12 -Friend?-

30 13 13
                                    

-Aku tidak sakit dalam fisik, tapi sekarat dalam batin-

•••

Pagi hari tiba Fely sudah bangun sejak jam 05.00 tadi, dia sudah rapih dan segera bangun dari meja belajarnya untuk pergi kemeja makan. Namun baru saja ia ingin menutup pintu ia mendengar suara mamanya.

"Fely! Fely!" panggil mamanya.

Senyum Fely mengembang, dia langsung menutup pintu kamarnya dengan cepat dan langsung berlari menuju meja makan.

"Mama ternyata ingat!" gumam Fely sambil terus berlari.

"Kenapa ma?" tanya Fely saat dia sudah sampai dimeja makan, disana juga ada papanya yang sedang duduk.

"Mama sama papa udah resmi bercerai kemarin! Dan nanti setelah pulang sekolah kamu tinggal dirumah mama! Udah itu aja mama mau pulang!" tanpa menunggu jawaban mamanya langsung pergi begitu saja.

Tubuh Fely melemas, dia menatap lurus dengan pandangan kosong, hatinya seperti terinjak-injak oleh ribuan kaki, sungguh menyakitkan, ia ingin menangis namun ia tahan karena papanya masih disini.

"Papa mau berangkat!" papanya bangun dari duduknya dan langsung pergi.

Setelah papanya pergi, hati Fely semakin merasa sakit, dia menumpahkan semua air matanya yang telah terbendung dipelupuk matanya.

"Hiks...mama sama papa tega...hiks" tangis Fely semakin kencang, dia berlari menuju kamarnya lagi agar bisa menangis sekencangnya.

Fely menutup pintunya dengan sangat kencang, dia mengandarkan tubuhnya dibalik pintu, semakin lama tubuhnya merosot hingga dia duduk dilantai sambil terus bersandar dipintu.

Dia memeluk kedua kakinya dan menangis, apa mama dan papanya tidak ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya? Kenapa mereka bisa setega ini?

Fely tidak henti-hentinya menangis, hatinya masih merasa sangat sakit, untuk pertama kalinya Fely tidak suka dengan hari ulang tahunnya.

"Hiks...gue kuat...gue pasti kuat.. Dan gua harus kuat..hiks i certainly strong...hiks" ucapnya pada diri diri sendiri

Ia terus mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri dengan kata-kata bijak, dia terus mencobanya agar dirinya tidak terlalu lama bersedih karena bagaimanapun juga menangis tidak akan mengembalikan semuanya, danjuga  ia harus berangkat sekolah.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu kamar Fely membuat Fely langsung menghapus air matanya, dan membuka kan pintunya.

"Kenapa bi?" tanya Fely pada pembantu dirumahnya.

"Ini non, bibi cuman mau ngasih kue ulang tahun buat non Fely, selamat ulang tahun ya non, semoga non panjang umur, dan bisa menjadi orang yang sukses, maaf ya non kalau kuenya gak besar" pembantu itu menyerahkan kue yang ia pegang pada Fely.

Air mata kembali membasahi wajah cantik Fely, " i-ini buat Fely bi?" tanya Fely yang masih tidak percaya.

"Iya non, kalau gitu bibi duluan ya masih ada pekerjaan" pembantu itu langsung berjalan menjauhi kamar Fely

Fely kembali menutup pintu kamarnya, dia kembali menangis, pembantu rumahnya saja ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya tapi kenapa mama dan papanya tidak? Itu sangat menyakitkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang