Berubah

60 5 4
                                    

Malam harinya, Diandra menginap di rumah Sheila pasalnya kedua orangtua Sheila sedang berada di luar kota.

"Emm Shei" Gumam Diandra memulai pembicaraan.

"Hmm" jawab Sheila singkat.

"Emmm lo kok akhir² ini gue liatin mulai jarang bareng Nathan si?" Tanya Diandra.

Sheila melihat Diandra sekilas lalu menjawab "Oh, kalo itu emang iya soalnya dia lagi sibuk buat lomba basket minggu depan"

"Ooh, tapi kalo latian bukanya cuman sore ya? Jadi, kalo buat pagi atau siang kan bisa bareng lo yakan?" Tanya Diandra mulai rilex.

Sheila diam sebentar mulai memahami omongan Diandra tadi "Jadi maksud lo, Nathan sengaja gitu buat ngejauhin gue?" Tanya Sheila to the point.

Diandra mengangguk, memang itu yang ia maksud tadi.

"Gue juga gatau sih, kalo yang gue liat akhir² ini emang dia rada cuek gitu ke gue, terus kalo istirahat juga dia jarang ngumpul sama temen²nya." Jelas Sheila panjang lebar, sedangkan Diandra hanya diam sambil mendengarkan.

"Gue juga udah mulai curiga sejak kemaren, tapi gue juga gamau buat negativ thinking sama dia, jadi ya gue pikir emang niat dia untuk latian basket." Sambung Sheila kembali.

"Tapi nih ya Shei, sebagai cewek lo juga harus adalah sedikit rasa curiga." Ucap Diandra.

"Masa iya cowo lo berubah, lo diem aja. Malah kalo lo diem aja dia malah makin ngelunjak Shei" entah Diandra ini niat untuk menasehati atau malah mengompori Sheila. Namun kemungkinan kedua pasti ada diotak Diandra.

Karna dia yakin yang dia liat diparkiran tadi itu dia ngga lagi berhalusinansi, saat Keyla turun dari motor Nathan.

Sedangkan Sheila masih diam dengan pikirannya sendiri,

Tiba² ponsel Diandra berbunyi menandakan ada telepon masuk.

Keduanya menoleh, ada nama Sayang🖤 yang tertera disana, dan itu nenunjukan bahwa itu Khenzi, lalu Diandra segera mengangkatnya.

Tampak ada perdebatan diantara mereka berdua, dan Sheila sudah biasa mendengar itu, dia tampak biasa saja tanpa rasa kepo.

Setelah telponnya terputus barulah Sheila dapat melihat wajah Diandra yang tampak emosi.

"Kenapa?" Tanya Sheila namun matanya tetap fokus pada buku yang ia baca.

"Huh, itu tuh si Khenzi masa ngajak jalan maksa," jelas Diandra.

"Maksud lo?" Tanya Sheila kembali lalu menatap Diandra.

"Ya, ya dia ngajak gue jalan tapi gue gamau karna kan ada lo, trus dia maksa lagi kan nyebelin." Jelasnya.

Sheila memutar bola matanya maas "yaelah, kalo lo mau jalan, jalan aja kali ribet amat lo".

Diandra melotot "Yakali gue ninggalin lo sendiri"

Lagi² Sheila berdecak sebal " ini rumah rumah gue kali,lagian disini ada bibik, lo nya aja yang lebay"

Diandra menggaruk lehernya yang tidak gatal, "hehe, iya juga si. Lagian ngapain gue ribet sendiri ya?" Jawab Diandra.

Diandra pun akhirnya menambahi, "Yaudah deh, gue chat Khenzi aja".

Lalu, Sheila menambahi, "sekalian minta maaf" Ucapnya yang hanya dibalas cengiran oleh Diandra.

Setelah itu, Diandra beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Setelah selesai, Diandra berjalan mendekat ke Sheila, "emm Shei kenapa lo ngga ajak Nathan sekalian? Ya sekalian Double Date gitu." Ucap Diandra sambil menaik turnkan alisnya.

M E M I L I H M UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang