~Teman adalah harta karun yang paling berharga~
•••
"Ehem! Kayaknya enak nih ya.. Kalau kita kekantin minum jus, terus makannya bakso. Apa lagi kalau ditraktir sama yang baru jadian, hahahaaha" ucap luna sambil menyenggol lengan Liviya.
Liviya menoleh kearah Luna yang sedang cengengesan tidak jelas kearahnya.
"Siapa?" tanya Liviya yang pura-pura tidak tahu.
"Olala beybii!! Ya eloh lah siapa lagi emangnya? Nih ya gue kasih tau sama lo kalau orang jadian itu harus ngasih pajak! Dan pajaknya itu gak murah" jelas Luna setengah berteriak.
"Emangnya siapa yang jadian? Sama siapa?" tanya Fika binggung, Fely hanya menaikan kedua bahunya.
"Lo gak tau?!!" teriak Luna sambil menggeprak meja Fika. Fika hanya menggelengkan kepalanya.
"Salah minum obat mungkin inih anak, pagi-pagi udah teriak-teriak gak jelas" ucap Clara yang terganggu dengan teriakaan Luna.
"Lu sih ra ngasihnya obat panas padahal dia sakitnya sakit mata" Fely terkekeh sendiri mendengar ucapannya.
"Olala beybii!! Semuanya!! Dengerin gue! Gue mau ngasih tau informasi yang sangat amat teramat penting!!" teriak Luna didepan kelas.
"Bukan temen gua sumpah" ucap Liviya kepada teman sekelasnya.
"Jadi! Ketua murid disini atau yang biasa disebut KM! Telah mengubah status jones nya!! Menjadi berpacaran!!" teriak Luna seheboh mungkin.
Semua yang berada dikelas menoleh satu sama lain, dan mencoba menebak siapa pacar baru Variz atau si ketua murid itu.
"Ehem!! Tenang semuanya! tenang! Informasi nya belom abis!!" teriak luna, Dan semua orang terdiam.
"Dan kalian tau siapa pacarnya?!" tanya Luna yang masih heboh. "Siapa?" tanya seseorang.
"Itu!" jawab Luna sambil menunjuk kearah Liviya.
"Ciyeeeeeeeeee!!!" semua murid mengatakannya secara bersamaan. Hingga membuat wajah Liviya memerah.
Tapi semua itu tidak berlangsung lama, karena pak Ahmad sudah tiba dikelas.
"Jadi semuanya!! Mari kita doakan agar me—"ucapan Luna terpotong ketika dia melihat pak Ahmad yang tengah menatapnya.
"ehh..bapak, masuk pak diem-diem aja pak kayak kambing congek, ehh...maaf pak masuk pak masuk" Luna tersenyum canggung.
"Udah selesai arisan nya?" tanya pak Ahmad tegas.
"Belom pak! Kan kocokannya dibawa bapak" jawab Luna.
"Hadeuhh! Kamu Luna!! Tiap hari bikin bapak naik darah terus!!" teriak pak Ahmad, Luna hanya bisa cengengesan tidak jelas.
"Duduk kamu!!" titah pak Ahmad, Luna hanya menganggukan kepalanya lalu duduk disamping Fely.
Semua murid hanya menahan tawanya saat melihat ekspresi wajah Luna.
"yee! Apa lo pada ngeliatin gue! Mau minta tanda tangan?!" tanya Luna sinis, mereka terdiam sejenak lalu tertawa.
"He! He! He! Siapa yang suruh kalian ketawa?!" tanya pak Ahmad, dan seketika semuanya terdiam.
"Buka buku catatan kalian dan tulis yang ada dipapan tulis!" titah pak Ahmad, "iya, pak" sahun mereka semua.
•••
KRING KRING KRING, bel istirahat berbunyi, semua murid memasukan buku mereka kedalam tas dan bersiap untuk pergi kekantin.
"olala beybii!! Cepetan! Aduh gue udah laper ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction5 orang sahabat yang selalu berbuat heboh dimanapun, kapanpun, dan kepada siapa pun. ke 5 orang ini memiliki sifat yang berbeda beda, sungguh menyenangkan rasanya ketika bisa tertawa bersama-sama namun, apakah akan selamanya mereka seperti itu? rint...