Dari sebuah sudut, kutemukan netramu terpaut,
Maaf aku enggan menyahut, aku hanya merasa tak patut,
Aku menyadari setiap kamu menatap, tapi wajahku tak berani menghadap,
Aku tak berani memelihara rasa, karena aku bukan siapa-siapa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ringkas rasa
Poesíaaku tidak pandai bercerita, pun berkata. perihal rasa, aku hanya bisa membaginya lewat pena. aku juga mudah lelah menulis cerita tanpa ada ujungnya, hingga ku ubah dalam simpulan kata, barangkali membuat kalian bertanya, apa maksudnya? dia gila? m...