-jangan menunggu sampai kehilangan dulu baru bisa menghargai-
Saat sudah berada dirumah Fely langsung duduk dimeja makan. "Bi...mama Kemana ya?" Tanya Fely pada pembantu rumah tangga yang ada dirumahnya.
"Nyonya Lagi nyari pengacara buat sidang perceraian non" jawab Bi Marni apa adanya.
Fely menganggukan kepalanya, yang menunjukan bahwa ia mengerti. Meskipun berat tapi Fely harus tetap menerima semuanya kenyataan itu.
"Yaudah ya non, bibi Mau lanjut kerja" pamit Bi Marni lalu pergi dari hadapan Fely.
Fely menghela napasnya kasar, Hari ini Sungguh berat baginya.
"Asalammualaikum! Permisi... sepeda! Yang alias spada!" Teriak seseorang didepan rumah Fely. Fely tahu Betul Siapa orang itu. Siapa lagi kalau bukan Kevano tetangga nya yang sangat menyebalkan itu.
"Waalaikumsalam, maap gak ada receh!!!" teriak Fely dari dalam rumah. Kevano yang mendengarnya hanya bisa mengelus-elu dadanya.
"Pelycina!!! Main yukk!!! Mama bilang, gue suruh dititipin dulu dirumah lu!" teriak Kevano yang semakin menjadi-jadi, dengan berat hati Fely keluar dari rumahnya untuk menemui Kevano.
"Emangnya lo apaan sampe dititipin?" tanya Fely.
"Gua kan manusia" jawabnya enteng, "ini cogan, gak disuruh masuk dulu? Capek nih berdiri mulu kayak patung pancoran" lanjutnya to the point.
"Masuk tinggal masuk, biasanya juga kayak kucing main nyelonong aja"
Kevano hanya menyengir tidak jelas lalu masuk kerumah Fely.
"Kita nonton serial paporit gue" Kevano mengambil remot TV, lalu mencari chanel MNCTV untuk menonton Upin dan Ipin.
"Gak mau! Spongebob aja ya" pinta Fely.
"Nanti aja ini dikit lagi juga habis filmnya"
"Apaan! Orang itu aja baru mulai!" kesal Fely. Dan Kevano hanya menyengir lalu fokus terhadap Film kesukaan nya itu.
"kadang gue binggung sama anak botak dua yang gak lulus lulus TK itu, sebenernya itu mereka mau jadi apa sih? Katanya mau jadi astronot, tapi juga kepengen jadi pemadam kebakaran, terus juga mau jadi detektiv! Emang jadi manusia aja gak cukup apa buat mereka?" celutuk Kevano panjang lebar.
"Terserah mereka dong! Mimpi mimpi mereka! Kalau mereka bangun juga gak bakal bikin harga kouta nurun" Fely mengikuti gaya bicara Kevano, Kevano yang mendengarnya melirik sekilas.
"Itukan kata-kata gua!"
"pimjem bentar pelit banget sih lo"
"Lama juga gak masalah asal lu beliin gue kouta selama sebulan ya"
"Enak di lo dong?"
"Hidup tuh harus enak Pel! Yang gak enak tuh jadi guru"
"Kok gitu?" tanya Fely binggung.
"Iya lah, orang setiap dia jelasin dipapan tulis kagak ada yang dengerin, sekalinya ada yang dengerin juga dia gak ngerti apa yang lagi guru itu omongin".
Fely hanya bisa menggelengkan kepalanya, memang susah jika berbicara pada makhluk yang satu ini.
•••
sudah pukul 21:10 tapi Fely belum tertidur, dia masih asik berchatingan dengan teman-teman sekelasnya.
TeresAfika_
Kejadian tadi siang pas
dilapangan basket, sweet
Banget yaaaa..yaampun🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction5 orang sahabat yang selalu berbuat heboh dimanapun, kapanpun, dan kepada siapa pun. ke 5 orang ini memiliki sifat yang berbeda beda, sungguh menyenangkan rasanya ketika bisa tertawa bersama-sama namun, apakah akan selamanya mereka seperti itu? rint...