salah paham

66 5 22
                                    


"Bukankah didalam hubungan dibutuhkan rasa percaya satu sama lain?" Agatha Sheila.

_______

Nathan pov.

Pikiran gue bener-bener ga tenang sekarang, nyesel? Itu pasti.

Hari ini pulang sekolah gue niatnya mau ke kelas Sheila, tapi sepertinya cewek itu udah pulang duluan.
Tapi sama siapa?

Akhirnya gue pun jalan menuju ke parkiran, mungkin saja Sheila duluan kesana.

Saat diparkiran, bukannya Sheila yang gue temuin malah si Diandra.

"Lo ngapa dah, kek orang bego." Tanya Khenzi.

Sedangkan gue menatap Khenzi tajam, lalu tatapan gue beralih ke Diandra.
"Di, Sheila mana?"

Diandra diam sebentar lalu dia menjawab "tadi diabilang kalo dia mau naik taksi." Jawab Diandra.

Shit.pikiran gue jadi nggak tenang, tanpa pikir panjang gue pun langsung masuk ke mobil.

Sesampainya dirumah Sheila, ternyata cewek itu belum juga samapi dirumahnya.

Sampai pada akhirnya gue ngeliat ada mobil berhenti didepan gerbang rumah Sheila.

Gue sengaja nggak ngeliat ke depan, karna sebelumnya gue udah liat cewek turun dari mobil itu, dan dia adalah Sheila.

Saat dia mulai ngebuka pintu gerbang gue masih natap dia tajam, dan seperti nya dia kaget, namun bisa menyembunyikannya.

Author pov.

"Dianter siapa kamu?" Tanya Nathan.

"Temen." Jawab Sheila, ya memang ia dengan Andra hanya sebatas teman kan?.

Nathan hanya tersenyum kecut. "Temen?"

Sheila jengah, akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam rumah, namun belum sempat ia masuk tangannya lebih dulu ditahan oleh Nathan.

"Aku belum selesai ngomong Shei." Ucap Nathan tegas.

Sheila hanya mendesis, "aku capek." Jawabnya, lalu ia berusaha melepaskan tangan Nathan, namun tenaganya kalah oleh cowok itu.

"Mau menghindar?" Tanya Nathan.

Sheila membalikan badannya menghadap Nathan,

"Menghindar?" Tanya Sheila balik.

"Aku belum selesai bahas siapa temen kamu itu." Jelas Nathan.

"Apa perlu kamu tau?" Balas Sheila sinis.

"Jelas, karna aku pacar kamu kalo kamu lupa." Jawab Nathan.

Sheila lagi-lagi tersenyum miring, "terus apa bedanya sama kamu? Tadi pagi aku tanya soal si Key itu kamu ngga jawab kan?" Jawab Nathan mulai terpancing emosi mengingat kejadian tadi pagi.

Nathan hanya bisa diam, sedari tadi pikirannya kacau.

Ia pun melepaskan cekalannya pada tangan Sheila, lalu ia duduk dengan wajah frustasi.

Sheila kaget saat tiba-tiba Nathan melepaskan cekalannya, ia bingung Nathan seolah-olah sedang memiliki banyak masalah.

Akhirnya ia lebih memilih mengalah, ketimbang harus memperpanjang masalah.

M E M I L I H M UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang