PART 1

741K 19K 426
                                    

"Mmmph.. Mmmph.."

"Ahh..."

Suara kedua insan yang sedang berciuman memenuhi ruang apartemen minimalis bernuansa softpink. Di depan pintu, seorang wanita bersedekap sambil memicingkan matanya melihat kedua insan yang di mabuk cinta itu.

"I want you more, babe.."

BLAMM!!

Diana membanting pintu apartemen dan menghentikan aktivitas panas sahabatnya. Sambil berjalan mendekati mereka, Diana menatap mereka kesal. "Kalian tidak sanggup bayar hotel sampai-sampai harus melakukannya di apartemenku?"

Ruth segera merapikan bajunya begitu juga dengan Fandy, pacarnya. "Salahmu sendiri sangat lama ke sini." Balas Ruth membuat Diana bertambah kesal.

"Kalian dilarang melakukan hubungan sex di apartemenku!" larangnya, lalu segera pergi ke dapur dan mengambil segelas air.

"Kau hanya belum merasakannya Dee. Jika sudah, aku yakin kau akan terus melakukannya." Balas Ruth setengah bercanda.

Diana kembali ke ruang tamu lalu duduk di hadapan mereka berdua. "Katakan apa yang membuat kalian berdua ke sini." Tanyanya langsung. Suasana hatinya sedang tidak baik karena teman kencannya, Wandi, lagi-lagi membatalkan acara kencan mereka. Padahal Diana sedang butuh hiburan hari ini.

Fandy mengambil tas dan mengeluarkan sebuah majalah bisnis. "Dia sudah kembali ke Indonesia." Katanya lalu menyodorkan sebuah majalah diatas meja. "Mantan pacarmu. Samuel Russel Wibowo."

Diana menatap majalah itu lalu menatap kedua temannya itu. "Aku sudah tahu berita ini." Katanya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak peduli padanya." Kata Diana lalu segera pergi ke kamarnya meninggalkan Ruth dan Fandy. Terserah apa yang akan mereka berdua lakukan setelah ini. Ia tidak peduli.

Mendengar nama Sam lagi membuat suasana hatinya bertambah lebih buruk karena mau tidak mau ia harus kembali mengingat masa SMA nya yang penuh penderitaan.

***

Flashback

Diana berjalan menyusuri koridor kelas dua belas dengan risih karena di belakangnya orang-orang cenderung berbisik-bisik sambil menatap sinis padanya. Terutama para murid perempuan.

Itu sebabnya ia lebih suka berdiam diri di dalam kelas. Tapi kali ini, ia harus pergi ke kelas Sam, pacarnya. Ia harus berterima kasih atas gelang yang diberikan Sam tadi pagi diatas mejanya.

Yah, Samuel Russel Wibowo adalah pacarnya. Sam yang ganteng, pintar, jago olahraga dan pewaris Wibowo group.

Sam yang sempurna itu adalah pacarnya.

Jangankan semua siswa di sekolah, Diana sendiri tidak mempercayai hal itu. Dia yang gendut, berkacamata tebal, tidak terlalu pintar dan seorang penyendiri tiba-tiba di tembak oleh Sam dua bulan lalu.

Mungkin ini mimpi terindah yang pernah Diana rasakan.

"Kalo gue jadi dia, gue akan sadar diri dan menolak Sam." Bisik seorang siswi cantik yang berdiri di depan kelas Sam. Tetapi seperti yang sudah-sudah, Diana hanya mengabaikannya.

Diana menjulurkan kepalanya ke dalam kelas untuk mencari Sam dan begitu matanya menangkap Sam yang sedang duduk dengan teman-temannya, pria itu juga berbalik menatapnya dan tersenyum.

I ***E YOU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang