Lembaran Baru

1.6K 245 40
                                    

Malam itu, di kafe tempat biasa mereka bertemu, Alyssa mencurahkan isi hatinya kepada Al.

"Al, entah sejak kapan aku merasa nyaman di samping kamu. Jantungku juga tak terkontrol setiap beradu pandang denganmu. Aku sudah jatuh cinta sama kamu, menunggu kamu lebih dulu mengungkapkan, sangat lama dan aku nggak sabar menunggunya. Maaf, jika kata-kataku ini mengganggu kenyamananmu," ucap Alyssa setengah menunduk.

Al yang duduk di depan Alyssa terkejut mendengar ungkapan itu, belum genap setahun mereka akrab. Namun, Alyssa sudah menyimpulkan perasaannya. Apa ini artinya Alyssa menyatakan cinta padanya? Al tertegun dan bibirnya sulit terbuka. Beberapa menit saling terdiam, pikiran Al sejauh ini selain fokus pada mata kuliah dan tugas-tugas yang menggunung, beberapa kali dia disibukkan dengan memikirkan Ilea.

"Al, maaf kalau ucapanku tadi salah." Cepat-cepat Alyssa berucap supaya Al tak marah.

Sebelum menjawab, Al menarik napasnya dalam, dia juga menegakkan duduknya.

"Lys, jujur saja, sebenarnya sampai saat ini aku belum bisa melupakan Ilea. Tapi aku akan mencobanya, kita jalani saja dulu. Masalah jodoh itu urusan Tuhan, yang penting kita jaga komitmen baik-baik dan saling menjaga perasaan pasangan. Aku akan berusaha," ucap Al tegas ingin mengalihkan perasaannya kepada Alyssa. Tapi apakah Al bisa? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

"Kamu serius, Al?" Mata Alyssa berbinar, bibirnya tersenyum lebar.

Hanya anggukan dan senyum manis yang Al lakukan untuk menjawab Alyssa. Dengan cepat Alyssa berdiri lalu memeluk Al sangat bahagia.

"Terima kasih, Al. Aku janji akan menjaga komitmen kita," ucap Alyssa tak mampu menutupi rasa bahagianya.

Meskipun perasaan Al campur aduk, tetapi dia berusaha meyakinkan diri jika Alyssa wanita baik yang bisa menggantikan posisi Ilea dalam hatinya. Bukan maunya Al! Namun, apa salahnya mencoba melanjutkan hidup bersama yang baru meskipun masa lalu belum sempurna dilupakan? Mungkin Alyssa akan menyita perhatian dan pikiran Al, sehingga sedikit demi sedikit kenangan bersama Ilea akan terlupakan dan digantikan oleh kenangan bersama Alyssa.

Itulah yang sebenarnya terjadi hingga menyeret Al dalam komitmen bersama Alyssa.

Malamnya, sepulang Al dari apartemen Adel, Maya menelepon.

"Kamu serius sama cewek itu, Al?" tanya Maya dari ujung telepon menuntut penjelasan atas postingan  terbaru di Instagram Al.

"Iya, Bun. Memangnya kenapa sih?" Ada perasaan sedikit kesal jika orang-orang bertanya tentang hubungannya bersama Alyssa.

"Cepet banget move on! Ini bukan cuma akal-akalan kamu mau bikin Ilea cemburu saja, kan?" Maya masih saja mendesak Al dan tidak yakin semudah itu Al menemukan pengganti Ilea.

Maya tahu betul bagaimana putranya, dia orang yang tidak mudah jatuh cinta, sekalinya mencintai wanita, dia juga akan sulit melepaskan. Makanya, Al selalu awet kalau pacaran.

"Nggaklah, Bun! Sudah ah, aku mau bersihin badan terus belajar. Ada tugas." Daripada terus didesak dan diberondongi pertanyaan sang bunda, Al memilih menghindar.

"Oh, iya sudah. Tapi kamu harus tahu, Bunda belum ikhlas kamu putus sama Ilea. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Panggilan terputus dari pihak Maya, ucapan Maya sangat menggangu pikiran Al. Jangankan Maya, sejujurnya Al sendiri belum bisa sepenuhnya berpaling dari cinta Ilea.

***

Keluar dari kelas setelah mengikuti ujian sekolah, Ali mengejar Ilea.

"Ly!" panggilnya.

Love in Instagram (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang