Lima

5K 626 41
                                    

Kejora sekarang dengan diam-diam selalu menemui Arumi, ia sering menceritakan tentang dunia luar pada Kakaknya itu. Dimana Arumi sangat antusias ketika mendengarnya, sebenarnya akan sangat mudah mengajak Arumi keluar jalan-jalan pada saat malam hari karena kedua orang tua mereka sudah tidur.

Namun Arumi melarang Kejora untuk menemuinya ketika malam, ketika ditanya alasannya Arumi waktu itu hanya menangis. Jadinya Kejora tidak punya pilihan lain selain menurutinya, Kejora sangat senang saat mengetahui kalau ia punya Kakaknya.

Apa lagi perbedaan usia mereka tidak terlalu jauh, Kakaknya yang tidak pernah mengenal dunia luar begitu polos. Ketika Kejora ceritakan tentang teman sekelasnya yang ia sukai. Arumi begitu kebingungan, hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi Kejora.

Kejora teringat kalau sebentar lagi Ibunya akan pulang. "Kak aku harus kembali, sebentar lagi Ibu akan pulang," ucap Kejora.

"Baiklah, tapi nanti kesini lagi," ucap Arumi dengan sedih, ia akan kembali sendirian di kamar ini.

"Iya Kak," ujar Kejora, ia memeluk Kakaknya itu sebentar sebelum meninggalkannya.

*****

Arya mulai menaruh kecurigaan dengan putrinya Kejora, akhir-akhir ini gadis itu menjadi lebih betah di rumah. Jika ada acara keluarga Kejora memilih untuk tinggal saja di rumah, padahal biasanya Kejora menjadi orang yang paling antusias jika ada acara keluarga.

Kecurigaan Arya itu terbukti saat itu mengecek CCTV di rumahnya. Arya melihat Kejora selalu mengambil kunci secara diam-diam kemudian pergi ke area belakang rumah. Tidak perlu pintar untuk menebaknya. Kejora pasti sudah mengetahui keberadaan Arumi.

Arya menggeram marah, ia tidak suka Kejora dekat dengan Arumi. Ia tidak mau Kejora juga terkena kutukan itu, ia harus segera singkirkan Arumi dari keluarganya segera.

Dengan emosi yang memuncak Arya menuju kamar Arumi, ia langsung mendobrak pintu pondok yang terkunci. Gadis yang ada di dalamnya terlonjak kaget, sejenak Arya termenung melihat Arumi.

Anak pertamanya itu, begitu menawan ia tidak pernah menyangka kalau Arumi akan tumbuh menjadi gadis cantik. Tidak ada sisik di tubuh Arumi saat siang seperti ini. Arya tersadar dari keterpanaannya. Anak itu telah dikutuk, ia harus menyingkirkannya.

"Ikut aku!" Arya menarik tangan Arumi dengan kasar, gadis malang itu diseretnya. Arumi hanya menangis, ia tidak mengenal siapa pria ini.

"Ayah mau bawa Arumi ke mana?" Seruni begitu panik melihat Arya menyeret Arumi.

"Aku mau buang dia, Ibu sudah berbuat kesalahan. Karena kelalaian Ibu Kejora sekarang jadi mengenal dia."

"Ayah jangan lakukan itu, bagaimana pun Arumi itu anak kita. Arumi baik-baik saja saat siang seperti ini Ayah." Seruni berusaha membujuk suaminya, namun Arya tetap pada keputusannya. Ia akan membuang Arumi ke hutan tempat dimana awal mula kesialan yang menimpanya.

Dengan membuang Arumi ke hutan itu, Arya berharap gadis itu akan mati dimakan hewan buas di sana. Ia dan keluarganya tidak perlu susah-susah lagi menyembunyikan aib.

"Diam Bu! Jangan ikut campur!" Arya membentak istrinya, tanpa mempedulikan tangisan permohonan Seruni ia tetap membawa Arumi pergi.

*****

Arumi si gadis polos hanya menangis saat ia ditinggalkan Ayahnya di hutan sendirian, gadis berambut merah itu terlihat menggigil ketakutan saat langit mulai gelap. Suara binatang-binatang hutan mulai terdengar, selama ini Arumi tidak mengenal siang dan malam ia hanya tahu kamarnya yang sudah dua puluh tahun ia tempati.

Arumi duduk di bawah sebuah pohon beringin yang konon katanya menjadi tempat tinggal makhluk-makhluk halus. Gadis malang itu memeluk lututnya, dinginnya malam makin menusuk sampai ke tulang. Pakaian yang ia pakai tidak cukup untuk menghalau dinginnya malam, wajah cantik Arumi mulai terlihat pucat karena kedinginan.

"Ibu." Rintih Arumi, ia kini mulai menangis takut berada di tempat asing ini sendirian. Apa lagi bunyi-bunyi aneh yang ditangkap oleh indra pendengarannya semakin membuat suram suasana.

Arumi menyandarkan tubuhnya dibatang pohon beringin yang begitu besar, setelah berhenti menangis gadis itu menutup matanya. Arumi inginkan semoga ini hanya mimpi buruknya saja, jika pun ini kenyataan Arumi berharap akan ada seorang pangeran yang datang menolongnya seperti cerita dongeng yang selama ini ia baca.

Setelah Arumi benar-benar larut ke dunia mimpi, ada sesosok makhluk mendesis mendekatinya. Manusia setengah ular, jika Arumi melihatnya mungkin ia akan menjerit ketakutan.

Makhluk itu lalu mengubah dirinya menjadi manusia seutuhnya, ia membelai pipi Arumi yang terlihat pucat. Diangkatnya tubuh gadis itu, untuk ia bawa pulang ke kediamannya.

Akan ia berikan Arumi kehidupan yang layak, bersamanya Arumi tidak perlu terkurung lagi.







Cinta Dua Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang