2. Zwei

1.9K 402 87
                                    

Teruntuk para pembaca,

Harap menekan tombol bintang dan memberi dukungan pada cerita ini sebagai feedback terhadap kerja keras Author. Trmksh,

____________

Nuansa malam di Los Angeles selalu dihiasi dengan gemerlapnya dunia hiburan. Jalan-jalan besar diantara gedung-gedung pencakar langit itu senantiasa padat oleh kendaraan mewah yang berlalu-lalang. Gaya hidup orang-orang di kota besar ini terbilang sangat tinggi, LA dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan biaya hidup termahal di US. Yah, kotanya para pesohor Hollywood ini senantiasa menyita perhatian dunia.

Bicara soal watak orang-orang disini, tentunya sangat konsumtif, hedonis dan individualis. Tak ayal masyarakat LA menghabiskan sepanjang harinya untuk bersenang-senang memburu hawa nafsu dan kepuasan diri. Pola kehidupan semacam itu telah mereka maknai sebagai kultur, akan aneh rasanya bila kota yang dipenuhi dengan gemerlapnya ingar bingar kalangan jetset ini berubah menjadi sangat sepi di akhir pekan, kota ini ibarat surga bagi para pecinta dunia malam.

Alkohol, free-sex dan perjudian, tiga hal itu sudah menjadi rahasia umum yang tak terbantahkan. Ada begitu banyak penikmat dunia malam yang berkeliaran, berhura-hura bahkan melakukan aksi-aksi tabu yang membuat pria tampan dengan segelas champagne di tangannya itu tiba-tiba saja tersedak menyaksikan aksi tak senonoh di hadapannya.

"Uhukk..., "

Chiko merasa tenggorokannya sedikit perih, pria itu tak begitu menyukai minuman beralkohol, andai Ayahnya tak pernah memaksakan kehendak untuk membuat perayaan di Night Club selepas publikasi jurnal ilmiah dokter Chiko hari ini, mungkin saja, Chiko dapat menyelesaikan laporan penelitian kesehatan jantung dari jurnal ilmiah terbarunya dengan lebih cepat untuk kemudian released.

"Nak, hati-hatilah dalam meneguk alkohol, kau terlihat sangat buruk dalam upaya menikmati hidup, ckck, " tukas Mr Fox dengan sedikit tawa di bibirnya sambil sesekali menyeruput cairan kuning bergelembung di gelas krystal-nya itu.

Chiko mendengus, "Ini tak seperti kenikmatan hidup yang kubayangkan, selera dad sungguh payah!"celetuknya sambil meletakkan gelas krystal berisi separuh dari cairan kuning bergelembung itu di atas meja.

Mr Fox tertawa renyah, putra sematawayangnya ini cukup unik dan klasik. Sangat jauh dari ekspektasi beliau sebagai anak muda yang bebas di zamannya. Sejak kecil, Chiko tak pernah suka diajak keluar rumah, jika bukan untuk tujuan pekerjaan dan penelitian, anak ini takkan pernah meninggalkan sarangnya.

"Ngomong-ngomong, dad tidak mengajak mom untuk bergabung?" tanya pria berwajah tampan itu begitu kaku.

Sambil menuangkan sebotol champagne ke gelas krystal-nya, pria tua itu berkata, "Biarkan saja ibumu itu bersenang-senang dengan komunitas jetset-nya, saat ini, dad hanya tinggal menunggu tagihan kartu kredit yang datang, "

Chiko menatap wajah polos Ayahnya sambil berkata, "Wow, so ironic..., " dan kemudian memilih untuk tak peduli.

Chiko Malfoy adalah seorang yang introvert, ia hampir tidak memiliki teman dalam hidupnya. Sepanjang tahun pendidikannya, ia menikmati momen-momen prestisius itu di rumah. Sekolah formal dirasa sangat tidak cocok untuk putranya, Mr Fox dan isterinya sangat memahami hal itu. Mereka lebih memilih metode home schooling supaya putra mereka juga dapat mengembangkan potensi akademiknya dengan baik.

Mr Fox tahu, Chiko adalah seorang anak yang istimewa sejak kecil. Dan terbukti dari serangkaian test yang pernah ia jalani, Chiko memiliki IQ diatas rata-rata, bahkan lebih, yang mampu membuatnya dikategorikan sebagai anak genius. Dia memiliki IQ 200, sangat fantastis! Kegeniusannya ini membuat Chiko sangat berprestasi dan terlihat autis di waktu yang bersamaan.

Candiko ( Candice & Chiko ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang