4. Vier

1.8K 405 73
                                    

Teruntuk para pembaca,

Harap menekan tombol bintang dan memberi dukungan pada cerita ini sebagai feedback atas kerja keras penulis. Trmksh,

🌿🌻🌿🌻🌿

Pukul 9 pagi di kota terpadat ke-dua di Amerika, Los Angeles city, negara bagian California yang dipenuhi dengan hiruk-pikuk dan jalanan yang sibuk setiap harinya. Berbeda dengan nuansa Philadelphia, Candice pikir, komunitas di kota metropolitan ini jauh lebih heterogen.

Gadis cantik berbalut A-Line dress berwarna biru langit tanpa lengan yang terdapat renda-renda bulu tipis di sekitar lehernya, tampak berjalan kebingungan seraya menyeret pelan kopernya. Sejak di airport hingga di persimpangan jalan besar Los Angeles, gadis berkucir kuda ini tampak sibuk mencari-cari alamat sambil sesekali melihat peta lokasi kota ini.

Candice seketika menghentikan langkahnya, terlalu lelah baginya untuk terus berjalan kaki tanpa tujuan yang pasti. Sudah hampir 2 jam ia berkeliling kota dengan berjalan di trotoar hanya untuk mencari alamat dari sebuah resort tempat ia seharusnya bertemu dengan orang itu hari ini, Mr Fox Philleas Malfoy, sahabat karib Ayahnya yang sempat ia kirimi email dan bersedia untuk menemuinya di waktu senggang.

Ketika dirinya melewati sebuah taman kota dengan pemandangan water fountain yang menakjubkan, gadis itu mendudukan dirinya di sebuah bangku taman untuk beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika dirinya melewati sebuah taman kota dengan pemandangan water fountain yang menakjubkan, gadis itu mendudukan dirinya di sebuah bangku taman untuk beristirahat. Diamatinya kedua kaki mungil berbalut high heels setinggi 5 cm itu kini tampak lecet kebiruan. Candice seketika melepas high heels itu dan memijat pelan mata kakinya.

"Fiuhh, perjalanan ini sungguh melelahkan," desisnya seraya menyeka keringat di kening.

Musim panas di Los Angeles ternyata jauh lebih ekstrim ketimbang cuaca panas di Philadelphia. Sinar matahari disini begitu menyengat, membuat Candice merasa kehausan dan terus berkeringat. Candice membuka botol minumannya untuk melepas dahaga, sambil beristirahat ia terus berpikir, "Kemana lagi aku harus mencari Mr Malfoy? Aku bahkan tidak tahu dimana aku sekarang, sepertinya aku tersesat, " pikir Candice sambil menoleh kesana kemari.

Andai saja ia menemukan orang baik yang mau menunjukkan jalan ke alamat ini, mungkin Candice sudah bertemu dengan teman Ayahnya itu sejak dua jam yang lalu. Namun sia-sia, lebih dari satu kali ia bertanya pada orang-orang disini mengenai alamat tersebut, hanya saja penduduk disini sangat individualis, mereka cenderung menghindari orang asing yang banyak bertanya sepertinya. Oh ayolah! Itu baru cara yang lazim mereka lakukan pada sesama warga pribumi dari negara bagian AS yang lain, bagaimana jadinya jika itu orang asing dari benua dan negara yang berbeda? Sungguh miris.

Candice duduk termenung seraya membatin, "Ternyata berusaha lari dari ibu tiri yang jahat benar-benar mengorbankan kehidupanku yang sesungguhnya, aku--harus mengakhiri zona nyaman ini dan bersiap-siap! Di kota ini, setiap kehidupan takkan berjalan dengan mudah, " batin gadis itu sambil menatap gedung-gedung pencakar langit di sekelilingnya.

Candiko ( Candice & Chiko ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang