Bagian 10

52 5 1
                                    

"Ting.. Tong.." suara bel didepan rumah Luna berbunyi.

"Sayang, kayaknya didepan ada tamu." kata Pak Firman.

"Iya, siapa sore2 datang. Aku bukain pintu dulu ya" kata bu Lita sambil beranjak dari depan tv.

Saat pintu di buka, berdiri lah beberapa orang di depan pintu yang wajahnya gak di kenal sama sekali oleh ibu Lita.

"Permisi bu." kata Kakek Arkha.

"Iya, Pak. Mau nyari siapa?" tanya bu Lita bingung.

"Bapaknya ada?" kata Kakek

"Ada Pak, mari silahkan masuk, silahkan duduk bapak ibu, saya panggilkan suami saya dulu ya." ibu lita beranjak dari ruang tamu menuju ruang tengah tempat dimana pak firman nonton tv.

"Pa, itu ada tamu nyariin papa."

"Siapa?" tanya pak firman heran.

"Mama juga gak tao pak, banyak banget yang datang, udah papa temuin aja dulu, mama bikin minum"

Pak firman pun menuju ruang tamu, dan sungguh kaget melihat siapa yang datang.

"Pak aditama." kata pak Firman sambil menjabat tangan mereka semua.

"Maaf mengganggu waktu nya ya Pak." kata Pak setyo papa arkha.

"Tidak sama sekali Pak, saya hanya kaget saja kedatangan bapak ibu sekalian, saya gak nyiapin apa2 jadi nya."

"Gak usah repot2 pak." kata bu Rani.

"Iya gak usah repot2, kedatangan kami kesini mungkin membuat Pak Firman terkejut." kata Pak Setyo

"Iya, saya kaget sekali Pak."

"Begini Pak." kata Kakek, "kedatangan kami kesini untuk melamar putri bapak."

Pak Firman nampak kaget dengan alasan keluarga kaya ini datang kerumahnya.

"Maaf Pak, apa bapak sekeluarga ngga salah. Kami hanya dari keluarga kecil Pak, lagian apakah bapak mengenal putri kami?"

Bu Lita pun keluar dari dapur membawa minuman untuk para tamu.

"Silahkan bapak ibu di minum dulu." kata Bu Lita.

"Makasih bu." kata Bu Rani

"Begini bu, kedatangan mereka kesini untuk melamar anak kita." kata Pak Firman sambil tersenyum, ibu Lita nampak kaget dan senang mendengar berita itu.

"Iya Bu, kami kesini ingin melamar anak ibu dan bapak untuk anak kami Arkha."

"Apakah Arkha sudah mengenal Luna?" tanya Pak Firman.

"Sebenarnya saya belum pernah ketemu langsung dengan Luna Pak, saya hanya pernah melihat dia dari jauh."

"Mungkin Bapak sama ibu bingung dengan pernyataan cucu saya Arkha, tetapi Arkha hanya mau menikah dengan Luna."

Pak Firman dan Bu Lita terlihat masih bingung. "Kalo begitu, saya panggil Luna nya dulu." Bu Lita pun beranjak pergi dari ruang tamu menuju kamar Luna.

"Tokk..tokk..tookkk.." Bu Lita sudah didepan pintu kamar. "Luna."

"Iya Ma, masuk aja, pintu nya gak di kunci." kata Luna yang lagi asyik membaca buku di kamar.

"Sayang lagi ngapain?" tanya mama mendekat ke arah Luna.

"Ini Ma lagi baca buku aja. Ada apa Ma?"

"Ada tamu sayang. Hmm.." ibu Lita nampak bingung menjelaskan hal yang sedang terjadi sama Luna.

"Nyariin aku Ma?"

"Sebenarnya iya, tapi..."

"Tapi kenapa Ma?" Luna penasaran. "Ya udah ku kedepan aja ya." Luna sambil berdiri dari kursi tempat ia duduk.

"Jangan dulu sayang, mama mau cerita dulu tamu nya siapa."

"Emang siapa Ma?"

"Dia atasan dikantor Papah, dan alasan dia kesini..."

"Kenapa Ma? Apa hubungannya bos papah sama aku?"

"Dia datang melamar kamu."

"Apa Ma? Melamar?" Luna terlihat tambah bingung. "Luna gak salah dengar?"

"Gak sayang, mamah sama papah juga gak mungkin maksa kamu buat terima lamaran ini, tapi setidaknya hormatin lah dulu mereka yang datang, apalagi yang datang bosnya papah, mama minta tolong sama kamu ya, kamu ganti baju terus dandan dikit baru keruang tamu."

"Mama mau aku menerima lamaran mereka?" Luna nampak sedih, karena gak pernah terpikir dia menikah sekarang, apalagi dia baru putus cinta, bayang-bayang Alvien masih ada di ingatannya.

"Ngga sayang." Bu Lita sambil memeluk Luna. "Maafin mama kalo ada kata mama yang bikin kamu sedih, mamah gak maksain kamu kok, urusan menikah semua ada ditangan kamu. Ya udah ayo kita keluar, biar gak usah ganti baju."

Mendengar perkataan Bu Lita, Luna gak enak hati kalo keluar dengan baju lusuh kayak gini, apalagi tamu itu sangat penting buat papah."Mama duluan aja, Luna ganti baju dulu."

"Ya sudah,mama keluar duluan ya." terlihat sekali senyum manis di wajah Bu Lita, sambil mencium kening anaknya dan berbisik."dandan yang cantik ya sayang." bu Lita pun keluar dari kamar Luna.

Setengah jam kemudian Luna selesai ganti baju, ia pun keluar dari kamar dan menuju ruang tamu.

Setengah jam kemudian Luna selesai ganti baju, ia pun keluar dari kamar dan menuju ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pak Firman dan Bu Lita tersenyum senang melihat Luna. "Mari sini nak. Kasih salam sama mereka." kata Pak Firman.

Luna pun bersalaman dengan semuanya, dan orang yang terakhir yg berjabat tangan dengan Luna adalah Arkha. Terlihat sekali Arkha nampak gugup berhadapan langsung dengan Luna.

 Terlihat sekali Arkha nampak gugup berhadapan langsung dengan Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pantas Arkha jatuh cinta sama Luna. Luna anak yang cantik lagi baik." kata kakek membuat Luna tersenyum manis.

"Luna, kedatangan kami kesini bermaksud ingin melamar kamu untuk cucu saya Arkha."

Pandangan Luna dan Arkha pun bertemu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terima Kasih Cinta !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang