereka berdua tergesah gesah menuju kamar masing masing dan mulai masuk kamar mandi yang ada di dalam kamar mereka masing masing.

Pukul 05.45

   "Hore aku duluan, kakak yang traktir"
   "Oke... Ayo berangkat masuklah duluan ke mobil"
   "Ashiap..." dengan nada mengejek
   "Eh.. Dasar lho"
   "Duluan kakak"

Aku masuk ke taman belakang, memberi makan ikan ikan yang ada di kolam ikan. Setelah itu aku duduk di pingir kolam sambil mencelupkan kedua kakiku ke dalam kolam, aku merasakan hawa kedamain dan ketengan sedang menghampiriku, tak ada beban sedikitpun yang aku pikirkan, yang ada hanyalah tubuhku ini merasakan rilex yang luar biasa.

Tam lama kemudian ponselku berdering, ternyata niel menelfonku.

   "Halo.. "
   "Kakak.. Ayo berangkat ini sudah pukul 5.55"
   "Ok... Aku otw"
Aku mematikan telfon adikku, kemudian aku menuju ke mobil.

Sesampainya aku di mobil.
   "Kak"
   "Iya, niel"
   "Ayo kita makan di KFC"
   "Yah...oke lah"
Aku dan niel segera berangkat ke KFC.

Tak lama kemudian kita sampai dikasar

   "Kamu pesan apa?"
   "Burger aja kak"
   "Minumnya?"
   "Yang berbau soda saja"
   "Ok..."
   "Lah kakak makan apa?"
   "Sama kayak kamu aja"
Aku menuju ke kasir untuk memesanya.

Niel mengajakku ke kursi no 23 dan kami berdua duduk berhadapan sambil memainkan hp.

Tak lama kemudian pesanan kami datang.
   "Kak... Ada yang mau aku tanyakan"
   "Memangnya penting?"
   "Ya..ngak terlalu penting sih"
   "Apa?"
   "Kapan kakak punya pacar"
   "Seenaknya saja lho bilang gitu"
   "Kan aku cuma tanya"
   "Ok jawabanya kapan kapan puas lho...."
   "Ngak" dengan tatapan sinis niel menatapku.
   "Ayo cepat, keburu masuk sekolah lho"
   "Iya" dengan nada kasar

Setelah 15 menit berada di KFC aku dan niel menuju ke tempat parkir dan mengambil mobil sekalian berangkat menuju ke sekolah niel. 3 menit berlalu kami sampai di depan sekolah niel, suasana di sana lumayan ramai karena waktu masuk sekolah hampir tiba. Setelah mengantarkan niel aku pergi ke Rs. Citra raya. Sesampainya aku di sana aku bertemu dengan dr. Hendra.

Dr. Hendra menunjukan sebuah surat dari IDI untuku.
   "Ini, tugasmu" sambil memberikan surat itu padaku
   "Apa ini?" sambil menerima surat itu
   "Bukalah"
Aku pun membuka surat tersebut.
   "H-1"
   "Sudahkah kamu siap dengan tugas itu?"
   "Insya allah siap"
   "Baiklah, aku pergi dulu good luck"

H-1

Aku belum siap pergi ke sana, siapakah yang menjaga niel. Aku tak tega meningakan ia sendiri, memang ia seorang laki laki, tapi ia masih membutuhkanku di sampingnya. Aku tak mau adikku terjerumus pada pergaulan remaja zaman sekarang. Dunia itu sangat berbahaya .

Aku tak tau harus berbuat apa lagi, aku bingung untuk mencari pengantiku untuk adikku.

Aku menuju ke tempat parkir mobil para dokter, aku masuk ke dalam mobilku. Terdengar suara nada dering ponsel, tapi itu buakan nada dering ponselku, ponsel niel berbunyi.

Faiz call

Aku menjawab telfon dari faiz.
   "Halo"
   "Ini dengan siapa?"
   "Dengan kakaknya niel"
   "Kakak, aku takut kalau hpku hilang ternyata ada di kakak"
   "Tadi ada mobilku, dan ternyata ada telfon dari faiz"
   "Oh... Itu bukan faiz yang menelfon, tapi aku yang menelfon.. Maaf ya kak karena aku mengangu kakak bekerja"
   "Iya, kamu pulang jam berapa?"
   "Ada ekstra pulang jam 16.00, dan membawa faiz untuk menginap di rumah"
    "Okelah bye"

Aku menutup telfon dari niel. Anak itu tak kehabisan akal buat melakuakan sesuatu.

Aku menyalakan mesin mobilku dan berangkat menuju kantor pusat IDI. Sesampainya aku di sana aku pergi ke aula. Hari ini adalah jadwal berkumpul sebelum keberangkatan ke URK. Rapat dimulai pukul 09.50 - 12.00. Setelah rapat aku menuju ke mushola belakang untuk melaksanakan sholat dhuhur.

Setelah sholat dhuhur ake melihat liara pergi ke ruang lab sambil membawa kotak kecil, ukuranya sekitar 15x20x10 cm. Karena aku penasaran aku mengikutinya hingga masuk ke ruang lab.
   "Mau apa kamu disini?, apa isi kotak itu?"
   "Ini adalah beberapa sampel virus yang ada di URK, beberapa dari mereka belum dutemukan obatnya"
   "Kenapa bukan dokter lain saja yang mengerjakanya?"
   "Ini, berhubungan dengan organ dalam, dan ini adalah virus yang langkah, sepertinya aku yang lebih cocok dengan tugas ini, sudahlah kau pergi saja"
   "Baiklah, aku akan pergi jika itu maumu"
   "Sana, pengangu saja"ejeknya kepadaku

Aku segera pergi dari lab dan menuju ke mobilku. Aku ingin pergi ke cafe, tapi tak lama kemudian nyut menelfonku untuk secepatnya pergi ke Rs. Citra Raya.

Aku bergegas menuju Rs. Citra raya. Nyut memberitahuku bahwa keberangkatan kami dimulai pukul 08.00, dan ia memberiku sebuah surat yang harus aku tanda tangani.

Setelah menandatanganinya, aku pergi ke sekolah niel dan membawanya pulang.
  
  

  
 

snowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang