Chapter 8: Accidentally Met

302 48 2
                                    

Waktu makan siang telah tiba, dan Kyuhyun menghela napas lega. Ia sudah bicara dengan Kibum, jadi sekarang dirinya akan  makan dengan tenang dengan Lee Sungmin. Dalam hatinya telah ia siapkan kata-kata untuk menarik hati Sungmin agar tidak lagi bad mood. Bahkan sampai sekarang pun Kyuhyun tidak tahu kenapa Sungmin tiba-tiba seperti itu.
Kyuhyun baru mengeluarkan kakinya selangkah dari kelas, saat Seonsaengnim tiba-tiba menepuk pundaknya. Ia berbalik dan membungkuk, sedikit gugup karena ini baru pertama kali baginya berhadapan langsung Choi Seonsaengnim.

“Cho Kyuhyun, apa kau melihat Kim Kibum? Dia tidak kembali dari kamar mandi. Bukankah kalian bertemu di kamar mandi sekitar 20 menit yang lalu?”

Kyuhyun hanya mengangguk, lalu berpikir sebentar sebelum menjawab “ya, aku memang papasan dengannya. Tapi saat aku keluar, ia bilang duluan saja karena ia masih harus ke toilet”. Kalau dipikir-pikir lagi memang benar Kim Kibum terlalu lama di kamar mandi, dan kenapa Kyuhyun baru menyadarinya? Molla, ia terlalu sibuk memikirkan rayuan untuk Sungmin mungkin.

“oh begituh.. baiklah, kalau kau bertemu dengannya tolong sampaikan padanya bahwa ia dipanggil ke ruanganku, ya.” Ucap seonsaengnim seraya pergi meninggalkan Kyuhyun. Namja berambut coklat itu hanya mengangguk kecil, lalu berlari menyusuri lorong. Ia akan ke toilet dulu untuk memastikan keberadaan Kim Kibum.


Sementara itu, sekitar 15 menit yang lalu. Sungmin telah diperbolehkan keluar kelasnya lebih awal karena berhasil menyelesaikan tugas duluan. Ia dan Hyorin keluar kelas membawa bekal masing-masing. Mereka berencana makan di kantin bersama, tentu saja dengan Kyuhyun. Saat istirahat nanti Sungmin berniat mengirimkan pesan kepada Kyuhyun untuk makan di kantin. Ah, memikirkan Kyuhyun membuat air wajahnya berubah. Ia teringat kejadian pagi tadi. Ayolah Lee Sungmin, kau tidak boleh begini, kontrol emosimu.
Hyorin menatap kearahnya, alisnya terangkat bingung seraya bertanya, “waeyo, oppa? Kau tampak gelisah”.

Sungmin menoleh ke sumber suara, ia hanya terkekeh canggung “haha, anhi. A-aku hanya perlu ke toilet. Kau duluan saja ya Hyorin-ah” begitu katanya dan langsung berbelok ke arah kamar mandi tidak jauh dari tempatnya berdiri. Hyorin semakin bingung, namun memilih untuk tidak peduli dan melanjutkan perjalanan ke kantin.


Namja manis bermarga Lee itu hanya menatap cermin wastafel, ia sedang merutuki kebodohannya karena turut membawa bekal ke dalam kamar mandi. Melirik kotak bekal di samping wastafel, Sungmin hanya menghela napas dan buru-buru menyalakan air keran untuk membasuh wajahnya. Air yang segar seharusnya dapat menjernihkan pikirannya dan tidak lagi bersikap kekanakkan seperti tadi pagi. Ne, Sungmin akan meminta maaf pada Kyuhyun nanti. Temannya itu pasti sangat terkejut karena perubahan sikapnya yang tiba-tiba tadi pagi.

“oh, kau yang selalu bersama Guixian”

Sungmin terbelalak, ia mendongak dan melihat Kibum, namja yang Kyuhyun akui sebagai sahabatnya. pria berkulit putih pucat itu baru saja keluar dari toilet dan kini menghampiri Sungmin yang berada di wastafel. Kibum nampak berbeda, ia tidak mengenakan kacamata seperti yang Sungmin ketahui sebelumnya. Dan kini namja itu sedang mencuci tangan, tidak lupa merapihkan rambutnya agar tidak menutupi kening. Astaga, awalnya Sungmin kira namja ini adalah kutu buku, tapi lihatlah ia sekarang. Sangat tampan dan juga manis tanpa kacamata dan poni yang biasanya menutupi kening. Tunggu, Sungmin tidak peduli dengan penampilannya, ia hanya tidak mengerti apa yang Kibum bicarakan, “Guisan? N-nugu?”

Namja bermarga Lee itu tersentak saat Kibum lompat untuk menduduki kramik watafel di hadapannya. Ia mengayunkan kakinya yang bergelantung, dan perlahan mencondongkan tubuh untuk menatap Sungmin tepat di matanya. Pria yang ditatap tidak bergeming, entah kenapa tiba-tiba ia merasa takut dengan namja seumuran dihadapannya ini.

