Dasar Cabe.......

103 13 3
                                    

"Percayalah, bahwa yang benar-benar setia itu ada"

~~~~~~~~~

Brakkkk.....Brakkk.....

"Astagaa keylaaa" begitulah teriak orang yang keyla yakin itu adalah Delia

"Ddell" ucapnya lemah, sungguh keadaan keyla benar-benar menyedihkan entah apa yang telah Riska perbuat pada gadis ini.

"Yaudah kita bawa ke Rumah Sakit aja sekarang" perintah Diera yang langsung diangguki oleh semua.

"Nat, kamu mau kan gendong keyla sampe ke parkiran?" Bisik Sheila pada Nathan yang sedari tadi diam.

"Hah?! Kamu gila?? Ngga nggak aku nggak mau" jawab Nathan merasa keberatan

Sheila menghembuskan napas berat lalu kembali berkata "Ayolah Nat, kalo bukan kamu siapa lagi?kan yg cowo disini kamu doang!"

Sambil berfikir, Nathan mulai melihat kearah keyla, sungguh ia juga merasa kasihan bagaimanapun juga keyla tetaplah wanita.

"Yaudah oke, tapi ini kamu yang suruh jadi gaada cemburu-cemburuan oke?" Ucapnya sambil melihat kearah Sheila kembali.

Sheila tersenyum menandakan bahwa dia bahagia, ia tau bahwa Nathan taakan menolak kemauannya "makasih makasih makasih" jawab Sheila

"Heh kalian bedua malah bisik-bisik, ini gimana caranya kita bawa keyla kerumah sakit coba? Bantuin mikir kek!!!" Ucap Diandra setengah teriak

Nathan jengah ia lalu memutar kedua bola matanya sambil berjalan mendekat ke keyla "Brisik amat lo Di, ini juga gue mau bantuin"

Mendengar hal itu sontak semua menjadi senang, bagaimanapun juga berkat Nathan dan juga Bimo mereka bisa menolong Keyla.

Setelah itu, mereka mulai berjalan kearah parkiran. Kebetulan koridor masih sepi, karna ini juga masih jam pelajaran.

"Nat, keyla taro di mobil gue aja" suruh diandra yang langsung membukakan pintu belakang mobilnya.

"Em, gue ikut nganter keyla ya di" minta Delia hati-hati pada diandra.

"Boleh, lagian lo kan juga sahabatnya." -Diandra

"Yaudah kalo gitu gue sama Shei balik kekelas yak, ntar pulang sekolah gue nyusul sm Shei" Ucap Diera yang lgsng dibalas anggukan oleh diandra

"Siap, oiya kalian jangan lupa juga buat laporin si Cabe itu!!" Ucap diandra masih emosi pada kelakuan riska dan dayang-dayangnya.

Shei dan Diera hanya mengangguk paham, lalu mereka kembali kekelasnya begitu juga Nathan yang langsung balik ke lapangan untuk berlatih basket.

~~~~~~~~

Sepulang sekolah, seperti biasa Sheila, Diera dan juga para cowo berkumpul di parkiran.

"Udah ah yok pulang capek ni gw" eluh Bimo.

"Bentaran dulu napa si Bim jadi gini, gue sm Diera mau ke Rumah Sakit jengukin Keyla kalian mau ikut ga?" -Sheila

"Ngapain?" Bukan bimo yang menjawab melainkan Khenzi, pacar Diandra

Yap, selama ini memang diandra telah memiliki pacar, dia adalah khenzi atau lebih lengkapnya Diofar Khenzi Abraham

"Oiya Shei, Die kalian liat Diandra nggak?, habisnya dari tadi gue cariin kok ngga ada ya?" Tanya Khenzi lagi.

Sambil memutar bola matanya malas Sheila pun menjelaskan " Jadi gini tadi kita nemuin Keyla di gudang trus kita lariin ke Rumah Sakit, nah diandra ikut nganter Keyla sekarang gue tanya kalian mau nggak ikut jengukin keyla?" Ujar Shei cepat membuat semuanya melongo.

"Buset, ngomong cepet amat lo Shei! Pelan-pelan napa" Ucap Bimo

"Udah deh bim gausah bawel, sekarang lo mau iku nggak, repot banget dah elah" Diera menjawab pertanyaan musuhnya itu:v

"Iye-iye" akhirnya jawab Bimo

"Oke, jadi semua ikut kan ya? Sekarang kita berangkat. Yuk Shei" ucap Diera sambil menarik Sheila namun langsung dicegat oleh Nathan.

"Eeeh, enak aja lo main gandeng-gandeng pacar orang. Nggak! Sheila bareng gue!" Ucap Nathan lalu, mengambil alih tangan Sheila

Diera memutar matanya malas "elah, pinjem bentar napa sih Nat, trs gue kesana sama siap ini?"

"Makanya cari pacar biar ada temennya" jawab Nathan santai yg lgsng mendapat pelototan dari Diera.

"Iya tu die, nathan bener lo mending buruan cari pacar deh. Atau kalo nggak si momo jomblo tuh" Ucap Sheila ikutan.

"Dih, gue? Sama momo? Ogah!!!" Jawab Diera langsung.

"Heh monyet, lo kira gue mau sama lo? Mimpi lo!!" Balas Bimo tak mau kalah.

"Udah-udah kalian mending diem deh, malah berantem sekarang kita berangkat ke rumah sakit, die lo dianter sama bimo." Khenzi pun menengai, karna kalau tidak begitu adu argumen antara Bimo dan Diera akan panjang.

"Hah???" Ucap diera dan Bimo barengan

"Aduh, udah mulai barengan aja ngomongnya soswiet dehhh" goda Sheila yang langsung menutup mulutnya rapat karna mendapat tatapan tajam dari diera

Lalu, mereka pun satu persatu meninggalkan halaman sekolah menuju rumah sakit

~~~~~~~~~

Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju keruangan tempat Keyla dirawat, yap Diandra lah yang mengabarinya.

Tok....tok...tok........
Begitulah suara pintu yang diketuk oleh Diera.

"Masuk aja" teriak diandra dari dalam ruangan, memang diandra tidak pernah tau suasana ketika ia ingin teriak. Seperti sekarang, saat dirumah sakitpun ia dengan santainya teriak.

Mereka semua lalu masuk keruangan sambil membawa buah-buahan untuk keyla.

"Gimana keadaan keyla?" Tanya sheila pada Diandra.

"Kata dokter sih, lukanya nggak parah cuman ya kita harus tunggu sampe dia sadar biar tau separah apa trauma yang dia alami" jelas Diandra panjang lebar.

Semua mengangguk paham pada penjelasan diandra, "bener-bener si Riska, keterlaluan banget tau nggak tu anak" ucap Sheila kesal pada kelakuan Riska dan geng nya

"Iya, lama-lama tu anak kalo dibiarin malah nglunjak" -Diandra

saat mereka tengah berbincang tiba-tiba keyla tersadar, dan mereka semua pun langumsung mendekat kearah keyla

~~~~~~~~

Dikit?kalian aja yg kecepetan bacanya, hehe

M E M I L I H M UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang