9. "pengen nyebat"

403 56 1
                                    

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿

"lah???" suara Jisung terdengar saat melihat Renjun memasuki kelas mereka dengan raut wajah suntuk.

"loh? tumben telat? gak sama Ashleen ya?" tanya Haechan, karena memang Renjun turun pagi hanya jika bersama Ashleen.

Renjun tak menghiraukan mereka berdua dan menaruh tasnya ditempat duduknya, dibelakang Jisung dan Haechan.

ia menelungkupkan kepalanya dan mencoba untuk tidur.

sebenarnya, Renjun tak marah dengan insiden kemarin. ia hanya terlalu terkejut.

bolehkah Renjun jujur saat ini?

ya, ia memang telah jatuh hati pada Ashleen.

gadis yang menarik perhatiannya saat tangannya terluka. gadis yang saat ini ia rindukan marahnya, gadis yang saat ini ia rindukan tawanya, gadis yang saat ini masih menjadi beban pikirannya.

sekaligus gadis yang seringkali membuat dadanya sangat sesak hingga kesulitan bernapas, yang bahkan Renjun sendiri tak tahu penyebabnya apa.

Renjun ingin marah, tapi ia tak memiliki hak. Renjun ingin kecewa, tapi sebagai apa?

usahanya selama ini pudar dalam sekejap mata. entah siapa yang salah. dirinya yang tak ingin buru-buru menyatakan perasaan, Jaemin yang tiba-tiba kembali di kehidupan Ashleen,

atau Ashleen yang memang tak memiliki perasaan padanya.

"Jun, kalo punya masalah jangan disimpen sendiri ye, tar gila lu" kata Jisung

mendengar Jisung, Renjun menghela napasnya dan menegakkan tubuhnya,

"ntaran gue cerita, tunggu mood udah baikan"

kemudian Jisung dan Haechan mengangguk.

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿


saat ini Renjun berada di kantin bersama Jisung dan Haechan. mereka duduk di bangku yang berada di tengah kantin.

tapi, meski begitu, Renjun merasa sepi.

seperti orang yang sedang patah hati, seakan-akan separuh dirinya hilang. kamu akan mengatakan Renjun alay, ataupun lemah jika kamu belum merasakannya.

Jisung dan Haechan memerhatikan Renjun sambil sibuk memeriahkan suasana agar Renjun tak terus berlarut dalam pikirannya.

sebenarnya Jisung dan Haechan peka akan perasaan Renjun terhadap Ashleen. memangnya apalagi yang dapat merubah seseorang 180 derajat lebih baik jika bukan karena cinta?

yang perlu kalian tau adalah, Renjun yang awalnya selalu meminta contekan pada teman-teman sekelasnya, kini justru ialah figur yang selalu mengajarkan fisika lebih dalam kepada teman teman sekelasnya.

kenapa bisa begitu?

karena ia mengambil kursus spesial bersama Bidadari jurusan IPA.

back to topic, kini Renjun yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk minumannya, akhirnya menatap Haechan dan Jisung.

kini, Renjun sudah siap bercerita

tapi saat Renjun baru saja membuka mulutnya, tiba-tiba...

"Lin, kamu mau makan apa?"

Renjun menoleh.

oh yang benar saja! renjun harus bertemu mereka berdua lagi?!

ya, siapa lagi kalau bukan Ashleen dan mantan tersayangnya, Na Jaemin.

posisinya Jaemin dan Ashleen sedang membelakangi mereka dengan tangan Jaemin yang menggandeng tangan Ashleen.

dan tebak? Ashleen hanya tertawa saat Jaemin berusaha menggodanya dengan mengatakan donat di depannya sama manisnya dengan Ashleen.

Renjun yang sedari tadi memerhatikan mereka pun tiba-tiba bangkit dan dan berjalan mendekati Jaemin dan Ashleen.

sesampainya dibelakang Ashleen, ia memegang lengan Ashleen.

"Lin, nanti pulang bareng?"

Ashleen menoleh dan terkejut mendapati renjun di belakangnya. tapi sepersekian detik kemudian Ashleen menepis tangan Renjun.

"gue bareng Jaemin" sarkas Ashleen

baiklah, kini mereka menjadi tontonan semua orang.

Renjun menghela napasnya,
"gue mau ngomong sama lo. gue tunggu di rooftop."

"kalo ga penting gue ga mau dat—"

"dateng aja." potong Renjun

Renjun pun keluar dari kantin. melihat itu, Haechan dan Jisung menghentikan langkah Renjun

"lo mau kemana?" tanya Haechan

"pengen nyebat. bawa gak Chan?"

"HAH?"

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿


dan berakhirlah Renjun disini, di rooftop, sendirian.

setelah memberikan satu bungkus rokok miliknya pada Renjun, Haechan pun memilih untuk masuk kelas, begitu pula Jisung .

saat ini bel masuk sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi Ashleen belum juga datang.

Renjun menghirup, menghembus kan asap yang keluar dari dalam mulutnya.

sudah lama semenjak Renjun terakhir kali merokok. kira kira 6 bulan yang lalu, saat ia berkelahi dengan teman sekolahnya dulu.

Renjun sebenarnya sudah menebak bahwa Ashleen tidak akan datang. maka dari itu ia berniat untuk membolos dan merokok sebentar untuk menghilangkan penat.

dan setelah itu, Ashleen pun datang dan berdiri di belakang Renjun tanpa Renjun sadari.

Ashleen ingin menangis rasanya setelah melihat Renjun melakukan ini.

tentu saja ia sangat kesal sampai ingin memarahi Renjun,

"kenapa kamu ngerokok?!"

tapi tak bisa. toh ini untuk kebaikan Renjun juga.

"Renjun" panggil Ashleen

Renjun yang kaget pun berbalik dan buru-buru menginjak rokoknya.

"percuma Jun, aku udah liat."

Ashleen menarik napasnya sebelum berbicara, "kenapa?"

"lo kenapa?" tanya Renjun balik

"gue ga ngerti maksud lo ap—"

"jangan pura-pura ga ngerti." Renjun maju beberapa langkah

"gue salah apa lin?" tanya Renjun sambil memegang tangan Ashleen yang lagi-lagi ditepis oleh Ashleen.

"jangan kaya gini Lin, ngomong sama gue. kalo lo ga ngomong gue ga bakal tau apa kesalahan gue—"

"lo gak butuh gue, Renjun!" teriak Ashleen dengan air mata membendung

Renjun terdiam.

Ashleen memegangi kepalanya frustasi, "gue yang bikin lo sakit Jun, ngerti gak sih!"

kini air mata Ashleen mengucur.

Renjun menggeleng, tak mengerti apapun maksud perkataan Ashleen,
"Ashleen, maksud lo apasih?"

"iya, percuma. percuma gue mau ngomong apa juga, karna lo gabakal ngerti! lo gabakal inget!"

"Lin..."

"udah Jun. emang harusnya kita ga pernah ketemu, ga pernah kenal." ujar Ashleen sebelum keluar dari sana menyisakan Renjun yang bergelut dengan pikirannya.

✿*:・゚𝙛𝙞𝙫𝙚 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨゚・:*✿

5 years ;h.renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang