2. "kegeeran lo, sinting."

669 85 6
                                    

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿

hari ini, tepat sudah 2 minggu sejak kejadian di perpus

dan selama ini juga, makin kesini, Renjun makin merasa tidak nyaman

kenapa?

karena setiap tak sengaja berpapasan dengannya, wanita yang kerap disapa Haechan dan Jisung sebagai Ashleen itu selalu menatapnya dengan intens.

sebenarnya, Renjun bahkan pernah berpikir bahwa Ashleen adalah seorang psikopat yang menargetkan dirinya dan akan menikamnya diam-diam disaat ia lengah

dan perlu dicatat, bahwa Ashleen selalu menatapnya dengan wajah datar, tanpa ekspresi. tidak ada raut marah, tidak ada kernyitan di dahi, tidak ada senyum, tidak menunjukkan kebencian, tapi juga tidak ada tatapan suka.


seperti saat ini,

Renjun sedang berolahraga di lapangan

dan Ashleen sedang menatapnya dari dalam jendela uks.

KAN SEREM GOBLOK.

"Renjun! awas!"

Renjun yang tengah menatap UKS pun menoleh dan—

/BRUG

Renjun pingsan.

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿

Renjun membuka matanya, dan mendapati dirinya tengah berbaring di dalam uks.

ia mendudukkan dirinya perlahan-lahan. kepalanya terasa sangat pening sesaat setelah ia membuka matanya.

Renjun merasa sangat pusing, kepalanya berdenyut. ia memegangi kepalanya, dan tanpa sadar darah mengucur keluar dari hidungnya. Renjun melirik sekitar, mencari orang untuk membantunya —dan hidungnya yang berdarah. tapi yang ia dapati adalah ia sendirian di dalam sana.

tidak lama kemudian, muncullah seorang perempuan yang membawa 2 buah kotak P3K di tangan kanan dan kirinya.

perempuan yang membuatnya risih selama 2 minggu terakhir ini.

Ashleen.

Renjun dan Ashleen bertukar pandangan


Ashleen hanya berdiri menatap lurus Renjun yang sedang memencet hidungnya. Dan Renjun sendiri juga sedang menatap Ashleen yang masih berdiri di depan pintu menatap dirinya.

Renjun tiba-tiba merasa takut.

memang selama ini Ashleen selalu memperhatikan dirinya

tapi jika ditatap dengan jarak sedekat ini,

ternyata lebih menyeramkan.

"b-bantuin gue, gue mimis—"

tanpa mendengarkan perkataan Renjun sampai selesai, Ashleen membuka salah satu kotak P3K yang ia bawa.

ia mengeluarkan sebuah kapas dan berjalan mendekati Renjun. masih dengan tatapan itu, tatapan tanpa emosi, Renjun bilang.

ia menyingkirkan tangan Renjun yang masih memencet hidungnya. Ashleen menyumbat kapas di kedua hidung Renjun dan keluar dari UKS.

begitu saja.

sementara Renjun masih terpaku,
"a-apa?"

"anak PMR kerjanya gitu doang?"

dan tanpa disangka-sangka, Renjun kembali terkejut karena Ashleen kembali dengan membawa secangkir teh hangat

Ashleen meletakkan teh tersebut di atas nakas yang ada di samping kasur Renjun,  "diminum."

"makasih" jawab Renjun seadanya sambil menatap Ashleen

Ashleen tak menjawab, ia hanya menatap Renjun sekilas dan merapihkan kasur yang ada disamping renjun.

ragu-ragu, Renjun memanggil nama Ashleen,
"Ash..leen?" panggil Renjun

Ashleen menoleh

"lo tuh..

kenapa sih ngeliatin gue terus?"








Hening selama 1 menit. Ashleen hanya menatap Renjun seperti biasa, tidak menjawab. Dan entah mengapa Renjun tiba-tiba merasa malu dan takut seketika.

"buat apa gue ngeliatin lo?"
jawaban Ashleen barusan membuat Renjun mengernyit.

Renjun mengedipkan matanya beberapa kali.

apa ia tidak salah dengar?

Ashleen bertanya mengapa?

hah. konyol.

Renjun kemudian berdeham, "udah, ngaku aja deh, nyata-nyatanya lo ngeliatin gu—"

"untuk apa?" potong Ashleen

"hah?"

"untuk apa gue ngeliatin lo sedangkan gue aja ngga kenal sama lo?" tanya ashleen dengan menekan kata-katanya

baiklah entah untuk apa Renjun merasa gugup.

"kegeeran lo, sinting."

Renjun membelalakkan matanya dan menganga tak percaya

apa? Renjun? dibilang sinting?

"eh, lo yang sinting! lo naksir sama gue kan makanya lo ngel—"

"keluar." potong Ashleen

"h-hah?" tanya Renjun memastikan bahwa ia tidak salah dengar dirinya diusir keluar dari UKS.

Ashleen yang tengah menata perabotan uks pun menoleh pada Renjun dan berkata,

"k.e.l.u.a.r."

Renjun berkeras,
"gak akan, sebelum lo jawab pertanyaan gue" kata Renjun

kini Ashleen berbalik dan menatap Renjun sepenuhnya.

"gue udah jawab kan? emangnya lo mau gue jawab apa? gue naksir sama lo? ogah."

Renjun kembali dibuat membisu oleh Ashleen.

"sekarang keluar, sebelum lo gue sayat." ancam Ashleen sambil mengacungkan sebuah gunting dari tangan kanannya.

Renjun yang melihat itu pun sontak bangkit, lalu berdiri dengan gemetar

"i-iya!!"

Renjun pun keluar dari sana, menyisakan Ashleen yang tengah menahan tawanya.

"bego."

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿

5 years ;h.renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang