PART 3

402K 15.4K 159
                                    

"Saya tidak mengerti maksud anda!" kata Diana dengan nada tinggi lalu berjalan keluar. Sayangnya, pintu itu sudah di kunci Sam.

"Mau lari lagi seperti dulu, sayang?" tanya Sam di belakang Diana. Tangan Diana berhenti menarik-narik pintu itu. Ia bahkan tidak berani membalikkan badannya.

Sial! Sial! Sial!

Sam mengetahui rencananya. Mengapa pria itu begitu jeli?!

Argh! Dia lupa Sam adalah anak yang cerdas dulu.

"Ahk!" Diana terpekik saat Sam membalikkan badannya dan menyandarkannya ke pintu. Langsung saja kedua bola mata cokelatnya menatap manik hitam Sam.

"Rav sayang, kau pikir aku tidak bisa mengenalimu, hm?" tanya Sam dengan nada pelan. Tidak hanya itu, ia juga mengelus wajah Diana yang terdiam.

"Dengarkan aku sayang, semua kegilaan yang kau lakukan seminggu ini, dengan mudah bisa kutangani." Kata Sam sambil tersenyum miring. Ia mendekatkan wajahnya hingga hidungnya menyentuh pipi Diana.

Napasnya menyentuh kulit Diana. Membuat jantung Diana berdebar kencang.

"Sebagai pacarku, kau seharusnya tidak melakukan itu." Kata Sam sambil menahan tubuh Diana agar tidak menghindarinya.

Seperti tersadar, Diana langsung mendorong dada Sam sekuat tenaga. "Aku tidak mengerti maksudmu! Lepaskan aku!" seru Diana.

Di luar dugaannya, Sam malah berjalan mendekatinya dan menariknya ke dalam pelukan. Bibirnya ia dekatkan ke telinga Diana. "Kau harusnya masih mengingat pelukan ini." Kata Sam pelan. Membuat Diana, tanpa sengaja meremas lengan pria itu karena darahnya serasa berdesir merasakan semua yang dilakukan Sam sekarang.

"Ku rasa aku perlu menambah kenangan yang baru selain pelukan ini." Kata Sam lalu ia segera menempelkan bibirnya pada bibir ranum Diana dan segera melumatnya.

"Lepas! Dasar brengsek!" dorong Diana dan Sam tertawa melihatnya. "Jangan lupakan ciuman ini."

"Dasar pria brengsek! Aku bukan lagi pacarmu! Kita sudah putus!" seru Diana sambil mengelap bibirnya. Ia tidak sudi dicium pria itu.

"Oh ya? Seingatku kita tidak pernah mengucapkan kata putus dulu."

Tubuh Diana seketika terdiam mendengarnya. Sedetik kemudian matanya memicing menatap Sam. "Kalau begitu, mulai hari ini kita putus!" seru Diana lalu berjalan ke arah meja kerja Sam dan menekan tombol untuk membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, Sam berjalan ke arahnya dan menarik tangannya. "Kau tidak bisa semudah itu pergi dariku."

"Aku akan mengirimkan surat pengunduran diri besok." Kata Diana berusaha menarik tangannya.

Di luar dugaannya, Sam malah tertawa. "Kau pikir bisa semudah itu lari dariku, hm?"

"Aku tidak mau melihatmu lagi!"

"Kalau begitu silahkan membayar ganti rugi yang tertera di kontrak kerja." Kata Sam yang langsung membuat wajah Diana berubah pias.

Ia menarik tangannya dan menatap Sam penuh kebencian. "I HATE YOU SAM!" serunya lalu pergi dari hadapan Sam.

"Mungkin I LOVE YOU maksudmu, Diana sayang." Teriak Sam yang dibalas oleh bunyi pintu yang dibanting.

Diana meremas rambutnya saat berdiri di depan meja kerjanya. Rencananya gagal total!

Sam mengenalinya!

Bagaiaman bisa? Tubuhnya tidak lagi segemuk dulu. Wajahnya sudah cantik karena perawatan wajah mahal yang sering ia lakukan. Ia bahkan sudah menghapus nama tengahnya.

I ***E YOU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang