¤ Genre : Romance Philosophy
¤ Writer : Liebe_Aimer
¤ Status : On Going
Candicia Collins, gadis cantik enerjik yang begitu mencintai pekerjaannya sebagai dermatologist di sebuah rumah sakit kecil di Philadelphia, suatu pagi yang cerah di musim...
Harap menekan tombol bintang dan memberi dukungan pada cerita ini sebagai feedback terhadap kerja keras Author. Trmksh,
____________
Philadelphia, Pennsylvania, America, 2019
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah ini dimulai dari sebuah kota nan indah yang terletak di negara bagian AS, Pennsylvania. Kota besar dengan julukan City of Brotherly Love ini dikenal sebagai salah satu kota paling bersejarah di Amerika. Selain itu, Philadelphia juga merupakan tempat dimana Liberty Belle yang memiliki simbol historis United State diabadikan, tak hanya itu, letaknya yang strategis diantara Atlantic city, New York, Washington dan Baltimore membuat Philadelphia selalu ramai dikunjungi oleh para pelancong, pelajar dan pebisnis kelas dunia.
Persaingan di kota besar ini tentunya takkan terasa mudah, banyak figur sukses yang memacu setiap individu untuk menggali potensi diri yang lebih besar. Hal itu semata-mata dilakukan untuk bertahan hidup, bahkan jika mampu--menjadi yang terkuat diantara yang paling kuat, menjadi yang paling dihormati diantara yang dihormati. Semua itu selalu tentang prestige dan kelas sosial. Tak jarang pemikiran kaum liberal mendobrak batasan-batasan moral yang lambat laun diterima sebagai nilai-nilai yang wajar. Ironic.
Diantara ketatnya persaingan yang ada, selalu muncul frasa indah yang memaknai sebuah perjalanan hidup dari umat manusia, Don't be jealous with others, you have your own way to be proud of, rasa bangga itu akan selalu ada di dalam hati setiap orang, dan itu hanya akan muncul sebagai energi positif jikalau seseorang mampu mensyukuri apa yang ia miliki tanpa adanya rasa rakus.
Dan ketika kebanyakan dari manusia telah memperoleh berbagai hal dalam hidup mereka, sebagian besar dari mereka pun mulai mendefinisikan makna kesuksesan dalam artian yang lebih luas, muluk-muluk dan tidak rasional. Terkadang mereka juga masih merasa kurang dengan apa yang telah mereka miliki, hal itu disebabkan oleh sudut pandang mereka sendiri, yang jelas keliru dalam memaknai hidup. Hal itu membuat kebanyakan orang menjadi tidak bersyukur dan lupa terhadap karunia Tuhan.
Padahal, kata sukses yang seringkali digaungkan oleh banyak orang itu tidak berarti bahwa seseorang harus memaksakan dirinya agar terlihat setara dengan orang lain, baik dalam segi pencapaian, taraf kehidupan dan skala penghargaan yang diterimanya agar bisa dikategorikan sebagai orang sukses.
Pada dasarnya, tidak ada seorangpun yang berhak menentukan kesuksesan seseorang selain daripada dirinya sendiri. Karena pada akhirnya--hanya ada satu tujuan dalam kehidupan manusia, yaitu mencari kebahagiaan.
Ketahuilah, ada banyak cara menuju kebahagiaan itu, setiap orang memiliki takaran masing-masing soal apa yang mereka yakini sebagai sebuah kebahagiaan. Hal itu tidak dapat diukur oleh standarisasi yang diciptakan manusia, kebahagiaan itu abstrak, dan kadarnya tak terhitung secara matematis. Seseorang yang memilih hidup sederhana diantara komunitas jetset tidak berarti bahwa dirinya telah gagal meraih kesuksesan, tapi karena hidup itu adalah pilihan, bukan patokan.