“kau..tidak mengenal Guixian?”

Sungmin menggeleng.

“bukankah kau teman dekat Kyuhyun?”

Kini ia mengangguk membenarkan.

“sudah berapa lama kau mengenal Kyuhyun?”

Sungmin berpikir sebentar, lalu menjawab “10 tahun lebih, kurasa..”


Tiba tiba Kibum tertawa kencang, membuat Sungmin makin menciut ketakutan, "k-kau berteman selama itu tapi kau tidak mengenal Guixian? Astaga, Guixian itu Kyuhyun! Tidakkah kau tahu dia berasal dari China? Ahahahaha polos sekali kau ini. tidak tidak, kau bukan polos, kau hanya bodoh ahahahahaa" Kibum terus tertawa dengan terbahak dan Sungmin pun malu karenanya. Ia baru tahu kalau nama asli Kyuhyun itu Guixian. “oh, apa ini?” namja itu berhenti tertawa saat sesuatu menangkap perhatiannya. Kotak bekal Sungmin. Ia meraihnya dan membukanya dengan cepat.

Sungmin tidak bisa protes atas ketidak sopanan Kibum, ia sedang berusaha melawan gugup dan takutnya yang entah datang darimana. “i-itu bekalku dan Kyuhyun” ucapnya seraya menahan air mata. Sungmin kau kuat, kau tidak boleh menangis karna takut. Sadarlah, ia ini hanya teman seumuranmu.

“menjijikan” ucap namja bermarga Kim itu tiba-tiba. Matanya menatap isi bekal Sungmin, dan kemudian mengambil satu persatu isinya, “kau sebut ini makanan untuk Kyuhyun? Tidakkan kau tahu Kyuhyun tidak suka sayuran?” ucapnya seraya mengambil slada, tomat, dan wortel kemudian melemparnya ke tempat sampah. Sungmin membeku, matanya terbelalak tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. “haha, mejijikan. Apel ini dikupas seperti kelinci? Kau tahu, Kyuhyun tidak suka kelinci. Terlalu seperti perempuan” ucapnya lagi dan membuang semua apelnya ke tempat sampah. “astaga, ini semua tidak layak dimakan. Tidak ada daging sapi, nasi berkualitas bagus dan juga saus barbekyu. Tidakkah kau tahu Kyuhyun hanya makan makanan berkualitas tinggi? Cih, kau sebut dirimu teman Kyuhyun? Astaga, kasian sekali Nae Kyuhyun tersiksa 10 tahun denganmu” terakhir, ia mengatakan kaimat itu semua seraya menumpahkan semua isi bekal sungmin ke dalam tempat sampah. Namja berambut pirang itu tidak bisa berkata apa-apa. Kenapa? Karna itu semua adalah fakta yang sebagian baru saja Sungmin ketahui. Ia tidak bisa membantahnya. Ia bahkan tidak bisa menghalangi Kim Kibum untuk menumpahkan bekalnya. Ia hanya menatap, emosinya semakin tidak terkendali dan air mata sebentar lagi akan jatuh ke pipinya.

Kibum turun dari wastafel, lalu menepuk pundak Sungmin, “apa yang kau lakukan 10 tahun ini? teman? Tidak, kau terlalu egois untuk menjadi temannya. Memaksakan apa yang kau suka untuk disukai juga olehnya, tidakkah kau sadar apa yang telah kau lakukan? Kau hanya memaksanya menjadi temanmu.”

BRAK

Sungmin tidak tahan lagi dan emosinya telah sampai di ujung kepala. Didorongnya tubuh Kibum ke dinding dengan hentakan keras, menjatuhkan kacamata yang sedaritadi bertengger di kantung celananya dan terinjak begitu saja oleh Sungmin. Ia tidak peduli. Sungmin sudah tidak tahan lagi, topik yang selama ini ingin ia hilangkan dari pikirannya malah dibawa ke permukaan oleh orang yang ada di hadapannya. “kau tidak mengenalku, hentikan bicara omong kosongmu” gertak Sungmin dengan air mata yang menetes di pipi.

Kibum menautkan alis, “lepaskan” desisnya sekali, yang malah dibalas dengan cengkraman keras di kerahnya oleh Lee Sungmin. Kibum tersentak, dan dengan refelex ia melemparkan kepalan tangannya ke pipi Sungmin. Jatuh terduduk, namja pirang itu merasakan anyir darah di ujung bibirnya dan perih di sekitaran pipinya. Ia bangun dan berusaha meraih kerah seragam Kibum lagi sebelum mengepalkan tangannya di udara untuk membalas.


Saat itulah Kyuhyun datang dan melihat mereka berdua disana.
“LEE SUNGMIN, MWOHANEUN GEOYA?!”

-tbc-

 One Hell Of A Neighbour [KyuMin] BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang