4. "tadi lo ngapain?"

526 76 5
                                    

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿

"gue bisa sendi—"

"bisa diem ga sih? lo udah 4 kali ngomong itu mulu" potong Renjun.

ya, pada akhirnya Ashleen kembali berada di UKS.

Renjun sebenarnya sudah mengikuti Ashleen sejak Ashleen keluar dari toilet perempuan bersama dengan seorang adik kelasnya.

sebenarnya tak ada kepentingan untuk Renjun mengikuti Ashleen.

tapi saat ia melihat darah segar mengalir di tangan kanan Ashleen, Renjun pun secara refleks mengikuti Ashleen sampai ke UKS. Dan benar dugaan renjun, Ashleen tidak mengobati tangannya sendiri.

maka dari itu, setelah Ningning keluar, Renjun kembali membawa Ashleen masuk ke dalam UKS untuk mengobati tangannya itu.

tapi jangan salah sangka, tentu saja Renjun tidak punya perasaan apapun pada Ashleen. Ia hanya tak tega, dan risih melihat darah.

ya. sejauh ini.

"semua anak PMR emang kaya gini apa cuman lo doang yang mentingin orang lain dulu sementara diri sendiri luka ga diobatin?" tanya Renjun sarkas

"ck. bawel lo!" balas Ashleen dengan nada tak suka

Renjun menghela napasnya,
"emang ya, kalo batu ya tetep aja batu. mau ditolongin juga tetep aja ga berubah. dasar bidadari." kata Renjun sambil menekankan kata 'bidadari'.

tanpa sadar, Ashleen tersenyum kecil mendengar celotehan Renjun.

"ini luka ngeri bener dah, kena apaan si lu di toilet sampe jadi begini?" kata Renjun, pasalnya darah dari luka yang dibalut Renjun terus-menerus tembus. Renjun sampe ngilu sendiri liatnya.

sementara Ashleen hanya mengendikkan kedua bahunya acuh, "ketusuk paku dikit"

"anjirr?! karatan gak pakunya?!" tanya Renjun

"dih, ya mana gue liat!" jawab Ashleen

"santai kali, emang lo ngapain sih ampe bisa kena paku? lagi mau nyantet orang ya?" tanya Renjun asal

"dikit lagi lucu" Ashleen memutar bola matanya malas

"ya terus lo ngapain bego" tanya Renjun lagi penasaran

"berantem." jawab Ashleen singkat

"buset?? sama siapa?"

"Siyeon Nancy"

Renjun menggeleng, "ckck, hebat juga ya lo ngelawanin ratu nyolot. anak kelas gue tuh, ga bisa kalah anaknya, nyerocos mulu."

"dih, biasa aja. lagian apa-apaan ngelabrak adek kelas cuman karena Jeno? mana dia juga udah diputusin sama Jeno. Gaada malunya sama sekali jablay, heran."

tidak lama setelah itu, Renjun selesai dengan tangan Ashleen. Ia pun merapihkan kotak P3K dan menaruhnya kembali di tempat semula.

Ashleen melirik Renjun ogah-ogahan,

"thanks" lirih Ashleen

"cih, bisa juga lo?" sarkas Renjun

Ashleen pun memutar bola matanya malas dan beranjak dari tempat duduknya.

"lo mau kemana?" tanya Renjun

5 years ;h.renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang