Games

16 5 10
                                    

.
.
.

Sore harinya, mereka semua bersiap untuk mandi, dan rencananya pada malam hari akan mengadakan api unggun.

para pria telah selesai mandi juga bersiap-siap, kini mereka bersiap untuk mencari kayu bakar.

"Kita nyari nya jangan jauh jauh ya, cari yang deketan aja." Ucap Khenzi.

Semua mengangguk paham, lalu mereka semua bergegas mencari kayu bakar di sekitar tenda, juga sudah disiapkan jagung untuk mereka bakar nantinya.

sedangkan para wanita? oh tentu saja mereka sedang bersiap untuk mandi, tau sendiri kalau cewek itu sangaaat laaaama dandannya jadi ya ckptw aja kalo kata Sheila wkwk.

Sheila telah selesai mandi, ia bergegas ke tenda untuk  menyimpan peralatan mandinya.

setelah menyimpat alat alat mandinya, ia keluar dari tenda untuk melihat keadaan, namun yang dia lihat hanya para cowok yang sedang asyik mencari kayu bakar.

Namun, ia melihat Keyla di dekat tenda, gadis itu sendirian dan diam.

Sheila mendekat, setelah berjarak sangat dekat dengan Keyla, ia memanggil gadis itu.

"Key" Panggilnya, membuat si punya nama kaget lalu menoleh.

"Shei? hai" Ucap Keyla gugup.

"hai juga, lo kenapa?" tanya Sheila, Keyla hanya menggeleng.

"Lo jangan ngehindarin gue ya..." Ucap Sheila seolah memohon.

Keyla tersentak kaget, apa maksudnya, bukannya Sheila membenci dirinya?

"Shei, kamu"

Sheila tersenyum, "Kalau boleh jujur gue emang kecewa sama lo, tapi setelah dipikir pikir lo itu ga sepenuhnya salah kok. Lo juga korban kan disini?" Ucap Sheila panjang.

Keyla hampir saja menangis mendengar itu, "Kamu nggak benci sama aku??" tanya Keyla hati hati.

Sheila menggeleng, "Lo itu ngomong apa? enggak lah, gue sama sekali nggak benci sama lo. Cuman gue minta maaf, awalnya emang gue marah sama lo, tapi sekarang udah enggak kok."

"Kita kan sahabat." Lanjut Sheila sambil merangkul pundak Keyla.

Keyla tercengang, jadi Sheila masih menganggap nya sahabat? Sheila memaafkannya?

"t-tapi soal perjodohan itu?" tanya Keyla.

"Gue percaya sama lo juga Nathan." Jawab Sheila cepat.

lalu, Keyla memeluk Sheila erat. Sheila balas memeluk Keyla. ia sampai menangis haru, tadinya Keyla pikir semuanya telah usai, persahabatannya sudah hancur. Namun ternyata masih ada harapan.

Lalu, tidak lama Diandra dan lainnya menghampiri Sheila dan Keyla.

"Ngapain lo kesini Shei?" Tanya Diandra sinis, terlihat jelas raut tidak suka.

Sheila berdecak, "Lo masih inget kan sama apa yang gue omongin semalem?" Tanya balik Sheila.

Diandra memutar bola matanya malas, "hm".
Sheila kembali berbicara "Biar masalah ini jadi urusan gue Nathan sama Keyla."

Tidak ada yang berani menyahut, hanya ekspresi Diandra saja yang terlihat jengkel.

"Pokoknya gue gamau ada yang ribut-ribut, kita sahabat harusnya saling percaya kan?" Sheila mencoba meyakinkan sahabat-sahabatnya.

Delia mengangkat tangannya, "Bener tuh, lagian kalo kita saling menguatkan masalah akan cepat selesai bukan?"

Sheila melotot jengkel, "Ini masih ada ajang tanya jawab emang?" Kesel dia tuh, daritadi pada angkat tangan mulu.

M E M I L I H M UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang