PART 9

300K 12.9K 66
                                    

Yang sudah pantengin ig aku pasti udah tahu kalau part ini akan segera diupdate. 

Selamat membaca yaa..


...


Diana terbangun dan mendapati dirinya berada di kamar yang sudah sangat ia kenali. Tidak hanya itu, ia juga sudah menduga siapa yang membuat tubuhnya sulit bergerak dalam tidurnya.

Setelah mendesah, ia segera menyingkirkan lengan kekar itu dan berbalik. Matanya membulat besar saat mendapati Sam tidur tanpa menggunakan pakaiannya. Langsung saja ia menatap tubuhnya sendiri dan menghembuskan napas lega karena masih mengenakan pakaiannya semalam.

"Sam, bangun!" seru Diana tapi Sam hanya mengerang dan malah memeluk pinggangnya. Pria itu bahkan menariknya lebih erat hingga kini mata Diana berada tepat di leher Sam.

"Aku masih ngantuk," rengek Sam sambil menutup matanya.

Diana menelan ludah saat melihat jakun Sam yang bergerak. Oh, tidak. Ia tidak boleh berpikir untuk mendekatkan bibirnya ke situ dan menciumnya. Akhirnya, sebelum hal yang tidak diinginkannya terjadi, ia sudah mendorong dada bidang sam dengan kedua tangannya.

Dan dada itu terasa begitu keras di telapak tangannya! Ohh..

"Aku harus pergi kerja. Lepaskan!" seru Diana yang langsung membuat Sam melepaskan pelukannya. Pria itu mengucek matanya hingga terbuka dan menatap kedua mata Diana.

"Ini hari minggu. Kamu mau pergi kerja di mana?" tanya Sam yang langsung membuat Diana tersadar dengan kesalahannya.

Sam tersenyum miring lalu kembali memeluk Diana, tapi tangannya langsung ditepis Diana. "Jangan sembarangan memelukku!"

"Kamu tidur sama aku, jadi siapa lagi yang harus aku peluk?" tanya Sam dengan kedua alis terangkat.

"Kalau begitu, kenapa kamu nggak pulang aja sama gadis semalam yang bersama kamu?" tanya Diana dengan tatapan kesal. "Kamu bahkan bisa mendapatkan kepuasan dengannya daripada dengan aku yang hanya kasih kamu omelan," tambah Diana yang langsung bangkit duduk.

Sam tertawa lalu menggelengkan kepalanya. "Wah, pacarku cemburu rupanya."

"Aku tidak cemburu!" seru Diana kesal.

"Mengaku saja, Rav sayang. Aku tidak akan marah," goda Sam lagi, membuat Diana kesal. Akhirnya ia memilih mencubit lengan Sam yang sialnya terasa begitu keras.

"Aw!" ringis Sam sambil mengusap tempat Diana mencubitnya.

"Dari dulu kamu paling tahu aku nggak suka dicubit, Rav," protes Sam. Diana tersenyum miring. Setelah itu, tangannya langsung mencubit-cubit lengan Sam.

"Rav, stop!" seru Sam tapi Diana terus mencubitnya hingga ke pinggangnya. "Rasakan pembalasanku!" seru Diana sambil terus mencubit Sam hingga tanpa ia sadari ia sudah menduduki perut Sam.

"Aw! Kenapa kamu terlihat sangat bahagia saat aku tersiksa? Argh!" Sam menahan kedua tangan Diana, tapi wanita itu berkelit dan terus mencubit lengan Sam.

"Rav, stop!" seru Sam tapi Diana tidak mempedulikannya. Akhirnya ia bisa sedikit membalas dendam pada pria itu.

"Diana Ravenska, kamu menduduki milik aku!" seru Sam tapi Diana tidak mempedulikannya. Ia malah tertawa bahagia melihat Sam menderita.

I ***E YOU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang