childhood -2

388 55 0
                                    

"halo!"


renjun mendongak

dan ia menemukan warna pertama yang ia lihat setelah 3 minggu ia divonis buta.

✿*:・ 𝙩𝙚𝙣 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 —𝙖𝙜𝙤 ・:*✿

gadis kecil yang baru saja menyapanya itu duduk di ayunan yang berada di sebelah kiri renjun.

renjun menoleh ke samping kirinya

dan anehnya, ia melihat sebuah cahaya menyerupai manusia yang terlihat sedang berayun diatas ayunannya.

renjun tak percaya hal ini. lantas ia mengucek matanya

'a-aku bisa liat lagi?'

"hm? kamu kenapa?" kata gadis kecil itu. gadis kecil itu lantas memberhentikan ayunannya dan berdiri di hadapan renjun

"kamu ngantuk ya habis nangis? kamu nangis gara-gara siapa? biar ku pukul orangnya! aku diajarin papaku taekwondo!"

tanpa sadar renjun kecil tersenyum dan menggeleng sedih

"ayahku meninggal" dan satu bulir air mata lolos dari pelupuk mata renjun.

"oh, aku minta maaf...." kata gadis kecil itu dan dibalas anggukan oleh renjun

"oh iya, nama kamu siapa?" tanya gadis itu

"aku huang renjun, kamu?"

"namaku susah, panggil cantik aja biar gampang! hehehe"

lalu mereka berdua pun tertawa

✿*:・ 𝙩𝙚𝙣 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 —𝙖𝙜𝙤 ・:*✿

hari demi hari terlewati. renjun dan gadis kecil yang ingin dipanggil cantik itu selalu bermain bersama di taman.

cantik sudah mengetahui kondisi mata renjun sesaat setelah mereka berkenalan 1 minggu yang lalu

"tapi renjun, aku di depan kamu lho berdirinya, kok kamu liatnya ke samping terus? aku gak jelek kan?"

renjun tertawa,
"aku buta, cantik. maaf ya"

"yahhh!! maaf lagi ya renjun!!!"

terkadang, di taman komplek ini, renjun sering dijahili oleh anak-anak lain. seperti tongkatnya disembunyikan, kakinya disandung, topinya diambil, diejek-ejek, atau didorong dari arah depan dengan sengaja.

tapi, itu sebelum ada cantik.

sekarang?

"hUEEE SAKIT!! MAMA!!

"GANGGU RENJUN LAGI COBA! CEPAT! KENAPA GAK DISANDUNG LAGI KAKINYA?" kata cantik sambil menjewer telinga anak tersebut dan memelintirnya

"AMPUN!! HUEEE SAKIT!!!"

"kalau kamu besok masih berani ganggu renjun, kamu yang kubuat buta!" bisik cantik ditelinga orang yang sudah ia anggap musuh itu.

setelah cantik melepaskan jewerannya, anak laki-laki gendut dan teman-temannya itu pun lari meninggalkan taman

sudah terbiasa mendengar keributan semacam itu, renjun pun tertawa. cantik menepuk-nepukkan kedua tangannya seperti orang yang sudah menyelesaikan sesuatu dan berbalik untuk membantu renjun berdiri.

"udah tau dijahilin masih aja ketawa, marah dong! bentak! gimana sih" kata cantik sambil membantu renjun berdiri

"kan aku sudah ada yang jagain. ga perlu marah juga udah ada yang turun tangan" kata renjun sambil tersenyum

"maksudmu aku?!"

renjun mengendikkan bahu dan tertawa, "siapa lagi?"

✿*:・ 𝙩𝙚𝙣 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 —𝙖𝙜𝙤 ・:*✿

"renjun! kok baru datang?" cantik berdiri dari ayunannya dan menghampiri renjun saat melihat renjun yang berjalan ke arahnya

cantik menuntun renjun jalan sampai mereka duduk di ayunan.

"maaf ya, aku tadi habis dari rumah sakit." kata renjun yang wajahnya terlihat bersinar karena bahagia

melihat raut wajah renjun yang sangat bahagia, cantik pun tersenyum dan bertanya,

"kamu kenapa? kok kayaknya seneng banget?"

renjun pun tertawa, "aku dapat donor mata!"

seketika raut wajah cantik pun bersinar, "wah serius?!"

renjun terkekeh dan mengangguk, "iya"

tapi beberapa detik kemudian raut wajah renjun menjadi terlihat murung. melihat itu, cantik pun turun dari ayunannya menghampiri ayunan renjun.

"kenapa lagi?" tanya cantik

"dalam dua hari kedepan aku sudah harus ada dirumah sakit, berarti kita gak bisa main bareng lagi" jelas renjun.

seketika cantik pun meraih tangan renjun,

"gapapa kok! coba kamu bayangin kalau kamu bisa liat lagi, pasti kita mainnya bakal lebih seru! kamu pasti bakal kaget karena aku cantik banget!" seru cantik yang membuat renjun tertawa

"iya, deh. nanti kamu datang ya ke rumah sakit!" kata renjun

"pasti! aku harus jadi orang pertama yang kamu liat waktu kamu buka mata nanti, oke?"

"oke!"


✿*:・ 𝙩𝙚𝙣 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 —𝙖𝙜𝙤 ・:*✿

sudah 5 hari renjun tak bertemu dengan cantik. ia kembali merasa sangat kesepian. ia menjadi murung, tak ada lagi yang bisa dia ajak berbincang kecuali ibunya.

sangat membosankan.

"renjun, kenapa nak?" tanya ibu renjun.

"bu, cantik belum datang?" tanya renjun entah untuk yang keberapa kalinya hari ini

ibu renjun hanya tersenyum sekilas lalu menggeleng, "belum, mungkin cantik lagi ada urusan."

ibu renjun meraih tangan kecil renjun, "jangan terlalu dipikirin ya, jangan terlalu tegang. operasi kamu dimulai beberapa menit lagi. mungkin cantik bakal ada waktu kamu buka mata nanti"

renjun pun mengangguk. tepat setelah itu, dokter pun masuk ke ruangan renjun dan membawa renjun ke ruang operasi.

renjun sudah tak sabar untuk segera membuka matanya nanti. untuk dapat melihat dunia yang penuh warna lagi.

dan untuk melihat cantiknya.


























tapi, disaat renjun membuka matanya pun cantik tetap tak datang.

✿*:・ 𝙩𝙚𝙣 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 —𝙖𝙜𝙤 ・:*✿

5 years ;h.renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang