ketuk kutuk logika

49 10 2
                                    


Sekali,
Ku lipat hati.

Lagi,
Enggan pergi.

Hari ini,
Netramu me monitori.

Ku simpulkan akan ada celah yang ter isi,

Tapi..
Setelah ku buka gerbang menjemput fajar,
Tak wajar.

Ku lihat dan ku dengar, irismu tak lagi berpendar, hatimu berhenti bergetar.

Apa aku terlalu ber belit-belit? Atau kau sengaja hanya numpang lewat sekedar melihat semudah apa aku terjerat?

Dan bodohnya lagi, aku hanya ber "tak apa" dengan manipulasi "belum saatnya."

Sinting.

#tea

Ringkas rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang