Aku tak lebih dari pengecut
Tak seperti dulu, kini mentalku menciut
Membuatku terendam dalam kalut.Kau hanya berdiri mematri,
Pun aku yang tak berani mendekati,
Di balik sunyi kembang api, ku cari-cari definisi.Akankah ini terperinci?
Atau sekedar imajinasi?Tolong,
Beri aku penjabaran yang jelas
Agar aku tak sembarang mengulas.Memikirkan lebih saja aku tak berani,
Bagiku kau itu seperti barang yang ku segani
Padahal biasanya aku itu sosok yang berani
Tapi, padamu, aku bahkan enggan menggantungkan mimpi tinggi.Takut jatuh.
Rasanya pasti sakit.
Aku sudah kenyang dengan penyakit.Ku mohon, jika hendak pergi, lakukan secepatnya.
Jika hanya mampir, bilang saja.
Sebelum aku kembali menyayat luka.Kasihanilah aku yang bukan siapa-siapa
Kenal saja tidak, maka tolong jangan beri aku jelaga
Atau aku akan mengumpatimu sampai aku bisa tertawa bahagia.#tea

KAMU SEDANG MEMBACA
Ringkas rasa
Poetryaku tidak pandai bercerita, pun berkata. perihal rasa, aku hanya bisa membaginya lewat pena. aku juga mudah lelah menulis cerita tanpa ada ujungnya, hingga ku ubah dalam simpulan kata, barangkali membuat kalian bertanya, apa maksudnya? dia gila? m...